.
.
.
.
.Soora keluar dari ruang rawat Nino. Kakinya melangkah menuju kebagian administrasi. Ingin menanyakan total seluruh administrasi rawat Nino. Walau rumah sakit ini milik Jaemin, dokter muda sukses yang tak sengaja Soora kenal, membuat Soora tak enak hati untuk menerima tawaran biaya gratis untuk semua perawatan Nino.
Setidaknya, ia membayar selagi ia masih mampu. Toh harta orang tuanya terus mengalir walau sudah tidak ada mereka di dunia ini. Bukannya sombong, Soora malah sangat bersyukur akan hidupnya yang sekarang. Karna kakeknya sendiri yang mengurus perusahan besar itu.
Matanya tak sengaja melihat Hyunjin yang baru saja keluar dari lorong ruang rawat bersalin. Mungkin ia masih menemani bundanya? Apa mungkin masih belum stabil keadaanya bunda Hyunjin?
Soora hendak melewati Hyunjin, takut jika ia menghampiri Hyunjin dan cowo itu akan mulai bertanya-tanya hal aneh. Sayangnya, mata Hyunjin lebih dahulu menangkap sosok tubuh kurus Soora berjalan seolah menghindarinya.
"Soora!" panggilnya membuat Soora reflek berhenti.
"Eh Hyunjin? Kok disini? Lagi ngapain?" tanya Soora kikuk. Hyunjin menatapnya aneh.
"Gue yang nanya lo, kenapa ngindarin gue?" tanya Hyunjin datar.
"Eh engga kok! Aku galiat ada kamu, oh iya aku ke depan dulu ya." kata Soora berusaha menghindari Hyunjin.
Baru saja ingin pergi, tangan Hyunjin menyentuh tangannya. Membuat Soora tersentak kaget. Skinship yang ke berapa ini?
"Gue ikut." kata Hyunjin tanpa menatap lawan bicaranya.
Soora hanya mengangguk. Mereka berjalan beriringan menuju resepsionis. Soora bahkan lupa kalau dia ingin mengurus masalah adiknya, kalau ketahuan oleh Hyunjin bisa gawat untuknya.
"Aku lama Jin, kamu duduk aja dulu ya-ya." pinta Soora penuh harap.
"Ngapain? Udah buru mau ngapain lo kesini." ketus Hyunjin membuat Soora mengehela nafas pelan.
Kalau Hyunjin bertanya kenapa ia menanyakan biaya rawat Nino, itu bisa membuat Hyunjin curiga. Kan yang sakit Soora kok malah nanya biaya Nino Nino sih? Ada alasan tersendiri Soora tidak mau memberitahukan yang sebenarnya.
"Mau bahas itu... Anu... Masalah... Cewe." kata Soora malu-malu.
Hyunjin memutar bola matanya malas. Ia akhirnya mengalah dan menduduki diri di sofa yang ada di sebrang meja administrasi. Menatap Soora dengan mata kucingnya. Seolah tak membiarkan Soora lari dari pandangannya.
"Suster, mau nanya biaya atas nama Min Nino? Saya mau bayar perawatannya." kata Soora.
"Sebentar ya mba, saya cek dulu." kata suster. Soora mengangguk. Ia mengetuk meja administrasi dengan jarinya. Menunggu si suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Homesick
FanfictionMenggenggam hati kamu itu seolah aku tengah menggenggam sebilah pisau. Menyenangkan tetapi berakhir menyakitkan. - Min Soora Publish: 22-02-2019 End: 16-03-2019 Non baku❗ #1 skz