Chapter 2

3K 285 39
                                    

Sakura mengerjapkan kedua matanya, di sampingnya masih ada Mysth dan juga Shin yang sedang berbincang. Jam menunjukan pukul tiga dini hari, Sakura menggerakkan tubuhnya dan mencoba untuk duduk menyandar pada kepala ranjang.

Mysth dan Shin menoleh sambil tersenyum lebar ke arah Sakura, lelaki bersurai merah muda itu menarik tubuh Sakura untuk mendekatinya.

"Apa suara kami mengganggu tidurmu?" tanya Mysth lembut, Sakura menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak, aku hanya merasa harus bangun setelah istirahat yang cukup,"

"Tetapi ini masih jam tiga pagi, sebaiknya kau kembali tidur, Sakura."

Shin mulai menasehati dengan tatapan tajam dan lembut secara bersamaan. Sakura tersenyum dan mengangguk, ia kembali merebahkan tubuhnya dan menutup mata untuk mengantarnya kembali ke dalam mimpi.

"Aku sudah menyembuhkan lukanya," bisik Mysth lalu mengusap kepala Sakura lembut.

"Kita tidak bisa menyentuh pria tua itu karena perjanjian yang mengesalkan ini, lebih baik kontrak itu segera kita lakukan agar Sakura bisa kita jaga dari tangan busuk pria itu." Kata Shin sambil mengeratkan kepalan tangannya.

"Bersabarlah, hanya menunggu satu bulan lagi menuju bulan purnama, saat itu juga kita akan membawa Sakura pergi dari dunia menjijikan ini," jawab Mysth.

Shin mengangguk dan mengamati wajah Sakura yang terlelap, ia bangkit dari duduknya dan memanggil teman-temannya untuk segera datang.

"Kalian semua, datanglah ke kamar Sakura sekarang," pinta Shin lewat eyepatch yang yang tiba-tiba muncul dan terbuat dari kaca di mata kirinya.

Tidak menunggu lama, beberapa lelaki muncul dari kegelapan di sudut kamar. Aura kegelapan menyelimuti diri mereka, tetapi dengan cepat mereka hilangkan agar tidak mengganggu Sakura yang sedang terlelap.

"Ada apa? Aku kira kalian sedang melawan Iblis lain untuk melindungi Sakura," tanya lelaki dengan aura seksi yang sudah berada di samping Sakura.

"Apa kontrak itu tidak bisa di hancurkan?" tanya Shin menatap temannya yang bersurai cokelat yang sudah duduk di sofa dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"Tidak, bersabarlah dan terus jaga Sakura. Aku tidak ingin kejadian sebelas tahun lalu terulang kembali. Kalian tentu mengingatnya dengan jelas kejadian mengerikan itu," jawab lelaki itu dengan raut wajah serius.

"Viper, semua tidak akan terjadi jika kau mengurus adikmu itu dengan benar. Jangan lupakan tunanganmu yang selalu mencoba membunuh Sakura hingga detik ini," jawab Shin sambil mendengkus.

Viper Lucifer, lelaki bersurai cokelat dengan aura kepemimpinannya yang begitu kentara. Wajahnya selalu terlihat serius meski berada di dekat Sakura, tetapi Sakura tidak merasa terintimidasi dengan tatapannya yang dapat melelehkan hati para wanita.

 Wajahnya selalu terlihat serius meski berada di dekat Sakura, tetapi Sakura tidak merasa terintimidasi dengan tatapannya yang dapat melelehkan hati para wanita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seven Husbands From HellWhere stories live. Discover now