==VOTE DULU SEBELUM BACA YA BEIBERS==
" Aku tak suka memulai tanpa adanya aba-aba "
Lusya telah siap berbalut setelan seragam sekolah. Lengkap dengan jas berwarna biru tua dab atribut dari ujung kaki sampai kepala. Gadis itu menggerai rambut panjangnya, juga memakai polesan make-up tipis layaknya seorang pelajae bukan pesta. Gadis itu bergegas untuk sarapan berdua bersama Orlando, keduanya sepakat tidak akan berangkat sekolah sendiri-sendiri lagi. Karena mulai dari sekarang, Orlando sudah tak ingin terlalu menutupinya. Mungkin mereka akan mengaku pasangan pacar, bukan terikat pernikahan.
"Nih, pakek helm nya," ucap Orlando sambil menyodorkan sebuah helm untuk Lusya.
Lusya menerima helm itu dan langsung memakainya untuk pelindung kepalanya. Ia mengkaitkan pengumci helm dari kaca spion motor ninja hitam Orlando.
"Bisa nggak pakek nya? atau mau gue pasangin? Biar kayak sekarang yang uwu-uwu?, " tawar Orlando seraya terkekeh pelan.
"Gak usah. Gue bisa sendiri!" sinis Lusya muak melihat wajah Orlando terlihat sangat menyebalkan.
"Pagi-pagi udah sewot aja," cibir Orlando
"Biarin," dengus Lusya menjulurkan lidah membuat Orlando refleks menepuk puncak helm Lusya pelan.
"Yaudah cepetan naik. Entar keburu gue nya pengen bolos," ujar Orlando.
"Yaudah sana bolos, tinggal lapor ke Bunda."
"Beraninya keroyokan sama Bunda."
"Bodo. Cepet ih!"
"Iya.."
Orlando menghidupkan mesin motornya, tangan kirinya terulur sebagai tumpuan untuk membantu memudahkan Lusya naik pada jok yang tinggi. Lusya menerima uluran tangan itu, lalu kedua tangannya berpegang pada ujung tas lelaki di hadapannya.
***
Pada saat Orlando dan Lusya sampai di parkiran SMA Antariksa suasana beruntung sudah sangat sepi dikarenakan sudah dimulainya pelajaran pertama. Kedua pasangan remaja itu pun bergegas menuju kelasnya masing-masing. Sebelum mereka mendapat hukuman dari guru keisiswaan yang tengah berkeliling.
Jam istirahat kali ini bukan kantin yang menjadi tujuan utama para siwa. Melainkan lapangan, sebab semua siswa-siswi SMA Antariksa di hebohkan dengan kelakuan Teresha sedang mengamuk tidak jelas di tengah lapangan sambil menjambak rambut seorang gadis.
Tak hanya itu, Tere juga menyiram tubuh gadis itu hingga tubuhnya menjadi basah kuyup.
Gadis yang tengah dibully oleh Teresha itu adalah Lusya. Tak hanya itu, ia juga mencaci dan memaki Lusya habis-habisan. Lusya hanya diam pasrah, tak melawan sedikitpun. Kejadian ini tidak diketahui Audrey dan Cathrine sebab mereka tengah menjalani hukuman di perpustakaan. Para siswa pun hanya melihat adegan itu tanpa berniat membantu sedikitpun. Karena mereka tau, bahwa Tere juga termasuk siswa berpengaruh di sekolah ini, hal ini karena Tere adalah putri dari kepala sekolah SMA Antariksa. Itu pula, yang menyebabkan dia bersikap semena-mena kepada siswa lain.
"Dasar ngga tau diri lo! cewek kayak lo itu nggak pantes buat dapetin Orlando yang cocoknya cuma sama gue! Cuma modal tampang nggak seberapa belagu lo! "cibir Tere seraya menarik rambut Lusya dengan kuat. Lusya tetap diam menerima perlakuan Teresha. Entah kenapa? Itu membuat Tere lebih marah karena merasa tidak dipedulikan sama sekali oleh Lusya. Plak! Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Lusya. Hingga membuat ujung bibir sobek dan mengeluarkan darah meninggalkan bekas lima jari di pipi putihnya.
Pada saat Tere ingin menampar pipi kanan Lusya lagi, ada sebuah tangan yang menghentikan tindakan Teresha.
"O-orlando.." ucap Teresha
![](https://img.wattpad.com/cover/175100144-288-k295501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Bad Boy ✔ [SELESAI]
Fiksi Remaja[PART DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK MEMBACA 18+] "Apa lo liat-liat, minta di colok tuh mata?!," ketus gadis itu memelototi seorang cowok di hadapannya. "Dasar cewek aneh!" "Dasar cowok abal-abal. Nyebelin!," kesal nya dengan mengerucutkan bibirnya. "Kena...