"Aku? Bukan penyebab dari tawamu. Tapi aku hanyalah penyebab dari tangismu. Maafkan aku"
-TioKamar sederhana yang bernuansa biru putih dengan gambar doraemon yang terpampang rapi didinding kamar itu. Barang barang tersusun rapi. Buku dan alat tulis tersusun rapi ditempatnya. Lampu tumbler berwarna rainbow masih menyala redup dikamarnya. Sinar matahari mulai masuk kedalam kamar melalui celah jendela dan atap kamar. Semuanya tampak bersih dan rapi. Tapi tidak pada kasur spring bad yang sedang digunakan April untuk beristirahat. Tampak acak acakan seperti kapal pecah. Tidurnya pun tidak seperti perempuan lainnya. Mungkin itu salah satu hal buruk yang ada dalam diri April.
Jam dinding menunjukkan pukul 09.00 WIB. April belum bangun dari tempat tidurnya. Bahkan bunda sudah berkali-kali masuk keluar kamar April untuk membangunkannya. Namun April tetap saja tidak menggubrisnya. Ia masih terlarut dalam mimpinya yang indah. Hahahaha.... Mungkin sedang bermimpi pergi kencan sama seseorang.
Ya, itu adalah salah satu kebiasaan April diwaktu hari libur. Tidak hanya itu, April juga sering mandi satu hari satu kali. Kerjaannya dihari libur hanya makan,tidur, nonton TV, main ponsel, beresin pekerjaan rumah. April lebih suka dirumah daripada keluyuran gak jelas. Karena bagi April liburan dirumah lebih menyenangkan.Oke! Pukul 09.30 WIB April bangun dan segera membereskan tempat tidurnya yang berantakan. Setelah itu bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Beberapa menit kemudian April keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan baju santai. Baju polos lengan pendek berwarna merah maron dipadukan dengan celana baggy pants berwarna coklat membuat April terlihat cantik.
April duduk didepan meja rias untuk memoleskan bedak tipis diwajahnya yang mungil. Tak lupa April menambahkan sedikit lip blam pada bibirnya agar tidak terlihat pucat. Rambut April masih dibiarkan tergerai lurus dengan ujung rambut yang bergelombang. April mencoba memotret dirinya didepan cermin(mirror selfie).
April turun kebawah menemui bunda dan ayahnya yang sedang menonton TV diruang tamu. Tapi sebelum menemui kedua orang tuanya April pergi ke dapur untuk melihat makanan apa yang bunda masak tadi pagi. Tapi hasilnya nihil. Tak ada satupun makanan yang tergeletak diatas meja makan. Hanya ada buah buahan dan air putih.
"Bunda April laper, bunda gak masak?" ucap April sambil duduk didekat bunda.
"Bunda masak kok. Tapi udah habis. Lagian kamu bangunnya siang sih" ucap bunda sambil mengelus-elus kepala April.
"Aaa bunda..... April kan belum sarapan" rengek April manja.
"Yaudah beli diluar aja ya" kata bunda.
"Ck! Yaudah deh" dengus April kesal.
April keluar rumahnya untuk membeli beberapa makanan diluar. April pergi naik sepeda kesayangannya. Dengan setengah malas mengayuh pedal sepeda. Sekitar 15 menit April sampai pada penjual nasi goreng kesukaannya. Tak hanya itu, April juga membeli martabak, beberapa cemilan lainnya. Setelah selesai membeli makanan April segera mengayuh sepedanya kembali dengan semangat. April ingin segera menyantap makanan yang baru saja ia beli.
Ditengah perjalanan yang hampir dekat dengan rumah April. April bertemu dengan seorang yang tidak asing lagi. Siapa lagi kalo bukan 'Gilang'.
"Stop!" kata Gilang sambil berdiri didepan April untuk menghentikan laju sepedanya. Ck!cari mati tu anak.
"Lo?! Ngapain lo kesini!" tanya April curiga.
"Bukan urusan lo" balas Gilang dengan ketus juga.
"Oh...jangan jangan lo mata matain gue ya! Hayo ngaku lo" ucap April curiga sambil mengarahkan jari telunjuknya ke muka Gilang.
"Somplak lu! Tuh rumah gue!" ucap Gilang tak terima sambil menunjukkan jarinya kesalah satu rumah yang tidak jauh dari rumah April. Hanya beda 3 sampai 4 rumah doang.
"Oh,gue kira lo ngefens berat ama gue. Sampe sampe lo ngikutin gue" ucap April menahan malu.
"PD amat sih!" ucap Gilang sambil memutar bola matanya malas.
"Au ah gelap. Gue pulang dulu. Bye!" ucap April sambil berusaha mengayuh sepedanya kembali.
"Cewek aneh!" batin Gilang sambil menggelengkan kepalanya heran.
Selesai sarapan,April kembali kedalam kamarnya untuk bersantai. Ia memutar sebuah lagu yang menurutnya sesuai untuk perasaannya.
Aku tau engkau sebenarnya tau.
Tapi kau memilih seolah engkau tak tau.
Kau sembunyikan rasa cintaku dibalik topeng persahabatanmu yang palsu.
Kau jadikan aku kekasih bayangan untuk menemani saat ku merasa sepi.
Bertahun lamanya kujalani kisah cinta sendiri.Mungkin 3 sampai 5 kali April mengulangi lagu tersebut. Tak beberapa April sedang berkirim pesan dengan Fani.
Pesan
Fani: prill
lo dirumah gak?April: dirumah sih.
Ada apa?Fani:Gue mau main
kerumah lo.April: oh yaudah main
aja gpp kok.
(Read)Sekitar pukul 11.30 WIB Fani datang kerumah April. Fani diantar oleh supir pribadinya.
Maklum lah anak orang kaya."Permisi" ucap Fani sambil mengetuk pintu.
"Iya sebentar" ucap suara bi inah dari dapur. Dan segera membukakan pintu.
"April ada bi?" tanya Fani dengan sopan.
"Oh ada, mari masuk. Bibi panggilin dulu" ucap bi Inah mempersilahkan Fani masuk.
Hay hay...
Happy reading gays
Don't forget vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Letak Bisa Retak
RandomKisah seorang gadis yang sudah menyayangi sepenuh hati tetapi diabaikan oleh sang pujaan hati. Hingga akhirnya rasa bosanlah yang menjadi pemisah antara mereka berdua. Lantas? Untuk apa laki-laki itu berjuang susah payah untuk mendapatkan hati gadi...