10: HE'S DEAD

1.7K 253 10
                                    

Yeni: Jay maaf aku sepertinya datang telat, tadi ada sesuatu yang harusku selesaikan. Sekarang aku otw...

🔸

Setibanya di cafe tempatnya bekerja dulu, Yeni segera masuk ke dalam. Langkahnya terhenti sejenak untuk meneliti satu persatu pegawai yang memakai seragam, tampaknya Jay tidak ada. Dari semua pegawai yang sibuk pada pekerjaannya masing-masing, ia justru tak menemukan Jay di meja kasir. Malahan yang ia dapatkan seorang gadis yang berjaga di sana.

Seperti nya Jay memang tidak masuk, tapi kenapa harus hari ini? Dan juga sejak tadi pesannya belum di balas. Benar-benar menyebalkan, Jay itu.

"Eum, permisi?" akhirnya Yeni memberanikan diri untuk menghampiri gadis di meja kasir yang menggantikan Jay.

"Apa hari ini Jay tidak masuk?" gadis itu nampak memperhatikan wajah Yeni sekilas sebelum akhirnya dia menggeleng kecil.

"Dia tidak mengatakan apapun kalau tidak masuk hari ini, bos juga sudah berkali-kali menghubunginya tapi teleponnya di luar jangkauan, akupun melakukannya tapi hasilnya sama, Dia sulit di hubungi." imbuh gadis penjaga kasir yang membuat perasaan Yeni jadi khawatir tentang Jay yang tiba-tiba sulit di hubungi. Pesannya dua puluh menit yang lalu pun belum di balas, dan terakhir kali Jay membalas pesannya adalah tadi malam.

Sebenarnya kemana pria menyebalkan itu sih?! Kenapa tiba-tiba tidak ada kabar seperti hantu yang ingin beristirahat panjang, benar-benar mirip Yoongi!

"Apa sebelumnya dia sulit di hubungi?" tanyanya kembali.

"Hanya hari ini, dia sulit di hubungi. Tapi tadi dia sempat memiscallku, tapi setelah itu langsung di matikan. Ketika aku coba telepon balik, teleponnya di luar jangkauan." ungkap gadis itu, perasaan Yeni semakin tak karuan. Hatinya resah dan ada perasaan takut yang melanda. Apakah Jay dalam masalah? Atau Jangan-jangan dia sakit parah dan pingsan di rumah? Atau— ah lupakan! Lebih baik pergi datangi rumahnya saja.

"Baiklah kalau begitu, terimakasih ya. Aku permisi." setelah pamit akhirnya gadis itu berlari menuju halte bus dan pergi menemui Jay di rumahnya. Semoga firasat buruknya tidak benar-benar terjadi, dan Jay akan baik-baik saja.



🔸🔸🔸





XXXX: Pergilah! Gadis itu akan datang kesana, jangan gegabah dan meninggalkan apapun di sana!

Dengan cepat pria dengan pakaian serba serta tertutupnya pergi meninggalkan apartment nomor 104. Tanpa gerak-gerik mencurigakan, pria itu keluar dengan menyembunyikan wajahnya pada topi dan maskernya agar tidak terlihat oleh CCTV.

Dia kemudian berjalan menyusuri koridor dengan langkah tenang namun hati-hati menuju lift, lalu ia melepaskan sarung tangannya yang berlumuran darah ke dalam saku jaketnya agar tidak di curigai oleh orang-orang yang melihatnya.

Bruk!

Tiba-tiba seorang gadis dengan lari tergesa-gesa secara tak sengaja menabraknya sehingga tubuhnya hampir limbung, ia melihat gadis itu keluar dari pintu tangga darurat dengan keringat yang telah membasahi seluruh wajahnya. Ia duga, gadis itu menggunakan tangga darurat karena lift yang ia tunggu lama.

"Hosh ... Hosh ... Maaf, aku buru-buru!" dengan nafas yang terengah-engah gadis itu kembali berlari setelah meminta maaf, dapat di lihat jelas kalau gadis itu akan mendatangi apartment nomor 104. Melihat itupun, pria itu lekas berlari kecil menghampiri lift yang telah terbuka. Meninggalkan apartment ini dan lekas kembali ke rumah.

Lucid Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang