Lucid Dream ✓

21: HE'S WAS STILL ALIVE

Seminggu berlalu dan Yeni mulai menjalani aktifitasnya kembali sebagai seorang mahasiswa dan pekerja paruh waktu seperti biasa. Ibunyapun juga sudah kembali ke Busan, dan kondisinya jauh lebih baik.

Selama seminggu pula tidak ada kabar tentang Yoongi, pria benar-benar menghilang di telan bumi dan mungkin tidak akan kembali. Sedih memang, tapi mental yang kuat harus ia persiapkan untuk merelakan Yoongi. Sebenarnya ia kecewa dengan pria itu karena pergi tidak pamitan, bahkan dia menghilang begitu saja. Di mimpi pun Yoongi tidak bisa ia temui.

Mungkin pria itu benar-benar sudah beristirahat dengan tenang. Dan tentang Taehyung kini yang resmi menjadi tersangka atas pembunuhan Yoongi dan juga sahabatnya Jay. Terkejut memang, apalagi Taehyung memiliki kepribadiannya yang baik, tapi nyatanya kepribadiannya tidak sesuai dengan perbuatan buruk yang selama ini ia lakukan.

Secara tidak langsung, Taehyung telah melakukan dua pembunuhan atas perintah Jimin dan satu pembunuhan atas kehendaknya sendiri. Polisi bilang hukumannya bisa sangat berat bahkan sampai di hukum mati karena Taehyung telah menghabisi tiga nyawa sekaligus.

Sedih memang, tapi mau bagaimana lagi? Yeni bisa apa? Ia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Taehyung, dan kalaupun nantinya pria itu akan di hukum mati, Yeni berharap Taehyung bisa bertemu dengan keluarga dan hidup bahagia setelahnya.

Tanpa terasa jam sudah menujukan pukul 8 malam, dan jam kerjanya pun sudah berakhir. Gadis itu akhirnya lekas mengganti seragamnya di belakang untuk bergegas pulang dan menyelesaikan tugas mata kuliahnya yang harus di kumpulkan besok.

“Yeni apa kau tau?“ itu suara Joohyun salah satu karyawan sekaligus rekan kerjanya.

“Tau apa?" Seraya memasukan seragam nya ke dalam tas, gadis itu duduk di bangku untuk mendengar kan Joohyun.

"Eiy, apa kau tak lihat berita pagi ini?“ dengan cepat Yeni menggeleng, lagipula ia tidak ada waktu untuk melihat berita pagi hari karena ia sibuk menyiapakan diri untuk ujian akhir semester nanti.

Joohyun mendecakan lidahnya, Yeni ini memang kudet sekali, bisa-bisanya dia melewatkan berita terhangat di kota ini tanpa mau menontonnya sebentar saja. “Kau tau idol bernama Park Jimin? Yang tampan dan memiliki suara indah? Dia benar-benar berhasil menggemparkan satu korea selatan ini dengan kabar kematiannya.“ ungkap Joohyun, bahkan Yeni benar-benar senang sekaligus merasa sedih atas kematian Jimin. Mau bagaimana lagi? Mungkin mati adalah cara satu-satunya agar Jimin jera atas segala perbuatan nya.

“Tapi yang lebih mengejutkannya, ada seseorang yang membuat pengakuan kalau dia adalah kaki tangan Park Jimin selama ini. Dia adalah orang di balik kematian Min Yoongi, sangat di sayangkan kalau keduanya telah tiada sekarang. Sampai kapan pun aku akan mengenang mereka berdua di hatiku, lagu-lagu mereka sangat enak untuk di dengar.“ Yeni lantas terdiam, mungkin kah seseorang yang di maksud Joohyun adalah Kim Taehyung?

“Apa kau tau siapa orang yang membuat pengakuan tersebut?“ Joohyun mengendikan bahunya, di TV nama orang tersebut di samarkan dan di ganti dengan inisialnya saja.

“Aku hanya tau inisialnya, huruf awalnya adalah K, dan polisi bilang akan mengadakan konferensi pers dengan pelaku bernama K untuk menceritakan awal mula kejadiannya. Malam ini jam 9 akan di siarkan di beberapa stasiun TV, jadi jangan lupa tonton. Aku ganti baju dulu,“ Joohyun lantas masuk ke dalam toilet usai puas berbincang dengan Yeni.

“Apa bibi Min sudah tau soal ini?“ buru-buru Yeni pergi keluar untuk menghampiri nyonya Min di ruangan nya, belakang ini setelah kasus kematian Jimin terungkap di TV, nyonya Min jadi tidak bersemangat dan sering murung di ruangannya, Yeni hanya khawatir terjadi sesuatu dengan ibu Yoongi.

Tok tok!

Gadis itu mengetuk pintu ruangan nyonya Min, lalu membukanya secara perlahan. Yeni mendapati nyonya Min yang sedang menangis di dalam sambil menatap figura kecil di hadapan nya, ia yakin foto yang terdapat di dalamnya adalah milik Yoongi.