11. Pernikahan

35 8 0
                                    

Sudah tiga hari ini sejak insiden kepergok waktu itu baik Ryno ataupun Rara keduanya tidak berangkat sekolah. Mereka berdua dilarang pergi keluar rumah walapun itu ke sekolah.

Setelah kedua orang tua Ryno datang terjadi sidang dengan tersangka utama Ryno dan Rara. Bagus menjelaskan maksudnya untuk menikahkan mereka setelah memergoki tindakan keduanya.

Hal yang tak diduga oleh Ryno adalah kedua orang tuanya tidak marah besar. Hanya terlihat kaget saat pertama kali mendengar penjelasan papa Rara. Selebihnya kedua orangtuanya meminta maaf dan menerima usulan papa Rara sebagai konsekuensi atas tindakan Ryno dan Rara.

Sedangkan Ryno dan Rara hanya bisa menerima tetapi dengan syarat pernikahan ini tertutup tanpa diketahui oleh publik dan tidak ada resepsi hanya akad nikah saja.

Dan hari inilah akad nikah itu akan berlangsung. Rara sedang duduk di depan meja riasnya. Ia sudah siap, dengan setelan kebaya warna putih dan rambut dimodel sanggul modern membuat gadis itu terlihat ayu.

"Mama tidak menyangka kamu akan secepat ini menikah ra." Ucap Sarah membuat Rara menengok kearah mamanya yang baru saja memasuki kamar dan berjalan kearahnya.

"Kamu cantik sekali dengan kebaya ini" puji Sarah pada anak gadisnya.

"Papa berlebih ma dengan bertindak menikahkanku." Keluh Rara pada mamanya.

"Ini hanya salah satu cara papamu untuk menjaga kamu sayang." Ucap Sarah menenangkan.

Sebenarnya Sarah kaget saat pertama kali diberitahu mantan suaminya bahwa Rara akan dinikahkan dan ingin melarangnya, tapi setelah ia fikir-fikir mungkin ini cara yang tepat agar Rara tidak berhubungan lagi dengan Raka sehingga ia mendukung tindakan mantan suaminya.

"Aku masih muda ma, masih pengen seneng-seneng, hang out sama temen. Dan aku juga nggak cinta sama Ryno."
Setelah menyebut kata cinta, Rara teringat mantan kekasihnya Raka. Hatinya berdesir, mulai hari ini ia benar-benar tidak akan dapat bersama lagi dengan Raka.

"Bagaimana reaksi Raka kalau tau aku sudah menikah?" Batin Rara bertanya.

Melihat anaknya murung Sarah memeluk Rara, mengusap punggung anaknya. Berusaha menenangkan.

"Jangan murung sayang, ini pernikahanmu kamu harus bahagia."

"Jika orang yang aku nikahi hari ini adalah Raka, aku pasti akan sangat bahagia ma" batin Rara menjawab.

"Sekarang kita turun, akadnya bentar lagi udah dimulai. Penghulu udah dateng, Ryno dan keluarganya juga udah ada." Ucap Sarah kemudian menuntun anaknya turun.

"Kesalahan apa yang udah gue perbuat sampe harus ngalamin hal seburuk ini?" Sesal Rara tapi tetap mengikuti langkah mamanya.

Akad nikah dilakukan dirumah Rara dengan dihadiri keluargs terdekat saja bahkan jika dihitung orang yang datang tidak lebih dari lima belas orang.

Saat Rara dan mamanya sampai di lantai bawah. Semua orang yang berada disana menengok ke arah Rara. Tak terkecuali Ryno.

Ryno mengenakan kemeja berwarna putih senada dengan kebaya yang Rara gunakan. Pria itu terlihat gagah dengan karismanya yang menguar.

Untuk sepersekian detik keduanya saling bertatap mengagumi namun Rara lebih dulu memutus dengan mengalihkan pandangannya ke arah papanya.

Ruang tamu rumahnya disulap menjadi tempat prosesi akad yang dihiasi dengan bunga-bunga mawar berwarna biru-pink. Perpaduan warna biru dan pink memberikan kesan manis bagi yang melihatnya.

Masalah (Married Sama Orang Yang salah?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang