"Ahm, baiklah..." jawabku, sambil membubuhkan blush on, menyisakan rona merah di wajah.
"Hana, bisakah kau meminta izin sendiri pada Joe ?" pintaku
"kenapa ? Apa ada masalah ? dia tak mengizinkanmu ?" Hana balik bertanya di telfon.
"Tidak... tidak... aku hanya uhm, tak mau dia khawatir saja... hehe." Potongku. Sebenarnya aku hanya mencari-cari alasan. Sudah pasti Joe tak akan mengizinkan, jika aku yang memintanya.
"well baiklah, I'll go to go... bye."
Tut!
Aku pulang duluan, sementara Joe memutuskan overstay.
Osaka International Airport 2 hari lalu
"Where ? When ? What ?!" Joe mengernyitkan dahinya saat menjawab telfon.
"What's wrong ?" Tanya Jennie dengan mimic khawatir, Joe hanya merespon dengan mengangkat sebelah tangannya, menunjukkan bahwa ia tidak dapat di interupsi. Ia kemudian pergi ke tempat yang lebih sepi.
Saat ini mereka berada di Osaka International Airport, bersiap untuk kembali ke Korea, selepas short getaway . Namun, ponsel Joe tiba-tiba berdering.
Tak lama Joe kembali dengan wajah sedikit gusar.
"Kau pulanglah duluan, ada pekerjaan yang harus aku tangani segera."
JK Corp saat ini sedang mengembangkan bisnis baru di bidang real estate. Bisnis ini mencakup wilayah Asia-Pasifik. sehingga memerlukan perhatian khusus. Beberapa kali Joe dan Lee sering menyinggung business ini, yang cukup merepotkan.
Ponselnya kembali berbunyi.
"Ok, I'll be there in an hour." Jawab Joe singkat. lalu mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam kantong celana.
"Is there anything I can do for you ?" Jennie memegang lengan lelakinya itu.
Joe hanya menggeleng. Ia menarik nafas berat, lalu mencengkram bahu istrinya lembut.
"Lee sedang perjalanan kemari. Kau pulanglah."
Jennie menolak, namun Joe berkali-kali meyakinkannya. Akhirnya ia menyerah dan berjalan ke arah Jet milik JK Corp yang sedang bersiap untuk untuk take off.
Sepeninggal Jennie, Joe tampak berlarian ke arah lobby. Di sana seorang pria berbaju hitam tampaknya sudah menunggu. Joe masuk ke dalam BMW metalik itu setelah si pria membukakan pintu untuknya.
*****
'ah sudah jam 8 dan aku ada meeting !' cepat-cepat aku mengenakan stocking, tangan kananku mengambil sepasang heels, sementara yang kiri mengambil tas. Pokoknya aku tidak boleh telat. Apalagi ini adalah meeting perdanaku tanpa Joe dan Mr. Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Contract
RomanceJennie seorang staff yang cantik dan pintar menikah dengan Joe CEO yang angkuh dan kasar dalam sebuah contract. Pernikahan tanpa cinta dengan tujuan masa untuk mempersiapkan masa depan masing-masing. Akankah keduanya jatuh cinta pada akhirnya ?