14. Malem pertama?

61 8 7
                                    

Setelah teriakan ketiga temannya yang mampu menjebol tulikan gendang telinga teman-teman sekelasnya, Rara membawa mereka keluar dari kelas. Dan disini lah mereka sekarang. Kantin yang letaknya di pojok belakang kiri sekolah.

Untung saja jam pertama yang seharusnya di isi oleh Pak Ari mendadak kosong karna beliau harus menghadiri MGMP Bahasa Indonesia se-Kota Semarang. Sehingga mereka bisa kabur ke kantin yang lebih sepi karna kebanyakan siswa sedang kegiatan belajar mengajar di kelas.

Rara sudah menceritakan segalanya, mulai dari papanya yang menyuruh ia untuk memberikan kue anniversary dan ide cemerlangnya mengerjai Ryno dengan cicak hingga akhirnya gadis itu menikah dengan Ryno.

"Papa lo parah banget si Ra. Cuman gitu doang aja lu langsung dinikahin." Ucap Nita melas.

"Lagian lo juga si Ra, ngapain pake cari gara-gara sama Ryno segala. Kan jadi gini akhirnya." keluh Rina.

"Ryno-nya aja yang mesum, selalu ngebales gue sama ciuman." Balas Rara kesal.

"Wah terus gimana tadi malem? Secara tadi malem kan malam pertama lo. Hot dong pasti, belum sah aja Ryno udah main nyosor elo apalagi semalem udah saaahhh." Goda Zelin.

Mendengar itu mata Rara membulat.

"Hot mana sama adegan ranjang di film Fifty Shade of Grey yang pernah kita tonton waktu itu?" Tanya Nita menggoda sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ngaco lo pada ya!"

Ketiga temannya tertawa terpingkal-pingkal. Wajah Rara sudah merah seperti kepiting rebus.

"Patah hati adek bang. Ngebayangin lo mendesah sambil nyebut nama Ryno kesayangan gue." Ucap Nita seolah-olah sedih.

Rara menjitak kepala Nita, mulut temannya yang satu ini memang tidak pernah difilter.

"Gue nggak ngapain-ngapain semalem sama dia."

"Nah kidah. Kasian amat tuh kutu kupret nggak dapet jatah." Ucap Zelin.

"Lo bilang bokap lo ke luar kota kan? Otomatis di rumah itu cuman ada kalian berdua. Mustahil banget kalo kalian nggak ngapain-ngapain. Sini liat kali aja ada bekas cupang disini bisa jadi bukti."

Nita masih tidak percaya, gadis itu menyibak rambut Rara yang tergerai. Nita melihat sekeliling leher Rara namun tidak menemukan bekas merah apapun.

"Apaan sih lo nggak percayaan banget sama gue." Keluh Rara kesal.

"Terus lo tidur berdua diem-dieman gitu?"

Kini Rina yang bertanya.

"Semalem gue tidur di kamar bokap." Tandas Rara.

Semalam memang tidak terjadi apa-apa antara Rara dan Ryno karna gadis itu memilih mengamankan dirinya di kamar papanya. Untung saja Bagus sedang pergi keluar kota sehingga Rara bisa menggunakan kamar itu untuk sementara waktu.

"Ah i see. Terus kalo bokap lo balik gimana?" Rina menanggapi.

"Bilang aja gue kangen pengen tidur bareng papa. Beres kan?" Jawab Rara.

Zelin berucap, "Nggak mungkin dong tiap hari lo bakal gunain alesan itu ke papa lo?"

"Iya juga ya" batin Rara.

"Pikir keri. Gue mau makan dulu. Laper, dari kemaren belum makan."

***

B

el pulang sekolah berbunyi nyaring. Suara yang kurang dari sebulan tidak akan Rara dengar lagi. Ujian sudah di depan mata. Dan itulah salah satu yang mendasari pernikahan dirinya dan Ryno ditutupi agar ia tidak dikeluarkan dari sekolah yang sebentar lagi akan ia tinggalkan.

Masalah (Married Sama Orang Yang salah?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang