Sania terus saja mengulang-ngulang video rekaman percakapan antara Yuna dan Satria pada ponsel Lucy.
Gadis itu merasa percaya tidak percaya dengan video yang terus saja dia putar berulang kali itu, apa maksud dari semua ini?
Tama hanya pura-pura berselingkuh dengan Yuna? Yang sebenarnya berselingkuh justru adalah kekasihnya sendiri, Bima?
Apakah yang sedang dilihat olehnya adalah sebuah kebenaran?
Oh tidak, tolong katakan ini semua palsu. Sania sudah begitu mempercayai kekasihnya itu, bahkan beberapa minggu lagi mereka akan merayakan anniversary yang ke satu tahun.
"Ini ... beneran? Bukan editan?" tanya Sania untuk kesekian kalinya.
Lucy mendengus pelan, gadis di hadapannya itu nampak tidak mempercayainya sama sekali, "Iya, Sania ... semua itu real. Gua ngerekam itu pas kemaren mereka berdua di kantin. Tadinya gua mau ngasih tau ke lu langsung pas abis ngerekam mereka, sayangnya gua ketauan sama Tama, dan dia ngelarang gua buat ngasih tau elu ... ah bodo amat lah, yang penting lu udah tau di sini pacar elu yang bejat, bukan Tama. "
Sania ... tahan airmatamu, mungkin saja mereka hanya bercanda, kan?
"Nggak, Cy. Mungkin aja mereka cuma bercanda, kan? Bima nggak mungkin kaya gitu, dia sayang banget kok sama gua." Sania berusaha mengelak segala bukti yang bahkan terlihat orang mata kepalanya sendiri.
"Bercanda darimananya, San? Segitu seriusnya mereka masih lu bilang bercanda?" Kesabaran Lucy mulai habis pada letak kepolosan Sania, bagaimana bisa gadis itu masih mengelak, dan terus saja membela kekasihnya itu?
Sania ... jangan lugu, pria zaman sekarang akan terus mencari dan mencari gadis-gadis cantik, dan mungkin saja akan meninggalkan pasangannya.
Lucy mendengus pelan, "Ya udah gini aja deh, buat ngebuktiin kalo semuanya real, mending kita minta tolong ke Maya buat bikin rencana gimana caranya ngebongkar hubungan Bima sama Yuna."
Sania menatap Lucy tidak mengerti, "Kok malah ke Maya?"
"Dia itu kan ade nya Yuna, terus ... dia juga kan temen lu. Dia pasti mau ngebantuin kita."
"Kalo dia mihak ke Yuna, gimana?" tanya Sania balik.
Lucy nampak berpikir sebentar, "Kasih bukti rekaman ini ke dia ... gua yakin dia bakal berpihak sama kita."
"Kalo tetep enggak, gimana?"
"Sania ... Maya itu lugu, kita gampang ngebujuk dia--"
"Tunggu ... kenapa lu ikut campur masalah gua sama Bima? Kan nggak ada urusannya sama lu?"
"Jelas ada urusannya, San. Cowok lu, si Bima itu seenaknya merintah cowok gua, nyuruh-nyuruh cowok gua buat ngakuin si Jalang itu sebagai pacarnya. Siapa, sih, yang nggak marah? Dan bodohnya, Tama bilang ini semua demi persahabatan, what the hell. Pacar lu itu udah manfaatin persahabatan antara dia sama cowok gua, demi kesenangan dia," Jawab Lucy.
Sania mengangguk-angguk seolah mengerti, "Jadi?"
"Gua pengen lu putus sama dia!"
Sania terkejut, "Hah? Putus? Nggak mungkin, Cy!"
"Terus? Lu mau mertahanin cowok kaya dia, gitu?"
Sania menunduk, "Gua masih sayang sama dia."
"Come on, San ... cowok di dunia ini bukan cuma Bima doang. Masih banyak kok yang lebih ganteng dari dia," Ujar Lucy.
"Entar deh ...."
"Kapan, San, kapan? Sampe kapan--"
"Sampe gua ngeliat dia selingkuh di depan mata gua sendiri," Sahut Sania.
Lucy mendengus, "Oke, lu bakal liat dengan mata kepala lu sendiri, San."
"Ngomong-ngomong ... kita harus sesegera mungkin ngasih tau Maya tentang semua ini, biar dia lebih cepet bantuin kita. Dan lu juga bakal ngeliat bukti yang sesungguhnya," Lanjut Lucy.
Lucy pun meninggalkan gadis itu yang masih termenung dengan kenyataan yang kini tengah dihadapinya.
Bima berselingkuh?
Dengan Yuna?
Tapi kenapa?
Apakah cinta dari pria itu sudah memudar?
Bima ... Sania sungguh kecewa pada hati dan rasa percayanya itu.
TBC
Sania🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Melupakan Cintamu✔(TAMAT)
Fiksi RemajaKebodohan terbesarku, adalah memaksakan diri untuk tetap bersamamu. Hingga aku tak sadar, bahwa hatimu memang bukan takdirku. Aku terlihat bodoh karena terus mengemis, melupakan derajatku sebagai seorang wanita. Kini garis kehidupan telah menuntunk...