14;

143 26 12
                                    

Tolong tekan tombol bintang dibawah ya💜

Semua orang yang melihat itu tentu terkejut melihat seorang dokter yg sangat dipandang baik oleh mereka menjadi murka pada seorang namja.
Yurin dan Yeri langsung menarik Hyura dari situ dan menenangkan nya. Mereka membawa nya ke ruangan pribadi mereka, sedangkan ketiga namja tadi pulang karna diusir secara halus oleh Hyura.

...

"Hyura.."

Suara lembut Yurin memanggil adiknya itu sambil mengelus kepala nya. Hyura hanya berbaring tidur membelakangi sahabat nya, ia tak menjawab apa pun sahutan dari kedua teman nya. Yeri tau bahwa ia pasti belum tidur dan jelas ia masih shok melihat kehadiran mereka.

"Kami berdua juga sangat tidak menginginkan mereka kembali. Bahkan aku sampai lupa bahwa masih ada ikatan dengan mereka, aku janji pada mu Yura, akan ku bujuk kedua orang tua kita masing-masing untuk membatalkan pertunangan ini" Hyura jelas mendengar suara Yeri, ia hanya bisa menangis meringkuk sambil menutup mata nya dengan kedua tangan nya.

Sudah berapa ia mendengar janji itu, dan mereka bertiga banyak kali sudah berusaha untuk membicarakan dengan orang tua mereka tentang perjodohan ini, tapi hasil nya nihil, orang tua mereka jelas selalu menolak untuk membatalkan nya, alasan mereka kuat, karna kerja sama perusahaan mereka para orang tua.

"Yeri-ah, biarkan dulu ia menenangkan dirinya, ayo kita keluar dulu" ajak Yurin pada adiknya. Mereka berdua pun meninggalkan ruangan itu dan meninggalkan Hyura sendirian.

"Tuhan.. Aku benci pertemuan ini, aku tidak ingin membuka luka lama ku lagi dengan nya.."

Saat ini Taehyung hanya melamun sendirian. Ia hanya menatap malas makanan yg ada didepan nya. Sedangkan Jeno masih setia tertidur bersama mimpinya.

Lalu ia melirik kearah jam yg menunjukan pukul 17.12 KST.

"Kemana yeoja itu? Kenapa ia lama sekali kembali kesini"

Ya, sampai saat ini Taehyung masih menunggu janji Hyura untuk kembali. Ia kemudian menatap Jeno yang sedang terlelap.

"Jeno-ya? Sebenarnya kamu sakit apa? Penyakit apa yg bisa membuatmu kambuh?" Ia mengelus pelan surai coklat milik Jeno.

Taehyung tentu sangat khawatir dengan anak kecil ini. Perhatian nya pada Jeno begitu besar, ia menganggap Jeno layaknya adik kecil nya. Meskipun ia bertemu Jeno baru berapa hari.

Ceklek

Tiba tiba pintu kamar terbuka menampakan seseorang yang ia tunggu dari tadi. Dari raut wajah Yura sangat terlihat bahwa ia sedang tidak baik baik saja saat ini. Mata nya yg lembab dan hidung merah nya yg membuat Taehyung yakin bahwa ada sesuatu yg terjadi dengan yeoja ini.

"Maaf telah membuat mu menunggu.." ucap Hyura dengan pelan.

Taehyung hanya bungkam saat melihat yeoja itu seperti habis menangis.

"Kau.. kenapa?" Taehyung pun mendorong kursi roda nya dan mendekati Hyura yg sedang duduk disofa.

Dengan sigap Hyura menghapus sisa-sisa air mata nya. Ia tidak mau terlihat lemah saat bertemu pasien nya. Ia mencoba untuk tersenyum pada Taehyung. Tapi Taehyung sudah lebih dahulu peka dengan keadaan Hyura saat ini.

"A-aku tidak apa-apa" Hyura memberikan senyum terbaiknya untuk Taehyung. Ia memang pandai menyembunyikan masalah, tapi Taehyung lebih pandai mengetahui perasaan seseorang.

Taehyung mendekat kearah nya
"Kau sangat bodoh dalam hal berbohong rupanya". Mendengar suara Taehyung, Yura pun mengangkat kepalanya dan menatap manik mata pria didepan nya yang juga sedang menatap kearah nya.

Love In Hospital Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang