─ forget me not

784 211 5
                                    

"mayquri, jangan bilang itu dirimu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"mayquri, jangan bilang itu dirimu"

hyunjin kalang kabut. ia berjalan dengan ragu menghampiri gadis yang sedang memeluk lututnya itu.

hyunjin benci ruang musik, hyunjin benci melihat piano. semua itu ulah masa lalunya. namun kali ini, mau tidak mau ia harus masuk ke dalam ruangan lembap itu.

"bodoh, kau sudah tidak mengenalku?" gadis itu terisak masih dalam posisi memeluk lututnya.

seumur-umur, baru kali ini hyunjin dihadapkan dengan perempuan yang sedang menangis selain ibunya. tidak heran dia terlihat kebingungan.

bagaimanapun caranya, ia mengaitkan keberanian pada dirinya. pemuda itu berjongkok dihadapan sang gadis, "a-aku, kebetulan lewat sini,"

bohong.

jelas tujuan utamanya tadi mencari oknum mayquri itu.

"aku mendengar tangisanmu, may. jadi, k-kau kenapa?" tanya hyunjin grogi.

tidak ada balasan. gadis itu malah terdiam.

"ekhem, kalau tidak keberatan, kamu boleh menjawabnya,"

hyunjin menundukkan kepalanya, mencari sela-sela yang bisa membuatnya melihat wajah mayquri yang bertumpu diatas lutut.

seperkian detik kemudian, gadis itu mengangkat wajahnya, membuat hyunjin terkejut bukan main.

pemuda itu refleks memundurkan tubuhnya, apalagi setelah melihat wajah datar mayquri.

alis hyunjin menukik. "apa yang kau lakukan?" katanya melihat may terlihat gelisah sembari meremas roknya.

"rok ku penuh bercak darah," lirih mayquri, "aku tidak tau harus apa, hyunjin"

hyunjin yang mendengarnya menghela. sebenarnya dia sempat berpikir yang tidak-tidak sebelumnya.

"aigoo," hyunjin meraih tangan kanan gadis itu, kemudian mengelus surainya. "aku tau, kamu tidak bisa tanpaku, nona lee"

ia melepas rompi seragamnya lalu memberikannya pada mayquri.

sesegara mungkin, menarik mayquri, dan menuntun hingga ke punggungnya.

sesegara mungkin, menarik mayquri, dan menuntun hingga ke punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"maaf, hyunjin"

"for what?"

"untuk yang kemarin-kemarin,"

hyunjin menoleh kebelakang, tepat ke gadis itu, "maaf saja tidak cukup,"

"huh? tidak cukup bagaimana?" tanya may keheranan.

"aku ingin memaksa sesuatu," ucap hyunjin pelan. membuat mayquri bergidik ngeri melihat ekspresinya.

"ah! s-sudah, turunkan aku disini saja" may menepuk punggung pemuda itu, berharap dia menurunkan may dari punggungnya.

hyunjin terkekeh. "aish, bukan, bukan itu, aku hanya ingin kamu tidak menyimpan rahasia dariku, dan aku benar-benar memaksa!" tegas hyunjin.

pipinya memerah, menunggu balasan dari gadis itu. sungguh, hyunjin sudah lama tidak merasakan jantungnya bergemuruh ribut, seperti sekarang.

"tunggu, memangnya kau pikir, aku mengira kau memaksa apa?"

ORCHID✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang