1 Jennie Park

12.5K 169 3
                                    

Jennie Pov

Pagi itu aku berangkat lebih pagi. Tidak ada yang special, jalanan mulai ramai, meski belum seramai biasanya. Mungkin karena aku berangkat 30 menit lebih awal ?

Aku Jennie, aku bekerja di salah satu perusahaan besar di Seoul. hari ini adalah promosi jabatan di tahun ketigaku. Aku harus bergegas sampai di kantor lebih pagi, karena siang ini bossku harus terbang ke Jepang untuk urusan bisnis.

"Selamat pagi Miss Jennie" sapa seorang OB yang tengah membersihkan mejaku. Jennie Park membalas dengan senyuman tipis. Mejaku sudah mulai dirapikan, rencananya hari ini aku sudah memiliki ruangan terpisah dari timku, karena jabatan baruku sebagai seorang Manager.

Jam 08.30 beberapa orang berkumpul di ruangan bossku, termasuk aku. Kami di sini dengan tujuan memenuhi panggilan promosi jabatan. Hanya aku yang paling muda di sini. 25 tahun. Ya... sedangkan yang lainnya umurnya terpaut jauh denganya.

"Jennie Park, kamu memang luar biasa. 3 tahun lalu saya melihatmu seperti gelas kosong yang perlu diisi dengan kemampuan dan ambisi. Lihatlah sekarang, 3 tahun di sini, kamu sudah berkembang dengan pesat. Mungkin 5 tahun lagi kamu akan menggantikan posisiku. Hahaha" ucap bossku diiringi dengan tepuk tangan dan senyum palsu dari para seniorku. Ya, pada dasarnya untuk mencapai posisi sebagai Manager divisi diperlukan paling tidak 5 tahun bekerja di sini, tapi lihat aku, dalam tahun ketiga aku mampu mencapai posisi tersebut. Tentu dengan kerja keras dan usaha.

******

"Jennie, nanti malam ikut party kan ?" Tanya Eun Woo, seniorku

"Hmmm nanti malam, aku..."

"Pssst pokoknya kamu harus ikut. Kamu itu selalu absen setiap ada acara. Kali ini kamu harus datang. Aku tidak mau tau. Ini perayaan atas kenaikan jabatan kita. Ingat, bukan hargai juga sunbae kita." Eunwoo memperjelas kalimatnya. "Kamu tidak mau dimusuhi satu kantor kan ?" potong Eunwoo panjang lebar.

Aku menghirup napas panjang, lalu menganggukkan kepalaku pelan. "baiklah, aku akan datang setelah meetingku nanti sore, Sunbae*". Jawabku pasrah (sunbae : senior)

"Keep your promise gurl!" Eunwoo mengedipkan sebelah matanya dengan genit. Kemudian, ia berjalan keluar dari ruangan Jennie.

*****

Usai meeting, Jennie berjalan menuju toilet untuk mengoreksi riasannya. Mana mungkin dia pergi ke promotion party dengan wajah selusuh ini.

"Dia lagi yang naik jabatan tch..." ucap seorang perempuan dari dalam toilet.

"Aku juga sebal. Menurutmu apa prestasinya, hingga bisa mendapatkan posisi itu. Dasar jalang!" ucap yang lainnya seraya mengoreksi riasannya.

"Apalagi kalau bukan menjual dirinya hahaha. Aku akui Jennie memang cantik, tapi dia terlalu naïve. " tambah seseorang sambil mencuci tangannya di wastafel.

Percakapan tersebut membuat Jennie urung melangkahkan kaki ke toilet. Ia menunggu hingga ketiga perempuan tersebut selesai mengumpat tentang dirinya. Krieeet... pintu toilet terbuka. Betapa terkejutnya mereka melihat Jennie berdiri di luar dengan senyum menyampingnya.

"se...sejak kapan kau berdiri disitu manager Jennie ?" Ucap Chaekyung terbata-bata

"Is there anything else you wanna complaint about me, sunbae ?" sindir Jennie kepada tiga senior yang menggunjingkannya di toilet. Ketiganya terdiam seribu bahasa. Dengan muka merah padam mereka saling melempar mata.

"Ma..maafkan kami Jennie..." Ucap salah satunya, tidak berani mentap muka Jennie, saking malunya.

"Ka..Kami janji tidak akan mengulanginya. Tolong jangan laporkan kami... kami mohon" tentu mereka akan takut sekali kehilangan pekerjaannya, mengingat saat ini Jennie merupakan salah satu Manager Divisi. Mengeluarkan staff seperti mereka tentu bukanlah hal yang sulit.

"Well, tahukah kamu apa saja yang sudah ku korbankan untuk mendapatkan posisi ini? Aku ditempatkan di divisi yang bukan keahlianku, tanpa seorangpun yang mau mengajari. Aku mengambil kursus untuk mempelajari bidang ini. Selama satu tahun penuh aku pulang larut, pun aku datang paling pagi di hari berikutnya. Terkadang aku diminta untuk lembur di weekend, atau hari libur lainnya, untuk menggantikan sunbae-ku. Aku bahkan mengerjakan tugas yang mana bukan jobdesk ku." Jennie menghela nafas dia memejamkan mata seraya memegang dahinya. Mencoba menahan amarah. "Dan apakah kalian tahu, semenjak bergabung dengan perusahaan ini, aku belum pernah mengambil masa cutiku ?!" Ucap Jennie sambil melipat tangannya. "Mengenai relasi, aku tentu tidak memilikinya. Aku bukan anak konglomerat yang memiliki banyak koneksi. Sunbae juga tidak perlu khawatir, aku tidak pernah sekalipun menggoda, bahkan sampai menjual diriku kepada para petinggi perusahaan ini. Orang tuaku menyekolahkanku bukan untuk membuatku berakhir menjadi seorang pelacur..."

Hening...

"Baiklah sunbae, jika tidak ada lagi yang mau dibicarakan. Permisi." Jennie menunduk tanda hormat, kemudian  meninggalkan ketiganya yang masih menunduk dan membisu.

Married ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang