[✔️] Homesick

22

.
.
.
.
.

Soora mengikat rambut panjangnya yang baru saja ia cat jadi pirang. Soora selalu senang dengan tampilan apa adanya, walau nanti akan ada yang berkomentar pedas padanya. Ia ingin merubah sesuatu untuk penampilannya kali ini.

Beginilah kira-kira penampilan Soora hari ini.

Sebenarnya itu saran dari Jaemin, ketika bercerita ia akan menampilkan praktek dancenya di depan semua murid di sekolah. Dan Jaemim menyarakan Soora untuk mewarnai rambutnya.

Ah omong-omong Jaemin, Soora harus segera mengambil keputusan. Tidak bisa ia tunda lebih lama. Soora harus berbicara pada Hyunjin dan kembali berbohong.

Jaemin berkata, kalau keadaan Nino semakin memburuk. Jika tidak di tangani dengan serius, mereka tidak tahu kedepannya akan seperti apa. Jaemin menyarankan Nino untuk melakukan pengobatan di Inggris. Karna Jaemin sendiri sulit menanganinya karna stadium kanker Nino sudah tinggi. Salah-salah bisa nyawa Nino melayang.

Kalau Soora harus menemani Nino, otomatis ia akan meninggalkan Hyunjin dah sekolahnya sementara, sampai Nino pulih. Entah itu membutuhkan waktu berapa lama.

Soora meraih ponselnya yang ada di sofa ruang rawat Nino. Ia belum mengabari Hyunjin kalau ia akan tampil hari ini. Soora lupa kalau ia harus izin pada Hyunjin. Sebenarnya tidak izin juga tidak apa, karna ini tugas dari bu Lily.

Tapi apa kalian lupa Hyunjin itu seperti apa kalau melihat Soora dan Minho?

"apaan?"

"kamu baru bangun ya? Ini udah pagi loh, nanti kamu telat!" omel Soora mendengar suara serak Hyunjin. Khas ketika baru bangun tidur.

"iya, gue matiin ya, mau siap-siap"

Sambungan langsung diputus oleh Hyunjin. Soora menggeleng saja atas sikap Hyunjin. Sebenarnya Soora selalu berpikir.

Hubungannya dan Hyunjin itu apa?

Kalau mereka pacaran, kenapa mereka lebih banyak menghabiskan waktu masing-masing?

Kalau mereka pacaran, kenapa Hyunjin bersikap acuh pada Soora, apalagi ketika tau Soora sakit?