Shining Dark

366 33 14
                                    


Ada yang bergetar didalam sana,
ada yang membeku lalu menghangat didalam sana,
ada yang berkecambuk lalu menghening didalam sana,
Ya, itu adalah hatiku yang selalu merasakan setiap ada kehadiranmu.

****

      Setelah pulang dari restoran mewah itu memang sangat menyenangkan dan berkesan apalagi kalau sepulangnya didampingi oleh pria yang disayang pasti terasa waktu sangat berharga di setiap detiknya. Dan itu yang dirasa Kim Sejeong.Bahkan berjalan pelan adalah pilihannya, sembari berbincang dan melucu.Udara masih setia pada pada suhu minim itu, tubuh keduannya berbalut pakaian tebal untuk menetralkan suhu tubuhnya.

“Kapan kau ada waktu lagi?” Tanya Daniel dengan kepulan uap pada mulutnya.

“Mungkin Minggu depan, ada apa?”

“Mengajakmu berkencan” Ia tersenyum lucu lebih tepatnya menahan tawa atas reaksi yang diberikan Sejeong.

Sejeong langsung memalingkan wajahnya menatap Daniel, dengan mulut sedikit membuka. Kaget. “Maksudmu?”

Tanpa aba-aba pria di sampingnya tertawa keras sembari memegangi perut yang tengah sakit akibat terlalu lucu untuknya. “Hahaha, lihat wajahmu tengah memerah, apa ada kaca disini supaya kau bisa melihat wajahmu itu”. Masih tetap pada tawa andalan Kang Daniel.

“Ini karena suhunya terlalu dingin. Dasar aneh!”.Pria itu masih tertawa kian menjadi dibelakang,Sejeong meninggalkan Daniel dengan wajah sedikit kurang senang tentang lelucon yang Daniel lontarkan. Sungguh tidak lucu.

“Jeong-ie tunggu” Menjajarkan langkahnya. “Kau marah?”

“Kenapa harus marah?” Jawabnya ketus dengan langkah sedikit cepat dari awalnya

“Ei, jangan seperti ini kiddo.” Sembari merangkul pundak Sejeong.

“Kau bilang apa? Kiddo? Aku bukan anak kecil, dasar beruang. Singkirkan tanganmu!”

“Awalnya aku akan mengajak
mu bermalam di suatu hutan, tapi tidak jadi. Karena kau marah.”

Camping maksudmu?” Kini muka masamnya berubah sedikit manis, setelah apa yang diucap Daniel. Matanya menatap tertarik topik pembicaraan

“Sudahlah jangan dibahas.” Sikapnya acuh, padahal ia tahu rencananya berhasil membuat Sejeong tidak marah lagi.

“Tidak tidak. Aku tidak marah, apakah kau mau mengajakku camping?”

“Sudah kubilang tidak jadi!” Kini malah Sejeong yang tertinggal dibelakang.

“Niel!!”.

“Lihat aku tersenyum sekarang, aku tidak marah. Lihatlah !” Dengan menunjukkan senyumnya manis dengan sederet gigi itu Sejeong pikir mampu mengubah suasana? dan tepat sekali Daniel terpukau dengan mata yang berbinar itu ditambah rangkulan yang Sejeong ciptakan di pundah lebarnya yang sedikit berjinjit.

“Mungkin jika banyak orang akan menyenangkan”

“Aku pikir berdua lebih menyenangkan”

“Yha Kang Daniel!”

Menyusuri jalan setapak kota Seoul memang menjadi idaman para remaja bersama sang kekasih hati, lampu yang berbinar ditambah guguran dedaunan malam. Mungkin hati keduanya mulai menghangat jika selalu bersama seperti ini dengan Daniel yang terus menggoda Sejeong. Dan apakah hanya Daniel saja yang menggoda? tidak jawabnya.

“Terimakasih untuk waktunya”

“Aku seharusnya yang berterimakasih, sudah kau traktir makan di restaurant mewah itu”

This Is Real~ (God Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang