LAST BONUS CHAPTER

11.3K 1.1K 281
                                    

Dingin

Hanya itu yang Soora rasakan sekarang. Ah tidak, rasa sakit dan nyeri bisa Soora rasakan di tengah rasa dingin ini. Namun, matanya tidak juga terbuka.

Suara bisik-bisik orang yang ramai membuat Soora semakin ingin membuka matanya. Suara itu semakin jelas, semakin keras pula usaha Soora membuka matanya.

"Soora?"

Soora mengabaikan suara itu. Matanya menelusuri ke langit-langit ruangan ini. Serba putih. Aroma yang khas. Tangannya nyeri seperti ditusuk jarum.

"Min Soora"

Kini Soora menoleh mendapati pria tua di sebelah ranjangnya. Menunjukkan wajah tua yang tetap tampan itu untuk tersenyum bahagia melihatnya menatap kearah dirinya.

"Soora merasakan sakit tidak? Akan kakek panggilkan dokter" kata kakek Min.

"Soora dimana kek?"

"kamu di rumah sakit Soora, kamu habis melahirkan, apa kamu lupa? Kamu memang sempat pingsan satu jam yang lalu" kata kakek Min menjelaskan.

"melahirkan? Anak Soora?" kakek Min mengangguk.

Soora berusaha menduduki dirinya. Sampai suara kakek Min menghentikannya.

"jangan bergerak dulu Min Soora, tubuhmu masih lemas" kata kakek Min.

"kakek Soora mau lihat anak Soora" kata kakek Min.

"iya, anak kamu lagi di urus sama suster dan suamimu Min Soora. Sabar sedikit, turuti apa kata kakek" titah Kakek Min tegas. Mau tidak mau Soora menurut.

Soora jadi bertanya-tanya tentang kejadian itu. Dimana Hyunjin melamarnya dan Taehyung yang sudah tiada. Soora merasa itu semua aneh. Ah mungkin Soora hanya bermimpi. Lagi pula, tidak mungkin Hyunjin mau menikahinya. Pasti Soora melahirkan anaknya dan Taehyung.

"kakek---"

"Soora!" seru Somi, Yuqi dan Chaeyeon. Sahabat Soora semasa sekolah.

"eh kalian" kata Soora lemas.

"aduh sayangnya aku lemes amat. Udah istirahat dulu, gua mau liat anak lo nih" kata Somi meletakkan parsel buah di nakas sebelah Soora.

"ikut!" kata Yuqi.

"ayok" ajak Chaeyeon.

"kakek, Soora mau liat anak Soora" rengek Soora.

"nanti Min Soora, pulihkan sedikit lagi keadaanmu, kakek tidak mau kamu harus pingsan lagi" omel kakek Min jengah akan rengekan Soora.

"kakekk siapa suami Soora?" tanya Soora.

Kakek Min mengernyit atas pertanyaan bodoh cucunya. Masa karna pingsan sehabis melahirkan Soora jadi lupa ingatan.

"sudah lah Soora. Kamu jadi melantur tidak karuan, segera istirahat agar cepat bisa memberi asi pada cicit kakek" perintah kakek Min final. Kemudian keluar meninggalkan Soora sendirian.

"laki gua siapa sebenernya? Kenapa mimpi itu kerasa nyata buat gua?"

....

Ia menatap Soora yang tengah tertidur pulas di ranjang rumah sakit. Dikecupnya sesekali punggung tangan Soora yang tidak di infus. Ia tersenyum, ia dan Soora bisa melewati persalinan Soora dengan lancar. Walau Soora harus mengalami pendarahan karna stress.

"permisi? Saya ingin memberikan bayi pada ibunya, agar diberi asi" kata suster masuk membawa anaknya di dalam ranjang khusus bayi.

"oh iya silahkan suster, apa saya harus bangunkam istri saya?" tanyanya pada suster.

[✔️] HomesickTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang