[7] My Brother and Friends

29 9 0
                                    

Di saat semua orang menjauhi ku, dia hadir untuk memeluk ku. Dia berbeda dari yang lain, dia sangat tahu akan perasaan ku. Iya.
Dia, Saudara Kembar ku.

-L.A.S-

_______________________________________

Luna POV

Di sinilah aku, di tempat yang jauh dari hiruk-piruk dan kebisingan kota. Aku tak sendiri disini, ada dia yang menemani ku.

Iya, dia. Saudara kembar ku. Ia selalu mengikuti kemana pun aku pergi. Ia tak pernah meninggalkan ku disaat aku terpuruk seperti ini. Ia selalu berusaha menenangkan ku dengan peluk kan hangatnya.

Aku tak tahu mengapa ia tidak menghindari ku seperti yang lain. Setiap ku bertanya, iya selalu menjawab.

'Karena gue tau apa yang lu rasakan saat ini'.

Ya! Dia selalu membuat ku merasa tenang. Ku rasa dia adalah satu-satu nya yang membuat ku mau bertahan hidup.

Dulu aku sering sekali mencoba untuk bunuh diri. Namun, ia selalu berusaha mencegah ku.

Saat ini kami sedang tertidur di bukit yang berada di daerah Bandung, dekat rumah lama ku yang sekarang di huni oleh paman ku.

Kami memandang langit malam yang di penuhi bintang. Ya! Inilah kebiasaan ku disaat seperti ini. Aku merasa tenang jika melakukan ini.

"Lun?" Ucap Lucas membuyarkan lamunan ku.

"Hemm?" Balas ku.

"Ingat ini baik-baik. Lu jangan pernah merasa kesepian, karena gue akan selalu ada disamping lu." Ucap Lucas tanpa menoleh kearah ku sambil tersenyum memandang indahnya langit malam.

"Iya, gue akan ingat itu." Jawab ku sambil melihat kearahnya yang sedang menatap langit.

Hening.....

Kami kembali sibuk pada pikiran masing masing.

Tak lama aku tertidur, karena mata ini merasa sangat berat akibat nangis terlalu lama.

Luna POV end

"Lun? Luna? Yah dia tidur." Ucap Lucas saat mengetahui bahwa Luna sudah tertidur.

Akhirnya Lucas menggendong Luna ala bridal style dan membawanya ke dalam mobil.

Lalu Lucas melajukan mobilnya kearah rumahnya.

2 jam selama perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah. Lucas menggendong Luna yang masih tertidur dan membawanya ke lantai dua, kamar Luna.

Sesampainya dikamar Luna, ia segera menidurkan Luna. Lalu mengusap pucuk kepalanya dan keluar dari kamar Luna menuju kamarnya.

***

Sinar matahari pagi dengan perlahan menyelinap masuk kedalam sela-sela gorden kamar Luna. Membuat ia terbangun dari tidurnya.

JINXEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang