19 Engagement

1.7K 57 2
                                    

Mr. Joe menarik tanganku, pergi menjauhi venue pesta. Langkahnya begitu cepat, membuatku kewalahan mengikutinya.

"Mr. Joe, anda akan membawa saya kemana ?" Tanyaku.

Tak ada jawaban dari mulutnya.

Dia tetap berjalan memegang tanganku. Lebih tepatnya, menyeret. Pergelangan tanganku mulai terasa sakit.

Akhirnya kami tiba di parkiran.

Mr. Joe menghentikan langkahnya, lalu menatapku tajam. Ia mengangkat dagunya, mengisyaratkan aku untuk naik ke dalam mobil.

Ia masih tidak bergeming, dengan tatapan lurus ke depan .

Ia mulai melajukan mobilnya dengan kencang. Sangaaat kencang. Hingga tanpa sadar aku memegang hand grip cukup kuat.

Tidak ada percakapan di antara kami selama di perjalanan.

Setelah berkendara dengan penuh adrenalin, akhirnya Mr. Joe menghentikan mobilnya di suatu tempat.

Sempat berdiam beberapa menit, hingga akhirnya ia bersuara.

"Apa yang terjadi hmmm ?" Tanya Mr. Joe to the point.

Tenggorokanku tercekat. Aku mendadak tidak bisa mengeluarkan suaraku.

"Apa yang terjadi ?" Tanya nya lagi, kali ini ia menoleh padaku. Air mukanya menunjukan keseriusan, sorot matanya tajam.

"Mrs. Kim meminta saaaya untuk me... menikah dengan anda." Akhirnya aku bisa mengeluarkan suaraku, walaupun terbata.

"Lalu ?"

"Sa... saya setuju dengan syarat jika anda juga setuju."

"Kapan ?"

"Ketika anda melakukan business trip."

Ia menarik nafas berat.

"Well, apa kau menyukaiku ?"

"..."

Kali ini aku terdiam.

Aneh sekali, suaraku tidak bisa keluar. Rasanya ini adalah pertanyaan tersulit yang pernah ditanyakan padaku.

Beberapa lama kami terdiam.

Mr. Joe menghembuskan nafas kasar, kemudian ia mulai menyalakan mesin dan melajukan mobilnya kembali dengan kencang.

Mr. Joe berkali-kali mengacak rambutnya dengan frustasi. Rahangnya mengeras.

Ia kemudian menghentikan mobilnya di sebuah halte bus.

"Pantas kau tak mau menemaniku business trip. Rupanya kau merencanakan sesuatu huh ?. Mr. Joe tertawa sinis

"Mr. Joe, ini tidak seperti yang anda bayangkan. Biarkan saya menjelaskan terlebih dahulu ."

"Get out !!" Ucapnya ketus.

"Walau bagaimanapun maafkan saya... Saya akan meminta orangtua anda untuk membatalkannya." Ucapku memohon.

"I said, get out !"Rahangnya mengeras, dan matanya menyiratkan amarah yang amat sangat.

"I said, get out !"Rahangnya mengeras, dan matanya menyiratkan amarah yang amat sangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang