4

535 42 3
                                    

Woojoo hampir saja sampai ke rumahnya saat dia sadar bahwa dompetnya tak ada di kantong celananya. Melihat jam di pergelangam tangan kirinya, waktu sudah menunjukan pukul 23.30. Meski tak yakin restauran bbq yang tadi disinggahinya masih buka, Woojoo nekat kembali untuk mengambil dompetnya yang ia yakini tertinggal di sana.

Sepertinya keberuntungan sedang memihak padanya. Walau sudah tak ada satupun pengunjung tapi lampu-lampu di restauran itu masih menyala saat Woojoo sampai di sana. Terlihat beberapa orang yang sedang merapikan dan membersihkan tempat tersebut.
"Selamat malam.. Mohon maaf mengganggu. Tadi saya baru saja dari tempat ini dan saya rasa dompet saya tertinggal, apa bisa saya meminta bantuan anda?" dengan sopan Woojoo bertanya pada salah seorang yang kebetulan berada paling dekat dengan pintu masuk.
" Oh bukankah anda Hwang Woojoo?" seorang gadis muda mengenalinya dari kejauhan.
"Kalau tidak salah tadi anda duduk di meja yang berada di halaman belakang bukan?"
"Ah betul." Woojoo masih ingat betul dimana ia duduk tadi.
"Baiklah mari ikut saya, saya akan mengantar anda ke halaman belakang." Ujar gadis muda itu. Dia terlihat begitu bersemangat membantu Woojoo.
Woojoo yang merasa tidak enak karena mengganggu pekerjaannya meminta izin untuk mengambilnya sendiri. Sepertinya gadis muda itu juga tidak keberatan dan mempersilahakan Woojoo agar dia bisa melanjutkan pekerjaannya. Mungkin dia ingin cepat-cepat pulang.

Dari jauh Woojoo melihat ada seorang perempuan yang berdiri tepat di meja yang ditempatinya tadi. Sejenak Woojoo merasa tidak asing melihat postur tubuh perempuan itu, tapi ia tak ingat dimana ia pernah melihatnya. Tanpa pikir panjang lagi Woojoo melangkah menuju meja itu, tapi langkahnya terhenti saat perempuan di mejanya tadi berbalik.
Dibawah terangnya cahaya bulan malam itu, Woojoo melihat gadis serupa Hyena berjalan ke arahnya dengan sedikit tergesa dan menunduk seperti berusaha memasukan sesuatu ke dalam dompetnya. Awalnya Woojoo ragu dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya, tapi dengan jarak yang semakin dekat rupa perempuan itu semakin jelas dan Woojoo yakin 100% bahwa perempuan yang berdiri di mejanya tadi itu adalah Hyenanya. Kim Hyena. Cinta pertamanya.
"Kim hyena?"
"Hyena-yaa.."
"Apa itu benar kau?"
Perempuan itu menghentikan gerakannya dan menatap Woojoo, tatapan mereka bertemu. Perlahan Woojoo memangkas jarak di antara keduanya dan merengkuh perempuan itu ke dalam pelukannya. Tak ada pergerakan. Gadis itu tak menolak ataupun membalas pelukan Woojoo. Woojoo sempat berpikir bahwa dia telah salah orang, tapi entah kenapa ia enggan untuk melepaskan pelukannya. Sepertinya akal sehat Woojoo sudah menguap entah kemana. Bukannya melepaskan perempuan itu, Woojoo malah semakin erat memeluknya.

Butuh waktu sekitar 30 detik untuk Hyena tersadar dan buru-buru mendorong Woojoo sampai pemuda jangkung itu terjatuh ke rerumputan.
"Maaf tuan sepertinya anda salah orang, saya Yuna buka Hyena." Hyena cepat-cepat pergi dari tempat itu bahkan sebelum Woojoo bangkit dari jatuhnya.
"Hei Kim Yuna, apa yang kau lakukan pada pelanggan spesial kita? Dan ini, kenapa kau masih memegang dompetnya? Apa kau berniat mencuri dompetnya?"
Sial, Hyena sampai lupa kalau ia masih memegang dompet milik Woojoo, dan sekarang ia malah di salah pahami oleh bos galaknya. Hyena kehabisan kata, dia sangat yakin bahwa setelah ini ia akan di tendang dari restauran ini.
Tn. Park alias si bos galak itu menyeret tangan Hyena dan membawanya ke hadapan Woojoo yang masih menatapnya dengan sendu. Hyena tahu bahwa Woojoo tadi sempat meneteskan air mata saat memeluknya.
"Tuan , ini dompet anda. Saya mohon maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan ini. Tolong jangan laporkan restauran ini kepada polisi atau media ya, saya berjanji hal seperti ini tidak akan terulang lagi." Tn. Park merebut dompet dari tangan Hyena dan memberikannya pada Woojoo sambil berulang kali membungkuk meminta maaf. Dan Hyena pun di beri isyarat untuk ikut membungkuk meminta maaf.
Hyena hanya membungkuk sekali dan kemudian pergi dari sana meninggalkan Tn. Park yang melotot tak percaya dan Woojoo yang tak melepaskan pandangannya dari Hyena.

Woojoo masih enggan pergi dari tempat itu. Ia masih duduk di balik kemudinya setelah keluar dari restauran bbq tadi. Woojoo masih sangat penasaran dengan perempuan yang beberapa saat tadi ia peluk. Bagaimana mungkin di dunia ini ada 2 orang yang benar-benar terlihat mirip?
Dari tempatnya berdiam, Woojoo bisa melihat satu persatu karyawan pergi meninggalkan tempat itu setelah semua lampu terlihat dimatikan. Woojoo terus memperhatikan setiap orang yang keluar dari sana hingga matanya menangkap sosok yang ia tunggu-tunggu.
Sosok mungilnya terlihat berjalan menuju halte bus tak jauh dari restauran tersebut.
Woojoo menjalankan mobilnya lebih mendekati halte tempat perempuan serupa Hyena itu duduk. Tak perlu waktu lama sampai akhirnya bus yang ia tunggu datang.
Bagai seorang penguntit, Woojoo mengikuti kemana bus itu pergi. Bila bus itu berhenti maka mobil Woojoo juga turut berhenti.
Kurang lebih sekitar 20 menit Woojoo mengikuti bus itu sampai ia melihat Hyena turun. Woojoo masih setia memperhatikan punggung perempuan itu sampai akhirnya menghilang masuk ke sebuah gang kecil yang tak terlalu terang.
Saat Woojoo melepas seatbelt dan bersiap turun dari mobil untuk mengikutinya (lagi) tiba-tiba handphone nya berbunyi, ada panggilan masuk dari ibunya. Woojoo tahu ibunya itu pasti merasa khawatir karena ia belum juga kembali ke rumahnya.
Usia Woojoo memang sudah dewasa, tapi di mata ibunya ia tetaplah anak laki-laki kesayangannya. Bahkan saat beberapa temannya ada yang memilih tinggal sendiri atau bersama kekasihnya, Woojoo tidak diperbolehkan pergi dari rumah lagi. Tapi Woojoo pun tak pernah keberatan dengan permintaan orang tuanya itu. Woojoo sangat menyayangi kedua orang tua nya sebagaimana mereka menyayangi Woojoo begitu tulus.
Dan benar saja, saat menerima panggilan itu terdengar di sebrang sana suara ibunya yang sudah khawatir. Akhirnya Woojoo pun meninggalkan tempat itu, meski dengan sedikit berat hati.

Suara kart yang di dorong beberapa dokter dan perawat keluar dari ruangan operasi menyadarkan Woojoo dari pemikiran kalutnya saat menunggui Hyena yang baru saja terjatuh dari balkon.
Tak sesuai harapan, Hyena dibawa keluar dengan seluruh bagian tubuhnya ditutup kain putih. Woojoo panik, tatapannya tak lepas dari tubuh Hyena yang tak bergerak sedikitpun di atas kart. Berulangkali Woojoo meminta para dokter dan perawat yang mendorong kart itu berhenti, tapi tak di hiraukan, bahkn beberapa dari mereka mencoba menahan Woojoo agar menjauh dari jasad Hyena.
Woojoo jatuh terduduk seiring Hyena dibawa pergi oleh para perawat. Woojoo hanya bisa menangis memanggil nama gadis yang di sukainya itu. Ia telah pergi meninggalkan Woojoo dan seluruh dunianya.

Woojoo berusaha mengingat kembali apa yang terjadi di malam Hyena terjatuh dan meninggal di rumah sakit. Mungkin ada bagian yang ia lewati malam itu.
Setelah malam kematian Hyena itu Woojoo memang lebih sering mengurung diri di kamar sampai akhirnya para polisi itu datang dan menangkapnya, yang mengakibatkannya tak bisa menghadiri acara pengkremasian Hyena.
Dan setelah ia dibebaskan dari penjara, Woojoo hanya menemukan ada sebuah vas berisi abu yang diberi nama Kim Hyena.
Malam itu otaknya benar-benar bekerja keras untuk menemukan jawaban atas kejadian hari ini.
Sebetulnya Woojoo bisa saja mengelak dan melupakan perempuan bernama Kim Yuna itu, tapi tak tahu kenapa hati dan otaknya terus menerus mengingatnya. Entah keyakinan darimana tapi Woojoo benar-benar merasa bahwa perempuan yang mengaku bernama Yuna itu adalah Hyenanya yang telah lama tiada. Woojoo bisa langsung mengenalinya meski penampilannya sedikit berbeda. Kini rambutnya terlihat lebih panjang dan penampilannya terlihat lebih dewasa dari terakhir mereka bertemu.

Keesokan harinya Woojoo sudah disibukkan dengan jadwalnya sebagai seorang penyanyi terkenal.
Mengisi beberapa acara musik, pemotretan dan interview dengan beberapa majalah ternama hingga menjadi bintang tamu di acara variety show.
Saking sibuknya Woojoo sampai tidak sempat bertemu Yesuh. Sudah 1 minggu mereka tidak bertemu. Jangankan bertemu, berbicara melalui telepon saja cukup sulit mencari waktunya. Kesibukan Woojoo selalu dimulai dari pagi hari dan berakhir hampir tengah malam. Dan Woojoo tidak sampai hati mengganggu istirahat Yesuh. Woojoo tahu Yesuh pun bukan seorang pengangguran , Yesuh juga punya beberapa kegiatan yang cukup menguras tenaga.
Anehnya, meski sudah sangat sibuk pun Woojoo tetap tidak bisa melupakan Yuna. Malah semakin ia berusaha melupakan gadis itu maka akan semakin jelas bayangan wajahnya terlintas di kepala Woojoo.

Hari ini akhirnya Woojoo punya sedikit waktu luang, jadwalnya tak sepadat hari-hari kemarin. Hari ini jadwal kegiatannya berakhir pukul 21.30. Dan kalian tahu apa yang dilakukan pemuda itu? Ia memaksa managernya untuk mampir ke restauran bbq di dekat agensi nya. Tempat ia menemukan Kim Yuna beberapa hari yang lalu. Karena malas berdebat dengan artisnya, maka manager Woojoo mengikuti kemauan Woojoo.
Sesampainya di sana, mata Woojoo terus mencari sosok itu, sosok yang entah kenapa terus menerus menghantui pikirannya.
Tapi nihil, Woojoo tak menemukan Yuna disana.
Managernya sempat bingung melihat tingkah Woojoo yang bisa berubah begitu cepat. Belum sampai 1 jam yang lalu Woojoo sangat bersemangat 'mengajak' managernya untuk makan malam di restauran itu tapi belum juga makanan mereka habis Woojoo berubah jadi murung. Woojoo terlihat tak bersemangat dan berkali-kali menghembuskan nafas seperti kecewa akan sesuatu.

Besok paginya Woojoo harus pergi ke pulau Jeju untuk pemotretan sebuah brand pakaian ternama.
"Woojoo-yaa.. apa kau tidak tidur semalaman? Kenapa wajah tampanmu itu terlihat sangat lesu? Apa kau sakit?" Manager Im memberondong Woojoo dengan beberapa pertanyaan saat melihat Woojoo keluar dari kamarnya dengan tampang lesu seperti habis begadang semalaman.
"Aku baik-baik saja hyung, sudahlah , ayo kita berangkat sekarang sebelum terlambat."
Woojoo yang malas menanggapi ocehan managernya itu kemudian berlalu menuju mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.

Sejujurnya, Woojoo memang baru bisa memejamkam matanya pada pukul 3 dini hari tadi dan harus bangun kembali pukul 5 subuh untuk bersiap-siap. Woojoo hanya tidur 2 jam, jadi pantas saja jika wajah tampannya itu terlihat seperti baju yang belum disetrika.




Tolong jangan benci saya para Woojoo stan..
Woojoo ga selingkuh dari Yesuh kok, atau mungkin belum.. ehh 😁

Ditunggu vote dan comment nya yaa teman-teman.. 🤗🤗

Between Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang