07: GUESS

1.9K 291 33
                                    

Mata Taehyung membulat ketika melihat seseorang tengah berada di dalam ruang rawat ayahnya, Taehyung mengenalnya. Bahkan wajahnya sudah tak asing lagi.

Pria itu—seseorang yang sangat Taehyung benci.

Tubuhnya terjaga di depan pintu, masih memperhatikan pria di dalam yang sedang memperhatikan ayahnya. Lemah terbaring di atas kasur dengan alat bantu pernafasan dan juga beberapa alat yang menempel di tubuhnya.

Tangannya mengepal dan matanya memanas ketika melihat pria tersebut berusaha mencabut alat pernafasan sang ayah secara paksa, sontak Taehyung pun segera masuk ke dalam tanpa pikir panjang.

Tangannya menarik bahu pria tersebut agar menyingkir dari kasur ayahnya.

“Hentikan!“ ucapnya penuh penekanan.

“Aku datang lebih dulu, dan aku bosan. Ku pikir bermain dengan alat pernafasan ayahmu seru juga.“ pria itu menyeringai puas, melihat betapa paniknya Taehyung sekarang karenya.

“Ada materi tambahan dari dosenku.“

Pria itu lantas duduk di sebuah bangku, menyilangkan kakinya dan melipat tangannya di atas dada dengan tatapan yang di arahkan pada Taehyung.

“Jadi?“ dia menaikan dagunya.

Taehyung meneguk salivanya kasar. “Tak ada yang perlu kau cemaskan, semuanya telah kuatasi. Dan kujamin tidak ada yang tau tentang kejadian itu.“ jelasnya.

Pria itu mengusap-ngusap dagunya yang mulus tak berjanggut. “Aku membayar mahal untuk kalian berdua, eoh.“

Mata Taehyung memanas, hatinya mendadak sakit dan kakinya lemas untuk menopang tubuhnya lebih lama.

“Aku jamin tidak akan ada yang tau, semuanya telah ku bereskan jadi jangan khawatir.“ Taehyung menegaskan.

Pria itu kemudian beranjak dari bangkunya.  “Kau tau apa yang akan kulakukan bila semuanya terbongkar?“ Taehyung meringis ketika pria itu mencengkramnya.

“Membunuhku.“ pria itu lantas tertawa kecil, tanpa di beritahu rupanya Taehyung sudah mengerti. Baguslah, ia tidak perlu mengatakannya berulang kali kalau Taehyung mengingatnya.

“Aku pergi kalau begitu.“ pria itu menepuk-nepuk kepala Taehyung kemudian pergi.

Taehyung hanya bisa menahan emosinya yang campur aduk, mengepalkan tangannya dan memeriksa Kondisi sang ayah. Rasanya sudah benar-benar muak dengan hidupnya, terlalu menyiksa dirinya.

Tapi Taehyung ingat, ia masih harus bertahan demi ayahnya.



🔸🔸🔸






Yeni duduk termenung di belakang, sudah jam 4 dan waktunya ia pulang. Semuanya pekerjaan telah selesai untuk hari ini, seperti yang di janjinya kepada Yoongi tadi, bahwa ia akan membantu pria itu menemukan dalang di balik kecelakaan tiga tahun yang lalu.

Pacar hyungku ya? Kau cantik, dan pekerja keras. Semoga betah ya.

Kalimat itu selalu terngiang di benaknya, suaranya terasa sangat familiar di telinganya. Bukan karena dia seorang penyanyi seperti Yoongi, akan tetapi Yeni merasa pernah mendengar suara tersebut di suatu tempat, tapi entah di mana.

Barithon khas yang pernah ia dengar sebelumnya, tepat saat tiga tahun yang lalu. Ia pernah mendengar suara pria itu, lebih tepat nya ketika ia masih bekerja di Cafe lamanya. Saat itu dia sedang berada di dalam toilet, ah ya! Benar! Di toilet!

Lucid Dream ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang