19

8.7K 1.2K 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

Soora menatap sarapannya dengan kosong. Tak ada minat untuk makan apalagi menyentuh. Padahal sarapan itu dibawa oleh Hyunjin untuk Soora. Suzy yang membuatnya.

6 hari yang lalu, Soora mendapat telepon dari Jaemin, bahwa keadaan Nino memburuk. Soora yang tengah menemani Hyunjin langsung saja pamit untuk pulang pada Suzy.

Sesampainya di ruang rawat Nino, Soora bisa melihat Jaemin dan beberapa suster menangani Nino. Wajah kecil Nino sangat pucat. Jantung Soora berdenyut dengan cepat. Soora belum siap harus ditinggalkan lagi oleh orang yang dia sayang.

Hidupnya akan benar-benar hampa. Hanya Nino yang ia punya. Soora bahkan sempat berpikir akan bunuh diri jika itu terjadi. Sayangnya, Hyunjin selalu datang ke dalam pikirannya, mengacaukan semuanya.

"Soora? Makan sarapan kamu" tegur Hyunjin yang sudah menyelesaikan sarapannya.

Tidak ada respon dari Soora. Hyunjin bingung ada apa sebenarnya pada Soora. Dari kemarin Soora hanya diam kemudian nangis, lalu tertidur.

"Soora? Lo kenapa sih?" Hyunjin duduk di sebelah Soora. Menepuk pelan bahu pacarnya itu. Soora tersentak kaget.

"eh kenapa Jin? Mau berangkat ya? Ayok" Soora bangkit dari duduknya.

Hyunjin segera menahan tangan Soora untuk duduk kembali. Membuat Soora menatap Hyunjin heran.

"lo yang kenapa! Dari kemarin ngilang gada kabar, sakit kaga bilang ke gue, sekarang lo malah ga sarapan! Lo tuh kenapa? Penyakit lo makin parah? Atau gimana?" tanya Hyunjin yang sudah geram.

Soora meneguk ludahnya susah payah. Nada bicara Hyunjin membuatnya ketakutan. Seperti bukan Hyunjin yang biasanya. Nada yang digunakan berbeda. Entahlah, Soora susah menjelaskannya.

"aku gapapa Jin, ayok berangkat" ajak Soora melepaskan pegangan Hyunjin.

Hyunjin menahan lagi lengan Soora. Menarik paksa gadis itu untuk duduk kembali. Ia mengambil sesendok sup ayam buatan bundannya. Disuapkannya sup itu ke arah Soora.

"lo harus sarapan, gue gamau berangkat bareng orang yang kaga sarapan" titah Hyunjin memasukkan sesuap sup ke dalam mulut Soora.

Soora mengunyah dengan ogah-ogahan sup itu. Lidahnya hambar, ia yakin sup ini rasanya nikmat. Hanya saja lidahnya sedang tidak baik sekarang. Apapun akan terasa hambar.

"lo sakit apa sebenernya? Kenapa lo selalu nutupin masalah penyakit lo? Cuman stress dan stress, lo sakit jiwa hah?" omel Hyunjin masih menyuapi Soora.

Soora hanya dia menatap Hyunjin kosong. Raganya memang ada di hadapan Hyunjin, namun pikirannya sudah melambung jauh pada Nino dan kedua orang tuanya disana. Apa yang mereka lakukan dan bagaimana jika Soora dan Nino menyusul mereka.

"Soora? Lo denger gue ga sih?" gerutu Hyunjin meletakkan sendok ke dalam mangkuk.

Supnya sudah ludes habis dimakan Soora. Sedangkan Soora masih asik entah melamunkan apa. Hyunjin jadi makin geram. Bingung harus apa.

"Min Soora!" seru Hyunjin.

Soora menatap Hyunjin malas. Kepalanya pusing. Moodnya sedang tidak bagus untuk mendengar celotehan dan ketusan Hyunjin. Soora butuh ketenangan untuk saat ini.

"ayok berangkat, nanti telat" ajak Soora dengan suara pelan.

Hyunjin menghela nafas pasrah. Ia menarik lembut tangan Soora. Di ajaknya cewe berambut panjang itu menuju mobilnya. Hari ini Hyunjin sengaja membawa mobil, karna tidak mungkin membiarkan Soora yang tengah sakit naik motor.

Bisa masuk angin nanti, malah jadi makin sakit kan.

Selama perjalanan tidak ada percakapan, baik dari Soora mau pun dari Hyunjin. Biasanya Hyunjin akan mendengar Soora bertanya banyak hal pada Hyunjin, sekarang bahkan menoleh ke arahnya saja tidak.

Soora asik menatapi jalanan dari jendela. Seolah manusia tampan di sebelahnya tidak menarik sama sekali. Kan Hyunjin kesal.

"Soora? Jangan gini! Gue gasuka lo jadi diem kayak gini, lo kalo ada apa-apa bisa cerita! Gausah di pendem sendiri! Gue tau lo tuh rapuh!" geram Hyunjin.

Hyunjin tau Soora rapuh, tapi kenapa di selingkuhin coba? Ckck.

"kalau aku cerita, nanti kamu kecewa Jin" sahut Soora menatap Hyunjin sendu.

Sorot mata Soora sangat berbeda. Tidak ada keceriaan di mata itu, tidak ada lagi pancaran kehangatan disana. Hanya kesedihan dn ketakutan. Hyunjin tidak tau kenapa itu terjadi.

"terserah"

"Jin, aku sayang kamu"

.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔️] HomesickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang