[14] kembali

28 7 0
                                    

***

Lima orang remaja sedang berbincang di halaman rumah mewah bercat putih. Mereka adalah Luna, Minnie, Amirah, Alvaro dan Vabby.

"Lun, letak bukit-nya dimana?" Tanya Vabby yang sedang mengutak-atik kamera nya.

"Mau ke sana sekarang?" Balas Luna.

Ke-empat temannya saling pandang satu sama lain.

"Boleh, mumpung masih jam setengah lima." Ucap Minnie.

"By, kamera jangan lupa." Ucap Alvaro mengingatkan.

"Iya, ini lagi gue setting." Balas Vabby.

"Yuk." Ajak Luna.

Mereka berjalan menuju bukit yang di maksud Luna. Bukit itu tak jauh dari halaman belakang rumah Luna. Membutuhkan sepuluh menit untuk sampai kesana, dengan berjalan kaki.

"Lun? Ini bagus banget pemandangannya." Ucap Amirah

"Iya. Dan tempat ini, nyambung sama rumah lo?" Sambung Minnie.

"Gila, gue gak tau gimana mendeskripsikan tempat ini." Ucap Vabby mendramatisir. Sambil terus mem-video kan perjalanan mereka menuju puncak bukit.

Namun Luna dan Alvaro hanya tersenyum mendengarnya.

"Mir, bawa laptop kan?" Ucap Luna.

"Bawa nih." Balas Amirah menunjukkan tas laptop yang ada di genggaman nya.

"Sudah sampai. Yuk duduk." Ucap Luna saat mereka telah sampai puncak bukit, yang sudah tersedia sebuah tikar lebar disana.

Mereka pun duduk dan memandang ke depan. Dimana mereka dapat melihat keindahan senja secara lebih jelas.

"By, terus video-in ya." Titah Luna.

Vabby pun mengarahkan kamera nya ke depan, ia mengabadikan bagaimana proses matahari terbenam. Lalu mengarahkan kameranya ke Luna, Minnie, Amirah dan Alvaro yang sedang tersenyum kagum melihat keindahan langit.

Langit sore ini sangat indah, dengan paduan warna jingga, merah dan kebiruan.

"Padahal masih jam lima kurang, tapi udah bagus banget pemandangan langit di sini." Ucap Minnie.

"Iya. Kalau di Jakarta mah, boro-boro ada tempat kaya gini." Sambung Amirah.

"Hemm. Cepat kerjakan tugas kalian." Ucap Luna memberi arahan.

Mereka pun segera mengerjakan tugas tersebut. Ada yang bagian dokumentasi, mendeskripsikan keindahan senja di bukit ini, mengetik dan lain-lain.

***

Malam pun tiba. Mereka telah selesai membuat rangkuman mengenai senja yang mereka lihat di bukit tersebut.

"Huuhh.. semakin malam, udara di sini dingin banget ya." Ucap Minnie menggosokkan kedua telapak tangannya.

"Iya. Lebih baik kita kembali ke rumah Luna." Balas Vabby.

Lalu di setujui oleh yang lain. Mereka kembali ke rumah Luna, dengan berjalan kaki.

Tak lama mereka sampai.

"Non Luna. Makan malam sudah siap." Ucap Mba Murni.

"Iya, Mba. Terimakasih." Balas Luna.

Mereka pun segera berjalan menuju ruang makan.

"Lun. Tadi lo bilang, di sini gak ada makanan?" Ucap Amirah

"Iya. Nyatanya, banyak banget gini." Sambung Vabby saat melihat meja makan, penuh dengan berbagai macam masakan.

"Ya, maksud aku. Makanan riangan gitu." Balas Luna menggarukan tengkuk nya yang tak gatal.

JINXEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang