Permintaan

652 66 20
                                    

"Ternyata tidak semudah itu ya."

Akari menggeleng pelan mendengar celetukan Doudanuki. Sambil tersenyum ia mulai pindah ke luka lainnya.

Souza mengangguk setuju. "Ya memang begitu, kan? Kita harus memantau sendiri, membuat strategi sendiri, benar-benar sendiri," timpalnya. "Rasanya dulu tidak sesulit ini."

"Kurasa pasukan pengubah sejarah mulai bertambah kuat. Aku harus melaporkan ini ke pemerintah," ujar Akari.

Arata yang membantu disana memperbaiki Souza mangut-mangut. "Itu hal penting ya, Bi?"

"Tentu saja. Mereka harus tahu keadaan musuh supaya kita bisa menggunakan strategi yang lebih baik."

"Aku, punya ide."

Semua menatap Honebami yang tetiba mengacungkan tangannya. "Bagaimana kalau kami para pedang memperkuat diri dan mencari jati diri, pergi latihan ke masa lalu?"

Akari dan Doudanuki saling pandang. "Latihan?"

"Ya. Kiwame. Tuan Mugota pernah membahas hal itu tapi tidak pernah melaksanakannya. Kita sudah menyelesaikan Ikedaya, kan?" ujar Honebami. Akari mangut-mangut.

"Tapi bagaimana dengan perbekalan kalian?" tanya Arata.

"Itu bisa diurus. Aku punya beberapa barang-barang yang bisa kalian pakai dan bawa," ujar Akari yakin.

Tonbokiri ikut mengangkat tangannya. "Kita tidak akan mengirim beberapa sekaligus kan?" tanyanya. Pertanyaan itu membuat Akari berpikir.

"Bisa saja sekaligus, seperti mengirim 6 pedang berlatih dengan tuannya sendiri, melihat sejarahnya sendiri. Tapi kita tidak bisa mengirim terlalu banyak, karena jika mereka sedang latihan kita diserang, kita tidak bisa kekurangan kekuatan," ujar Tsurumaru tiba-tiba.

Akari menggeleng cepat. "Itu akan memancing kebiishi. Beberapa distorsi waktu sekaligus dalam waktu bersamaan akan mengganggu arus sejarah, apalagi kalian juga akan bertemu tuan lama kalian sebagai, katakanlah, pengelana."

Kata-kata Akari membuat semuanya berpikir. Itu benar, terlalu beresiko mengirim beberapa sekaligus dalam satu waktu. Tapi jika dilakukan satu persatu pun, akan menghabiskan terlalu banyak waktu.

"Kurasa dua pedang yang dikirim dalam satu waktu akan cukup," celetuk Arata. "Dua pedang saja, selama 4 hari. Jangan terlalu lama."

Akari mangut-mangut. "Itu bisa dipertimbangkan. Jika pemerintah memberi izin, kita bisa langsung melakukannya."

Para pedang di ruangan itu bersorak sorai gembira.

***

Sayangnya tidak semudah itu.

"Hah?! Pergi ke masa lalu?!"

Shiroishi memijat keningnya yang berkerut. Tak pernah ia sangka Akari akan meminta hal ini.

"Ya, mereka yang mengusulkan sendiri. Lagipula, itu ide awal dari Mugota," ujar Akari.

"Aku tidak masalah dengan perjalanannya. Tapi bertemu tuan lama sebagai pengelana? Itu bisa berdampak fatal, Akari. Atasan kita tidak akan setuju."

"Pasukan pengubah sejarah sudah semakin kuat. Aku juga harus memperkuat pasukanku."

Shiroishi menghela napas panjang. "Dengar, Akari. Tugas kita adalah melindungi sejarah. Ya memang kita harus memperkuat pasukan jika ingin menang. Tapi, ada cara lain selain mengirim mereka kembali ke masa lalu," ujarnya.

"Aku yakin tidak akan apa-apa. Mereka tahu apa yang mereka lakukan."

"Mereka benda mati, Akari!"

Akari terdiam ketika Shiroishi membentaknya. Mulut Shiroishi bergetar, keningnya semakin berkerut. "Mereka hanya benda mati, yang tsukumogami-nya dibangkitkan. Mereka seharusnya mengikuti perintah, tidak bisa meminta."

"Kau tahu sendiri bagaimana mereka, Shiroishi. Kau pernah bertemu mereka langsung."

Keduanya terpaku, hanya saling menatap satu sama lain dengan intens. Atmosfer di sekitar mereka seketika berubah buruk.

"Aku bisa saja mengizinkan, tapi kita harus tanya dulu atasan kita. Jika kita tidak melakukannya, kita semua akan kena masalah," ujar Shiroishi kemudian, menghela napas. "Asalkan mereka tidak melakukan hal yang tidak senonoh, tidak masalah."

"Tentu, percayalah pada mereka," ujar Akari, tersenyum meyakinkan.

***

A/N: Maafkan chapter kali ini pendek banget, apalagi minggu kemaren pake acara gak update, hehehe.

Wankawan, Akiko mau hiatus boleh? :")
Akiko lagi hectic segala macem, banyak ketinggalan, jadi Akiko pengen ngejer ketinggalan itu :")

Maafkan Akiko :")

Palingan Akiko balik sekitar pertengahan April. Jadi cuma sekitar 1-2 bulan aja.

Maafkan :")

Regards,
Akiko Hiromi
Kakak baik hati, Akiko sakura fubuki ✿

Black Citadel: Government's OrderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang