Hi!
Perkenalkan, aku Hannah Adlina. Lima belas tahun usiaku kini dan menginjak kelas dua SMA di salah satu sekolah swasta yang cukup mentereng di Jakarta Selatan, meski sebenarnya aku tak suka.
Kehidupanku biasa saja, namun bagi sebagian orang my life was very perfect and complete. For some people, but not for me.
Hahahaha.
Aku akui, aku terlahir dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan, amat sangat. Kedua orang tuaku dokter, Papiku seorang spesialis bedah syaraf yang selalu sibuk di ruang operasi yang bahkan seperti rumah kedua baginya. Sementara Mamiku, seorang spesialis gizi yang sibuk di klinik dan keliling kota mengisi seminar tentang gizi.
Dan aku, si bungsu dari dua bersaudara. Namun kini tinggal aku sendiri di rumah besar lengkap dengan fasilitasnya.
Tapi apa gunanya jika di dalam sini tak ada cinta dan kasih sayang yang tercurah, terlimpah, untuk kami yang katanya buah hati kesayangan.
Semua semu.
Aku sendiri.
Selalu sendiri.
Sepi.
Itu aku,
Hannah Adlina.
🍒🍒🍒🍒🍒
JREENGGGG!!!! Momsye kembalii dengan lapak baruuu yeheey... Nih ya, buat yang kemarin nagih lapak baru, cerita baru, keluarga baru. Nih, ku penuhi permintaan kalian yaa...
Selamat kenalan sama Hannah❤️❤️
Jangan lupa hujani aku dengan vote dan komen kalian ya gaesss yuhuuu
#dahgituaja
#awastypo
Dudui
Danke,
Ifa 💕
Bonus
dr. Banyu Biru Prasetya, Sp.BS
&
dr. Dayuna Sekar Rarasati, Sp.GK
KAMU SEDANG MEMBACA
BLANK SPACE
General FictionFirst publish: 25 February 2019 [DISCLAIMER ; Sediakan tissue sebelum hujan] (15+) . . . Sendiri, Lagi-lagi sendiri Di saat semua orang bahagia dengan kehidupannya sedang kan Hannah tidak. Hannah benci sendirian, Hannah benci sepi namun itu yang d...