Jisung sampai di salah satu rumah yang lumayan jauh dari kota, itu adalah salah satu rumah kenalan Jisung.
Dari luar bentuknya memang seperti rumah biasa namun di dalamnya sudah hampir sama seperti bar, banyak sekali pria mabuk dan wanita seksi di sana.
"diem aja Sung, kenapa?" tiba-tiba seorang wanita cantik dan juga seksi menghampiri Jisung yang kini sedang duduk di sofa.
"gapapa," sahut Jisung singkat karena masih dalam mood yang berantakan.
"lo ada masalah? cerita aja sama gue," kata wanita itu dengan tatapan dan juga senyuman yang menggoda─dia terlihat imut namun terlihat nakal secara bersamaan.
Jisung masih diam sambil menundukan kepala nya berusaha agar tidak bertatapan dengan wanita itu lagi.
"ayolah cerita aja Sung," wanita itu kembali merayu-rayu Jisung agar mau bercerita tentang masalah yang sedang Jisung alami kepadanya.
"lu itu cuma mau tau masalah gua tanpa mau peduli sama gua!" kata Jisung. "gua gak butuh yang kayak lu," sambung Jisung dengan tatapan tajam yang tertuju kepada wanita di hadapannya.
"sorry, tapi kalo lo emang ada masalah coba aja ke Jeno siapa tau dia bisa bantu," ucap wanita itu sembari berniat bangkit dari posisi duduk nya─nampaknya ia mulai bosan dengan Jisung.
Jisung diam sambil terus berpikir, sebenarnya apa yang wanita itu ucapkan ada benarnya juga. Tanpa berpikir panjang Jisung segera memanggil wanita itu lagi.
"Lami!" teriak Jisung memanggil wanita mungil nan seksi itu.
"ya?"
"Jeno ada dimana?" teriak Jisung bertanya kepada Lami yang jarak nya tidak terlalu jauh namun terhalang oleh suara gaduh dari salon speker yang dinyalakan terlalu keras.
"lagi di kamar nomor 2, udah dari tadi mungkin sebentar lagi keluar," jawab Lami sebelum akhirnya benar-benar pergi dari hadapan Jisung.
Jisung harap Jeno dapat membantunya─ lagi.