04: HE IS AFRAID

2.2K 318 4
                                    

Untuk yang kesekian kalinya Yeni menghela nafasnya, rasa bersalahnya kian membesar. Berbohong bukanlah satu-satunya hal yang bagus untuk mendapatkan pekerjaan secara cuma-cuma, itu licik.

Tapi mau bagaimana? Yoongi, arwah gila itu terus-menerus menekannya, menyuruh untuk berbohong dan mengatakan semua hal yang keluar dari mulutnya, sialnya lagi adalah Yeni juga tidak dapat menolak, gadis itu terlalu penurut dan membiarkan Yoongi mengendalikan segala ucapannya.

"Bagaimana kalau ibumu tau, aku bohong?"

Yoongi mendelik namun dia tak menjawab. Setelah pulang dari restoran ibunya, pria itu memutuskan untuk menemani Yeni kuliah.

"Kampusmu bagus juga, pasti biayanya sangat mahal ya?" ujar Yoongi yang mengalihkan topik utama pembicaraan, mereka.

Yeni mendengus sebal, "Itu makanya aku perlu bekerja dan mendapatkan gaji." dan anehnya dia juga ikut menyahuti pertanyaannya yang melenceng dari topik pembicaraan nya.

Yoongi mendecakan lidahnya, dan untung sekarang gadis itu telah menjadi pegawai ibunya. "Dan aku telah berjasa membantumu." dengan wajah tanpa dosa telah membohongi ibunya, Yoongi mengulas senyum.

Yeni mencebikan mulutnya, matanya nyalang menatap Yoongi. Hatinya sudah menggerutu dan menggeram, dia bilang 'berjasa?' mungkin lebih tepatnya berjasa dalam kebohongan. "Ck, berjasa jidatmu. Sudahlah, aku ingin masuk kelas, kau pergi saja atau kembali ke alammu."

"Kau mengusir ku?" Yoongi terkekeh pelan.

"Menurut mu?" Yeni menautkan alisnya, matanya menatap malas Yoongi yang sedang duduk di sebelahnya.

"Sayangnya aku tidak mau pergi," Yoongi malah menjulurkan lidahnya meledek. "Aku ingin tau yang namanya Kim Taehyung." Yoongi memapah pipinya seraya melirik buku bacaan gadis itu.

Yeni spontan memutar bola matanya kesal, hantu yang satu ini memang sulit di beritahu dan juga menyebalkan. Untuk apa ia ingin tau Taehyung, dan apa fungsinya juga. Terkecuali kalau Yoongi adalah hantu homo yang menyukai sesama jenis, ya dan mungkin itu bisa terjadi.

"Lebih baik kau pergi saja, atau paling tidak jauh-jauh saja dariku." gadis itu mendorong bahu Yoongi.

"Kau selalu merancang adegan dan skenario di dalam mimpimu setiap malam, dan yang selalu kutemukan adalah pria bernama Kim Taehyung—" Belum sempat di lanjutkan tapi Yeni sudah menyelanya. "Itu fungsinya menjadi lucid dream, kuperingatkan padamu untuk tidak muncul di mimpiku lagi!" sambung Yeni dengan nada tegas.

Yoongi lantas terkekeh, matanya melirik gadis yang sedang menatapnya tajam. Dan juga menyeramkan, uh bahkan Yoongi sebagai hantu saja takut saat tatapan itu di ajukan untuknya. "Entah kenapa aku paling suka membuat mu menjerit ketakutan, itu hal yang paling menyenangkan."

"Sialan!"

"Bagaimana kalau kita ke kelasmu? Aku sudah tidak sabar melihat wujud pria yang kau puja-puja selama ini."

"Belum pernah kena tinjuanku ya? Mau mencoba nya?"

Dengan cepat Yoongi menggeleng, meneguk salivanya kasar dan memutuskan untuk bangkit dari bangkunya. Menjaga jarak dengan gadis itu, tampak jelas jika ucapannya membuatnya gadis itu berkoar amarah.

Jujur saja Yoongi paling takut dengan gadis yang sedang dalam keadaan emosi, apalagi sampai meledak. Menurut nya itu lebih menyeramkan dari hantu apapun.

"Ayo kita ke kelasmu, sudah jam 10 dan kau bisa telat."

Yeni kemudian bangkit, kemudian menutup buku bacaannya dengan kasar sehingga menimbulkan sebuah bunyi. "Kau itu hantu macam apa sih? Bawel sekali." ucap Yeni sarkastik dan setelahnya gadis itu memutuskan untuk pergi meninggalkan Yoongi.

Lucid Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang