Chapter 8

1.7K 193 3
                                    

Mansion milik keluarga Michaelis memang terbilang sangat besar. Untuk kamar terdapat 25 kamar tamu di lantai 1 dan lantai 4, 5 kamar pribadi dan 5 kamar pelayan, dan 5 kamar para bodyguard di lantai 2 dan lantai 3. Di mansion juga ada 2 perpustakaan, 1 milik pribadi Sakura yang terletak di sebelah kamarnya di lantai 4, dan 1 lagi milik keluarga semua pelayan, bodyguard bahkan tamu hanya diperbolehkan menginjakan kaki ke lantai 1. Perpustakaan milik Sakura hanya Sean dan seorang pelayan kepercayaan Sean saja yang diperbolehkan masuk itu pun hanya untuk membersihkan rak-rak buku.

Di mansion juga terdapat ballroom untuk menyelenggarakan pesta yang lumayan luas, 3 dapur di lantai 1. 1 ruang tamu dan 1 ruang keluarga di lantai 1. Tidak luput dengan ruangan galeri yang berisikan semua foto dan lukisan mendiang istri Leonardo di lantai 5. Dan penjara bawah tanah yang dibangun Sakura tanpa sepengetahuan Leonardo dan semua yang tinggal di mansion.

Di luar mansion terdapat kolam renang dengan ukuran medium, taman bunga yang luas sampai ke gerbang dan tempat parkir untuk para tamu. Tidak lupa di belakang Mansion terdapat landasan udara untuk helly dan jet pribadi milik Leonardo.

Kini mereka berada di kamar Sakura yang sudah pasti pintu kamar itu telah dihilangkan oleh Lazark. Sakura menatap tajam ke arah Viper yang masih memeluknya dengan posesif.

"Apa yang ingin kalian lakukan?" desis Sakura dan mendorong tubuh Viper agar sedikit menciptakan jarak di antara mereka.

"Ahh ... aku suka dengan perkataan dinginmu itu," bisik Mysth yang berjalan mendekat lalu mencium beberapa helai rambut Sakura.

"Menjauh dariku," Sakura menarik rambut merah mudanya dan mencoba menjauh dari Mysth.

Mysth terlihat tidak menyukai perbuatan Sakura yang ingin menjauhinya, dengan sekali sentakan tangannya yang menarik Sakura, wanita itu sudah masuk ke dalam pelukan Mysth.

"Kau ingin mengetahui sesuatu tentang kami, bukan?" tanya Mysth setengah berbisik.

Sakura ingin mendorong tubuh Mysth, tetapi tangannya di pegang erat oleh lelaki itu. Ia menatap tajam Mysth yang kini menatapnya dengan pandangan memuja. Menggelikan, Sakura membuang pandangannya ke arah lain.

"Mengapa kalian ingin menikahiku?" tanya Sakura.

"Kau bertanya mengapa kami masih ingin menikahimu? Karena kau adalah milik kami. Kami menginginkan semua yang ada padamu, kami tahu kau luar dalam bahkan dengan terperinci. Karena kami selalu mengawasimu tiap detiknya," jawab Viper sambil mencium punggung tangan Sakura.

Sakura bergidik ngeri mendengar penjelasan Viper. Mereka selalu mengawasi dirinya tiap detik, siapa yang tidak akan takut jika diawasi seperti itu.

"Jangan takut pada kami, kami mencintaimu dan menyayangimu. Kami tidak akan menyakitimu," kata Lazark tidak lupa dengan seringaiannya yang membuatnya tampak lebih tampan.

"Lepaslah emosimu disaat bersama kami, kami lebih menyukainya daripada kau memendamnya," kali ini Shin yang berkata.

"Dasar aneh, lagi pula mengapa kalian berenam mau menikah bersamaan seperti itu?" inilah yang ingin ditanyakan Sakura..

"Karena perjanjian yang sudah dibuat tidak akan pernah bisa dilanggar," jawab Viper sambil tersenyum lembut ke arah Sakura.

"Perjanjian?" tanya Sakura tidak mengerti.

"Kami tidak bisa memberitahumu tentang perjanjian tersebut. Itu pun masuk dalam perjanjian, jadi kami tidak bisa memberitahumu," jawab Zen.

Saura terdiam sejenak, ia memikirkan banyak hal yang dapat di sangkutkan dengan maslaha di hadapannya saat ini. Lagi pula mereka bukan mansuia, dan ada kemungkinan mereka ada aIblis dan Leonardo bersekutu dengan Iblis untuk mencapai kekuasaannya. Karena tidak mungkin ia melawan Iblis, dan lagi pula ia hanyalah manusia biasa, Sakura lebih berhati-hati daripada sebelumnya.

"Baiklah, terserah kalian," jawab Sakura pada akhirnya.

"Kita akan menikah beberapa hari lagi tepat saat bulan purnama," usul Shine.

"Terserah kalian, aku tidak peduli," jawab Sakura dingin.

Mereka hanya bisa menyeringai tanda mereka senang tidak mendapat penolakan. Sebenarnya Lazark ingin sekali mengancam Sakura jika Sakura tidak menerima pernikahan tersebut.

"Untuk urusan cinta, kami memang sudah mencintaimu. Sekarang tinggalah dirimu yang harus belajar mencintai kami," ujar Viper.

'Mencintai mereka sekaligus, huh? Apakah mungkin?' pikir Sakura yang kini wajahnya berubah datar tanpa ekspresi.

"Kita lihat saja nanti," jawab Sakura pada akhirnya.

'Pantas saja Ayah tidak bisa berkutik pada mereka. Ayah pasti memiliki perjanjian bisnis dengan mereka. Tetapi, mengapa harus aku yang menjadi tumbalnya,' pikir Sakura.

"Bagaimana kalau kita hari ini liburan?" ajak Shine.

"Aku tidak terlalu suka tempat ramai," jawab Mysth.

"Ayolah Mysth, kau bahkan keluar istanamu hanya ke Istana The Kings dan kamar Sakura. Lebih baik kau keluar dari istanamu dan tebar pesonalah di dunia manusia. Siapa tahu kau menyukai seseorang dan keluar dari perjanjian. Dengan begitu sainganku berkurang satu orang," jawab Shine dengan mata berbinar-binar.

Mysth langsung saja memeluk Sakura dari samping, "Yang hanya aku sukai dan aku cintai hanya Sakura. Wanita lain hanyalah sampah," jawab Mysth pelan, wajah Sakura langsung saja merona.

"Kau tampak cantik saat merona seperti itu, Sakura." kata Viper lalu mengecup bibir Sakura.

"Hei! Itu tidak adil, kami juga ingin mencium Sakura." Lazark menarik tubuh Viper hingga jatuh duduk ke sofa.

"Kalian, bisakah hentikan ini sebentar?!" bentak Sakura, mereka hanya terdiam memandangi Sakura.

"Kalian menyebalkan, berhenti mempermainkanku," lanjut Sakura lalu berdiri dari sofa dan melangkah pergi.

Tetapi, tangan Sakura di cekal oleh Mysth dan menariknya hingga kembali duduk. Mysth langsung saja melingkarkan tangannya di pinggang Sakura, Viper dan Lazark tiba-tiba saja sudah di belakang Sakura dan memegang lembut tangan Sakura. Sedangkan Zen dan Shine memegang paha putih mulus Sakura. Terakhir Shin berada di kiri Sakura dan mencium lembut beberapa helai rambut Sakura. Kini posisi Sakura di kelilingi 6 iblis itu dengan mengunci pergerakan Sakura.

"Kami tidak pernah memainkan perasaanmu, Sakura. Inilah kami, jika nanti kita sudah menikah. Kami akan memuaskanmu setiap hari, dan hari bebasmu tanpa kami hanya satu hari," kata Viper sambil mencium tangan kanan Sakura.

'Ya Tuhan, bisakah hidupku lebih buruk dari ini?' teriak Sakura frustasi.

"Siapapun yang mendekatimu, akan kami habisi. Kau hanya milik kami, jika kau kabur, keluargamu yang akan menanggung akibatnya," lanjut Viper.

Wajah Sakura kini terlihat semakin pucat mendengar ucapan Viper.

"Aku tidak akan kabur," jawab Sakura lirih.

"Itulah yang ingin kami dengar," jawab Lazark lalu menarik dagu Sakura dengan lembut dan langsung saja menciumnya dengan kasar.

Sedangkan yang lain masih tetap meraba-raba tubuh Sakura dan menciuminya. Sakura hanya diam dan sedikit mendesah.

"Kau akan memuaskan kami, Sakura." ucap Viper sambil menyeringai.

'Siapapun, tolong aku!'



***

Seven Husbands From HellWhere stories live. Discover now