"lo mau kemana?" bentak Siyeon─kakak perempuan Jisung─yang sudah muak dengan kelakuan adik laki-laki nya itu.
Entah apa yang akan Jisung lakukan setelah ini, jalan pikirnya benar-benar sulit ditebak meskipun sudah ratusan kali membuat kesalahan.
"bukan urusan lu!" seru Jisung sembari membantingkan pintu sekuat tenaga.
Jika dapat bicara mungkin pintu itu akan menyerah terus bertengger di depan sana, benar-benar sudah sangat reot akibat perbuatan Jisung setiap hari.
"sung nanti kalo para renternir itu dateng gimana?" tanya Siyeon yang sempat mengejar Jisung sampai teras rumah.
"peduli apa gua hah?" sahutnya tanpa rasa bersalah sedikit pun.
"utang-utang itu juga lo yang buat! Kenapa jadi gue yang susah?!" seru Siyeon yang sudah teramat kesal dengan adik nya itu.
Jisung tersenyum miring menatap Siyeon sebelum akhirnya pergi memasuki mobil sport bermerk yang entah Jisung dapatkan darimana.
"lu serahin aja diri lu ke mereka buat bayar semua utang-utang itu haha!" ucap Jisung sebelum melesat dengan mobil nya dan benar-benar menghilang dari hadapan Siyeon.
Sumpah demi apapun, jika bisa Siyeon ingin sekali rasanya menolak Ibunya melahirkan Jisung dulu, benar-benar adik yang kurang ajar.