Flahsback>
Kim Jiho. Dimata Bobby adalah wajah terindah, gadis termanis yang pernah ia temui. Dan kenyataannya adalah dirinya yang telah jatuh cinta pada teman sejak kecilnya itu.
Bobby takkan mau melupakan bagaimana serunya mereka saat mandi di sebuah baskom super besar dan membiarkan tubuh mereka basah oleh air yang mengucur deras melalui selang.
Dan bagaimana bisa dia melepaskan wanita yang dicintainya di tangan laki-laki lain? Apalagi orang asing seperti ini?
"Dimana Kim Jiho?!?"
Seseorang tanpa aba-aba maupun permisi masuk ke dalam ruangan kedap suara itu. Wajahnya memerah dan pelipisnya berkeringat.
"Loe siapa?"
Orang itu berhenti saat Bobby menghadangnya.
"Loe? Siapa? Siapa loe?"
"Di tanyain juga. Malah nanya balik. Ayo gelut sini anjing,"
"Bob, udah kek." Final, Yoojunglah yang harus turun tangan melerai kedua laki-laki itu. Bisa mendidih otak Jiho kalau keduanya melanjutkan perdebatan sekecil ini.
"Tapi ni orang aneh, Jung. Udah masuk kayak orang kesetanan gini. Sakit jiwa loe, hah?!" Tanya Bobby nggak selow.
"Bob! Di bilang udahan ya udah! Jangan sampe loe yang kesetanan," kata Jiho, lebih pedas.
Oh... jangan sampailah kalian berpikir jika Jiho yang memang berada di pihak Jung Jaehyun. Tentu saja semua ini karena ia telah berada di dalam kendali pria berdarah korea-surga itu.
"See? Dia kesetanan, gue kesetanan, dan loe bersikap seolah-olah yang paling bener. Lord," Bobby mendengus kasar, vas bunga miliknya menjadi pelampiasan atas kemarahannya yang tak biasa.
Lagian siapa yang mau berkelahi di permasalahan sekecil permen kaki gini?
"Demi apapun. Cuman gara-gara manusia kayak dia kalian berantem? Hell! Kalian nggak ada bedanya sama anak SD tau nggak?"
"Dia yang duluan!"
"Jung Jaehyun!"
Menggumam gusar, pada akhirnya Bobby memilih untuk keluar dari ruangan tersebut. Sepertinya saat ini ia harus menenangkan diri sendiri.
Begitu sepele masalahnya, namun untuk pikirannya yang sudah diberatkan oleh beban-beban lainnya, Bobby jadi bertingkah seperti anak kecil yang egois.
"Ck. Bahkan, orang-orang sedewasa kalian masih nggak paham tentang menyelesaikan masalah. Apalagi untuk masalah sekecil itu," dan, ya. Yoojung pun ikut keluar dari lingkaran itu.
Kini, tersisa kedua orang tanpa niat untuk saling menegur. Ah, sepertinya tidak.
"Hei, maaf—"
"Kamu juga, Jung Jaehyun! Bersikap lebih sopan! Jangan masuk seperti orang kesetanan begitu—"
"Tidakkah kamu mengetahui betapa gusarnya aku saat bayangan tentangmu yang kesakitan disini? Sekarang aku datang untuk menjemputmu, dan ini balasannya?"
YOU ARE READING
200th Prince {REVISI}
FanficHanya sementara. Kami tidak menetap selamanya. Kami di ciptakan untuk menyempurnakan, sementara kamu adalah kendali yang sesungguhnya. • • • • ©takoyaki_yn 2019