"assalamualaikum ges, welkambek to cenel dika's kitchen! hmm saya suka saya suka!"
seperti biasa, ges. intro dulu biar nang ning nang euy asoy.
"jumpa lagi bersama saya dika yang tampan dan berani meskipun tidak setampan dan seberani pak tentara di drakor yang sering didelok bojo saya."
mbak bojo alias yuju yang denger namanya diseret lantas protes, seperti biasa. "aku meneng wae lho, mas."
"oke ora usah basa basi busuk ges, langsung aja kita mulai. lesgoooo," kamera yang semula menyorot dika kini beralih nyorot bahan masakan di meja kayu. "hari ini kita mau masak sesuatu yang bikin sengsara tapi juga nagih, ges. satu mana cukup."
"jenenge ceker julid, ges. dijamin lebih puedes daripada omonganne mbak bojo," suara dika mengecil pas nyebut 'mbak bojo'. takut disantlap kalo yuju denger. "gara-gara nonton x1 makan ceker, aku yo jadi pengen ceker juga."
"oke lesgooo!!!"
"bahan yang pertama wes jelas lah ya. iya betul. ceker, ges. cekernya tak godok di banyu yang sudah plekutuk-plekutuk ya, ges." ujar dika sambil ngasih lihat ceker yang udah di rebus ke kamera. gila, shining shimmering splendid banget. kalah gua. merasa insekyur sama ceker.
"tujuannya digodhok alias direbus itu biar kotorannya terbuang, ges. diblanching juga bisa, cuma aku lebih mantep kalo direbus."
dika kemudian ngangkat piring besar berisi bumbu-bumbu yang bakal dipake buat tempur. "selanjutnya ada bumbu pawon, ges. ada bumbu yang legend alias bawang merah dan bawang putih. ada salam, laos, daun jeruk, serai, kunyit, gula jawa, gula pasir, garem, kecap manis, lada, saus tiram, masako. dan yang paling penting jangan lupakan tokoh utama hari ini selain ceker. mari kita sambut cABE MERAH!!!"
disebut semua udah kayak ngabsen anak tk aja. hesjan.
"cabenya banyak, ges. biar julidnya muantep. pake cabe keriting sama cabe rawit. yang buanyak gak papa. tapi siap-siap mencret ya, ges..."
mbok tulung, bagian mencret e ora usah diperjelas.
"wokeh, mari ngono, bahan-bahannya diblender dulu semua. kecuali daun jeruk, daun salam, serai, laos, sama bumbu bubuk." bahan-bahan satu persatu masuk ke blender kemudian mak uwer-uwer, hancur lebur jadi bubur.
"wayahe wayahe!" seru dika sambil matiin blender. "wayahe numis, ges!"
"ini rada nyiprat-nyiprat, maka kita harus menyiapkan alat tempur! sek, ya."
dika ngilang lalu kemudian balik lagi dengan hoodie yang kupluknya diserut, kacamata hitam, serta masker. nggak lupa pake sarung tangan yang biasa buat cuci piring.
"ini namanya apd, ges." dika nyengir.
apd mbahmu salto, mas.
selama numis bumbu, dika ldr-an sama wajan alias jauh-jauhan. takut kecipratan. di sela-sela numis bumbu, cowok itu masih sempet nurunin masker dan ngomong ke kamera, "numisnya sampe bener-bener mateng biar ndak kerasa mentah."
"masukkin daun salam dan antek-anteknya, ges." dika deketin muka ke wajan lalu, "assalamualaikum."
salamnya itu dibalas berupa cipratan di mukanya yang nggak ketutup kacamata dan masker. "WALADALAH GUSTI!!"
sukur. kapokmu kapan.
ketika bumbunya dirasa udah cukup mateng dan nggak bau mentah, dika ambil baskom isi ceker kemudian ngelepas maskernya. "saatnya masukkin ceker, ges!"
"lihat, ges. cekernya item ngene ki warnanya. koyo kena azab. ketoke semasa hidupnya kurang sedekah ini. ngoker-oker makanan buat dia sendiri."
"yowes, ges. doain aja biar amalnya diterima. bismillah."
habis itu ceker ayamnya masuk wajan. "wah, cekernya koyok masuk neraka, ges. merah dan panas!"
kayak udah pernah masuk neraka aja lu, tong.
"nah, kita beri penyegaran ke si ceker. tambahin air secukupnya, ges."
"habis itu tinggal dibumbui. ada lada garam, gula jawa, gula pasir dikit, sama saus tiram. mari ngono, tunggu sampe mendidih habis itu cicipi. nek wes endeus top markotop jos gandos kotos-kotos nganti mbledhos, matiin apinya. selamat menikmati ceker julid ala mas dika yang guanteng paripurna membelah cakrawala khatulistiwa ini."
"kalo kalian suka, ojo lali komen, like, dan subret ke cenel ini! sampai jumpa dengan si ganteng dika di video berikutnya! bye!"
aku pengen ambis namatin buku ini, ges😣
btw, ini visualisasi pancake di chapter 5 kemaren;
HEHEHEHEHEHEHE