Glass Cracked

333 38 18
                                    

"Gulita malam mengingatkanku,
Mengingatkanku akan rentan dan kuatnya diriku.
Seperti gelas yang mempunyai sisi keduanya.
Ketika ku percaya akan kuatnya diriku,
Kenapa lelehan bening mataku semakin deras?
Selalu kusukai cerita fiksi dengan akhiran membahagiakan,
Tetapi kenapa dongengku mengerikan?
Bodoh. Percayalah ini belum akhir dari setiap awalan,
Karena apa? Karena pencipta dongeng masih menyaksikan kesetiaan ataukah penghianatan.
Percayalah akhiran pasti menyenangkan."

****

Mentari pagi perlahan mulai menampakkan senyum cerahnya, tetapi tidak secerah hati Sejeong yang malah berganti menjadi gumpalan awan hitam dan petir yang siap menyambarnya perlahan. Sangat terluka melihat kakak tersayang harus bergelut dengan peralatan medis macam ini.

Gadis manis itu terus mengelus surai kakaknya lembut sesekali menitikkan air mata yang menggenang di sudut matanya, tak tega melihat kakak tersayang lemas tak berdaya tetapi ia harus tegar menghadapi ujian yang telah diberikan Tuhan untuknya. Seperti biasa Sejeong yang Tegar.

Segera ia menyamankan pikirannya, berusaha beraktivitas seperti biasa. Tangan cantiknya membuka gorden berwarna putih susu seraya mengundang mentari menyapa kakaknya yang belum kunjung membuka mata, tak hanya itu ia menata buah-buahan yang nampak duduk anggun di atas meja, dan tak lupa dengan aroma terapi wangian mint menambah segar suasana dalam ruangan berukuran cukup besar itu.

Sejeong tidak sendiri, masih bersama Mina dan Nayoung yang selalu menemaninya. Bagaikan keluarga kecil yang saling melengkapi, yang dipertemukan di agensi JellyFish Entertainment. Segala perwatakan luar maupun dalam mampu dikenal masing-masing dengan baik , bahkan saling berterus terang terkecuali Kim Sejeong yang selalu menyembunyikan permasalahannya.

Tok..tok..tok..

" Permisi, maaf mengganggu sekarang adalah waktu pemeriksaan pasien."

" Silahkan Dok,"

Wanita itu terus mengamati tangan lihai sang Dokter dalam menjalani pemeriksaan, kurang lebih 15 menit pemeriksaan telah selesai.

"Bagaimana keadaannya Dok ?, Mengapa kakak saya belum juga siuman?"

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kakak anda baik-baik saja. Itu hanya pengaruh obat."

Saling membungkukkan badan pertanda tugasnya telah selesai segera ia pergi diikuti para perawat yang mengawalnya.

~godcouple~

Disisi lain pria berkulit putih bersih tengah gelisah di pagi yang cerah ini, bahkan kedua matanya sembab akibat kurang tidur atau malah belum tidur sama sekali . Bagaimana tidak, ia telah menabrak seseorang yang kini tengah dirawat dirumah sakit akibat kecerobohannya dan ia membayar denda sebesar 5.000.000 won (Rp.40.000.000) denda untuk anak menyetir di bawah umur, dan ia membayar rumah sakit korban secara keseluruhan.
Mungkin bukan nilai yang besar menurutnya, tapi ia terlebih tidak tega dengan membohongi temannya itu yakni Kang Mina dan Kim Sejeong adik korban.

Ya Tuhan, aku harus bagaimana ini? Apa aku beritahu mereka saja bahwa aku adalah pelakunya?. Tapi aku terlalu takut pada appa(ayah), bagaimana jika nama appa tercemar gara-gara aku. Aku harus memberitahu hyung,hanya hyung yang bisa mengerti keadaanku sekarang. Batin Min Hyung sembari menggaruk kepalanya kasar.

"Yeoboseo?!"

"Nde, ada apa Mark?". Keluarganya selalu memanggil Lee Min Yhung dengan sebutan Mark Lee karena itu adalah nama lahirnya sewaktu di Kanada.

"A..apa kau sedang sibuk hyung?"

"Apa ada masalah? Bicaralah."

"Hyung, tolong aku, aku membuat masalah besar. Sungguh maafkan aku"

This Is Real~ (God Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang