Chapter 7

1.6K 200 9
                                    

"Apa maksudmu dengan menikahiku, Lazark?"

Sakura mengerutkan dahinya, ia tidak pernah mendengar tentang pernikahan atau apapun yang menyangkut dengannya. Viper melepas senyum indahnya ke arah Sakura, dengan santai ia berdiri dan menghampiri Sakura yang masih berdiri di depan pintu.

"Ayahmu menjual dirimu pada kami," ucapan Viper seperti sambaran petir di siang hari.

Sakura melangkah mundur perlahan, tetapi Viper dengan cepat menarik Sakura masuk dan pintu tiba-tiba tertutup dengan sendirinya di tambah pintu itu menghilang. Sakura mencoba mendorong tubuh Viper, tetapi sia-sia saja dengan tubuhnya yang mungil tidak dapat lepas dari pelukan Viper.

"Lepaskan aku!" desis Sakura, Viper hanya tersenyum lalu mengecup bibir Sakura.

Plak

Sebuah tamparan tepat mengenai wajah tampan Viper, Sakura dengan cepat mendorong tubuh Viper dan menjauh dari lelaki berbahaya itu. Menoleh kebelakang pintu masuk telah menghilang, Sakura kembali menoleh ke arah jendela. Tidak peduli ruangan itu berada di lantai tiga, Sakura berlari ke arah Jendela, tetapi jendela itu tertutup dan terkunci dengan sendirinya. Langkah Sakura terhenti, ia kembali menoleh ke belakang dan Lazark sudah berada di hadapannya.

"Kau tidak bisa lari dari kami, Sakura," ujar Lazark sambil menyeringai, Sakura menggelengkan kepalanya pelan dan melangkah mundur perlahan.

"Kalian ... apa kalian Iblis?" tanya Sakura dengan suara lirih.

Para lelaki itu tersenyum lalu mendekati Sakura, senyuman yang tidak pernah di perlihatkan pada Sakura. Viper pun akhirnya terlihat tersenyum kepadanya, setelah beberapa lama mereka saling mengenal lelaki itu tidak pernah terlihat tersenyum lembut pada siapa pun.

"Kami memang bukanlah manusia," jawab Viper sambil memperlihatkan sayap hitam miliknya yang keluar dari punggung.

"Kau akan menjadi istri kami di Dunia Iblis, Sakura." ujar Lazark di telinga Sakura.

Sakura tertawa pelan mendengar perkataan aneh Lazark, mereka tidak akan semudah itu mendapatkan Sakura. Dengan senyuman manis Sakura, perhatian mereka teralihkan dan tidak tahu apa yang selanjutnya terjadi.

Praankkk

Sakura menabrakkan dirinya untuk melompat keluar jendela, mati bukanlah pilihan Sakura. Dengan cepat ia memegang batang pohon sebelum kakinya patah karena meloncat dari lantai tiga. Sakura melopat kembali ke batang pohon yang lebih rendah dan berhasil menapakkan kakinya di atas tanah. Tangannya seperti terkilir karena harus melompat sedikit memutar seperti tadi.

"Nona Sakura, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Sean yang menghampiri Sakura.

Sakura tersenyum dan dengan cepat menghampiri Sean dan memeluk pria itu. Sean mengerutkan keningnya, ia merasakan hal aneh dengan wanita di hadapannya.

"Bawa aku pergi dari sini secepatnya!" perintah Sakura, Sean tidak mengerti apa yang terjadi tetapi tangan Sakura terlihat mengeluarkan darah dan terdapat pecahan kaca yang masih tertancap di lengannya.

Tanpa kata Sean segera membawa Sakura pergi, ia ingin membawa Sakura ke rumah sakit terdekat untuk membersihakn luka di tangan wanita itu. Sean mencoba setenang mungkin agar Sakura tidak merasa panik.

Di sisi lain para Pangeran Iblis itu hanya bisa tertawa dengan kepergian Sakura.

"Istri kita melarikan diri," ujar Lazark dengan tertawa kecil.

"Kau lihat betapa beraninya ia melompat dari lantai tiga dan memegang batang pohon untuk turun ke bawah?" tanya Shine sambil bertepuk tangan.

"Istri kita memang hebat, ke mana ia akan lari?" tanya Shin dan mereka semua menoleh ke arahnya.

Seven Husbands From HellWhere stories live. Discover now