3

632 58 1
                                    

Di pinggiran kota seoul ada sebuah rumah kecil yang hampir tak pernah menjadi perhatian siapapun, bahkan jika kau melewati jalanan itu hanya sesekali bukan tidak mungkin kau tak akan menyadari keberadaan rumah itu.
Hanya sebuah rumah sederhana, tanpa halaman belakang ataupun teras depan yang dihiasi kursi untuk duduk santai di sore hari. Sebuah rumah yang lebih sering terlihat sepi seperti tak berpenghuni.
Sudah lebih dari 4 tahun rumah itu ditinggali oleh seorang perempuan. Tetangga di sekitar rumah itu biasa memanggilnya dengan nama Yuna. Kim Yuna. Yuna menempati rumah kecil itu seorang diri. Terkadang ada seseorang yang berkunjung. Selama 4 tahun lebih Yuna tinggal disana hanya pria itu yang pernah beberapa kali terlihat berkunjung. Tak ada yang lain. Orang-orang di sekitar rumah itu sempat berfikir bahwa mereka adalah pasangan suami istri muda yang selalu bertengkar dan dalam proses perceraian atau kakak beradik yang tidak akur. Wajar saja, karena hampir setiap kali pemuda itu berkunjung, ia akan pulang dengan ekspresi marah atau sedih.
Untungnya mereka tak pernah ambil pusing dengan apa yang dikatakan orang-orang di sekitarnya, terutama Yuna. Gadis itu tidak pernah memperdulikan apa yang di katakan orang-orang tentangnya. Yang dia tahu hanyalah mencari uang demi bertahan hidup sampai akhirnya Tuhan benar-benar mempertemukannya kembali dengan mendiang ibunya.
Baru saja Yuna akan melangkah keluar rumah ketika tiba-tiba ada yang lebih dulu mengetuk pintu rumahnya, dan dia tahu betul siapa yang datang. Kemungkinannya hanya 2, pria itu datang dalam keadaan mabuk atau babak belur habis dipukuli preman.
Anehnya, malam ini pria itu tidak datang dalam keadaan mabuk ataupun babak belur, tapi dia datang dalam keadaan seperti habis menangis. Matanya terlihat sembab dan hidung bangirnya terlihat memerah.
"Apalagi kali ini?" Tegasnya pada 'tamu tak diundangnya' itu. Tanpa memperdulikan tatapan tajam dari si pemilik rumah, si tamu melangkah masuk ke dalam rumah dan duduk dengan beralaskan tikar tipis, memang hanya ada tikar itu di rumah ini, tak ada sofa ataupun 1 set kursi tamu.
"Hyena-yaa.. bagaimana ini?
Kenapa aku masih belum bisa melupakannya?
Kenapa aku masih selalu memikirkannya?
Kenapa aku masih mencintainya? Bagaimana ini?
Semua orang sudah merestui hubungan mereka.
Bagaimana ini?
Apa yang harus kulakukan?" Kijoon, si 'tamu tak di undang' itu semakin menenggelamkan kepala di atas kedua lututnya. Bahunya bergetar menandakan ia kembali menangis.
"Pulanglah, kembalilah ke rumahmu. Aku harus pergi untuk bekerja." Gadis bernama Hyena atau yang sekarang lebih di kenal dengan nama Yuna itu melangkah menuju pintu keluar , langkahnya tiba-tiba terhenti saat kijoon menyebutkan nama itu, nama yang tak pernah ingin ia dengar.
"Hwang woojoo, kau masih mencintainya bukan? Aku tahu kau juga menderita dengan berita hubungan mereka. Iya kan? Kim hyena, mungkin kau bisa menipu semua orang tapi tidak dengan hatimu. Aku tahu diam-diam hatimu hancur setiap kali mendengar orang-orang membicarakan betapa serasinya mereka. Aku tahu kau .. "
"Diam!!" Ucapan kijoon terhenti begitu saja.
"Kalau kau memang mencintainya kenapa kau masih duduk disini dan menyakiti dirimu sendiri? Bukankah seharusnya kau memperjuangkan cintamu itu? Jangan hanya menjadi pengecut cha kijoon, apa kau tau betapa kau terlihat sangat menyedihkan?. Dan harus kau tahu, aku tidak pernah mencintainya, dari dulu aku hanya menggunakan untuk membalas dendam." Cha kijoon sungguh sudah sangat muak mendengar kata-kata itu keluar dari mulut sahabatnya tersebut.
Sahabat yang dipikir semua orang telah pergi ke alam lain, yang 4 tahun lalu membuatnya kaget setengah mati sampai hampir terlibat kecelakaan hebat. Sahabatnya yang sungguh luar biasa.

"Lalu kenapa selama ini kau diam-diam menemuinya, melihatnya dari kejauhan, diam-diam mencari tahu tentangnya?
Apa kau masih ingin membalas dendam?
Hah..mereka bahkan tak tahu bahwa kau masih hidup.
Apa kau akan tiba-tiba muncul di hadapan mereka seperti dalam drama?
Kau selalu menyebutku pengecut, tapi tanpa kau sadari dirimu tak ada bedanya denganku."
Setelah mengatakan itu kijoon berlalu keluar, meninggalkan hyena yang berusaha keras menahan tangisnya. Hyena tak ingin menangis lagi, apalagi untuk mereka. Jika menurut mereka Hyena sudah tiada, maka bagi Hyena merekapun sudah tiada.
Tapi apa yang terjadi 2 tahun lalu membuat Hyena bingung sendiri dan terus memikirkannya.

Dua Tahun lalu
Entah kenapa hari itu Hyena ingin sekali datang ke tempat 'persemayaman terakhirnya'. Setiap langkah kakinya benar-benar mengantarkan Hyena pada tempat yang menurutnya sangat menyeramkan tersebut. Saat sampai di sana langkahnya terhenti ketika iris mata coklatnya menangkap bayangan seseorang di depan 'abunya'. Hwang Woojoo, laki-laki yang pernah dijadikan alatnya untuk membalas dendam pada keluarga prof. Kang ada di sana. Hyena buru-buru bersembunyi, berdiri di belakang vas bunga raksasa dekat pintu masuk.
Sayup-sayup Hyena mendengar suara tangis yang semakin lama semakin terdengar jelas. Pria itu menangis, Hwang woojoo menangis di depan 'abu Hyena', suara tangisnya terdengar begitu menyedihkan bahkan di telinga gadis keras kepala seperti Hyena.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Hyenayaa.. sarangae.."
seperti tertimpa beban ratusan ton, pertahanan Hyena pun runtuh saat mendengar kalimat laknat itu diucapkan Woojoo dengan berurai air mata. Tanpa sadar air matanya menetes. Dalam diam Hyena ikut menangis, bersama cinta pertamanya.

"Hei Kim Yuna.. aku tidak membayarmu untuk melamun." Jika Hyena berwajah masam dan sering berkata pedas maka bos nya lebih dari itu. Satu kesalahan kecil saja akan membuatnya marah besar. Dan jika sedang marah, bosnya itu akan lebih menyerupai raksasa yang bersiap menyantap semua karyawannya.
Seperti di tempatnya menetap, orang-orang di tempatnya bekerja juga mengenalnya dengan nama Kim Yuna. Hyena sengaja mengganti namanya. Karena seperti yang orang-orang pikirkan, baginya pun Kim Hyena sudah tiada. Hyena benar-benar ingin melupakan masa lalunya. Hanya saja entah kenapa cha kijoon terus datang menemuinya dan 'mengingatkannya' bahwa Kim Hyena belum mati.
Saat ini Hyena bekerja di sebuah restoran bbq. Restorannya tak terlalu besar tapi cukup menguras tenaga jika sedang ramai pengunjung. Seperti hari ini, restoran itu terlihat cukup ramai dan Hyena sudah bersiap menjalankan tugasnya. Hyena berusaha membuang jauh-jauh ingatan tentang masa lalunya.

Saking banyaknya tamu yang berdatangan, sampai tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Kini waktunya mereka merapikan tempat itu sebelum pulang ke rumah masing-masing.
Hari ini Hyena mendapat bagian membersihkan meja-meja di halaman belakang, restoran ini memang juga menempatkan beberapa meja dan kursi di halaman belakang bagi pelanggan yang menyukai suasana outdoor.
Tinggal 1 meja lagi dan pekerjaannya hari ini selesai. Tapi ada yang menarik perhatian Hyena saat sampai di meja terakhir tersebut. Ada sebuah dompet hitam tergeletak di atas meja, sepertinya milik salah satu pengunjung yang tertinggal. Hyena membuka dompet itu untuk melihat siapa pemiliknya. Saat mencari kartu identitas pemilik dompet tersebut tanpa sengaja selembar foto kecil ikut terambil keluar.
Seperti tersengat listrik ratusan volt tubuh Hyena membeku begitu melihat foto di dalam dompet tersebut. Disana, dengan kedua matanya ia melihat foto dirinya saat masih SMA dan jantungnya semakin berdetak kencang saat melihat kartu identitas yang terdapat di dalam dompet tersebut. Deretan huruf yang merangkai sebuah nama di kartu berukuran sedang itu benar-benar membuat Hyena membeku di tempatnya. Hwang woojoo. Diantara sekian banyak orang di dunia ini, kenapa harus dompet Woojoo yang tertinggal dan ditemukan Hyena? Dan kenapa ada foto Hyena di dalam dompetnya?
Sadar bahwa mungkin Woojoo akan kembali untuk mengambil dompetnya, hyena buru-buru berbalik sambil berusaha memasukan kartu identitas itu ke tempatnya semula. Hyena masih menunduk untuk mengembalikan kartu identitas tersebut saat tiba-tiba ia mendengar suara itu memanggilnya, menyebut namanya setelah sekian lama.
"Kim Hyena?
"Hyena-yaa?
"Apa itu benar kau? Kim Hyena?"
Tatapan mereka bertemu..
Kali ini tubuh Hyena benar-benar membeku di tempatnya. Bukan hanya tubuhnya tapi juga otaknya. Hyena tak mampu berpikir ataupun bergerak bahkan saat Woojoo berjalan mendekatinya dan pelan-pelan merengkuhnya dalam sebuah pelukan erat. Hangat. Itulah yang dirasakan Hyena saat ini.

😱😱😱😱😱😱😱

Ditunggu vote dan komennya teman-teman..

Between Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang