19. Sin Bertemu San

689 79 14
                                    

Sinta mendengus, "Jadi ... rencana kita kaya gitu?"

"Iya, gua juga udah minta tolong Lucy buat bantuin lu, tapi dia bakal jadi pemain belakang," Sahut Sania menatap sahabatnya itu dengan penuh keyakinan.

"Oke, gua bakal lakuin ini demi lu." Sinta sedikit tersenyum kepada Sania.

"Makasih, ya, Sin."

Sinta tersenyum, "Iya, anggep aja ini sebagai permohonan maaf dari gua."

.

.

.

Yuna merasa pusing ketika pelajaran olahraga di mulai, pandangannya kabur, mungkin karena efek panasnya sinar matahari di siang ini yang membuat Yuna tak kuasa menahan sakitnya.

"Na, lu nggak papa?" tanya Caca yang menyadari wajah Yuna yang terlihat begitu pucat.

Yesa yang tak jauh dari sana pun langsung menghampiri Yuna dan Caca, "Na? Ke uks aja, yuk, gua nggak mau lu sampe sakit. Daripada makin parah, kan?"

"Udah ... gua nggak--"

"Woy ada apa ini? Eh? Yuna? Muka lu kenapa jadi pucet banget kaya mayat hidup?" Pekik Riyana yang datang entah dari mana.

Yesa mendengus pelan, "Kalo ngomong itu di filter dulu, jangan asal sembarangan jeplak."

"Hehehe, mohon maaf ya gaes, diriku ini hanya spontan saja," Sahut Riyana.

"Ya udah, mendingan kita anterin Yuna ke uks aja, deh. Daripada dia ngedengerin ocehan kita yang malah bikin dia tambah pusing," Seru Caca sembari menuntun Yuna untuk berjalan ke uks, "Sakit banget nggak, Na?" Caca begitu khawatir dengan keadaan Yuna yang seperti ini.

Yuna yang saking lemasnya pun hanya bisa tersenyum sebagai jawabannya.

.

.

.

Riyana menatap jam tangannya, "Udah jam ke sepuluh nih, sekarang kan pelajarannya Bu Marwa, nih."

"Terus?" tanya Yesa.

"Kan ada pr, Sa. Kalo kita nggak ngumpulin entar bisa kena ceramah Bu Marwa, kapok gua mah," Sahut Riyana setengah berteriak.

Yuna tersenyum melihat kelakuan teman-temannya itu, "Ya udah, kalian ke kelas aja. Gua nggak papa kok ditinggal di sini, udah lumayan sehat juga."

Caca menatap Yuna ragu, "Lu yakin?"

"Iya ... eh, sekalian buku pr gua kasihin ke Bu Marwa juga ya?"

"Sip! Kita ke kelas dulu ya, Na? Kalo butuh apa-apa tinggal telepon kita, atau ... ntar gua panggilin anak uks buat nemenin lu deh," Ujar Caca.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan Yuna sendiri di uks. Sebenarnya Yuna juga sudah lebih baik, bisa saja dia kembali bersama teman-temannya ke kelas.

Tapi di ruang uks ini sangat dekat dengan ruang lab komputer yang terdapat wi-fi dengan sinyal kuat.

Tentunya Yuna bisa memanfaatkan situasi ini untuk streaming dan membuka instagram miliknya yang sudah lama tak ia buka karena harus mengirit kouta.

Ketika sedang menonton video mv idol korea favoritnya, terdengar pintu uks yang didobrak cukup kencang.

Ia mendapati sosok yang kemarin menghina dengan kata-kata yang cukup kasar, Sinta.

Gadis itu menutup pintu uks dan mendekati Yuna yang masih terdiam di tempatnya.

"Hai, bitch."

Melupakan Cintamu✔(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang