Chapter 27~Madu~

1K 54 3
                                    

Orang yang tak pandai mengumbar kasih sayang, terkadang lebih penyayang

Happy reading 💕💕

"Alasannya pasti udah dijelasin dengan bu Aisyah dan Pak Hanan.. ".

Diva menatap ibunya itu lekat, dan bu Liana masih menggenggam tangan Diva.

"Alasannya karena itu amanah Almarhum ayah...".

"Hanya itu.. ".

Kania malah mengernyit bingung saat mendengar ucapan Diva yang seakan keberatan akan perjodohan ini.

Bu Liana mengangguk sembari tersenyum dan berucap.
"Ayah tau yang terbaik buat anaknya.".
Diva balas tersenyum dan hatinya merasa lega.

Setelah itu Bu Liana masuk kedalam hendak mengambil sesuatu.

Sementara itu, dari tadi pandangan Kania tak lepas dari Diva, ia selalu menatap Diva seolah ingin bertanya sesuatu.

Diva yang merasa risih memetikkan jarinya didepan wajah Kania.

"Lo kenapa kok gitu banget ngeliatinnya...".

Kania tersadar mengalihakn pandangannya dan menyeruput teh yang telah disediakan oleh bu Liana tadi.

"Gue perhatiin setiap ucapan lo dari tadi,kayaknya lo keberatan ya dgn perjodohan lo dan Aldi... ".
Tanya Kania pelan.

"Gue nggak keberatan, tapi gue cuma takut salah jalan.. ".
Jawab Diva pelan dgn nada santai.

"Kapan sih sifat labil lo hilang, lo bukan ABG lagi Diva.. ".

Diva menghela nafas pelan dan menatap Kania.

"Kan lo yang bikin gue labil... ".

"Lah kok gue..? ".

"Nggak inget pas dirumah gue tadi lo bilang apa.. ".

Kania menerawang dan menatap langit langit rumah.

"Lo yakin Aldi nerima bukan karena paksaan... ". Ujar Kania saat ia baru sampai dirumah Diva tadi.

Kania sedikit terkekeh.

"Nahh dah inget sekarang... ".
Ucap Diva.
Bukannya menjawab,tawa Kania semakin menjadi, untunglah Bu Liana sedang didalam.

"Gue cuma bercanda kali div..".
Ucap Kania masih terus tertawa hingga memegang perutnya karena sakit.

Biasa aja loh, tapi ketawanya gitu banget, batin Diva

Tak lama kemudian terdengar suara gaduh dari luar, membuat kedua gadis itu berdiri, dan Bu Liana keluar dari dalam.

"Ada apa neng.. ".
Tanya Bu Liana pada Diva.

"Diva nggak tau bu, rame banget tuhh diluar.. ".
Ujar Diva.

Setelah itu mereka keluar,dan bertanya kepada salah seorang yang datang.

"Ada apa pak.. ".
Tanya Bu Liana.

"Ituu, di pesantren anak anak pada keracunan.. ".
Ucap Salah seorang warga.

Bu Liana, Diva dan Kania terkejut.
"Kok bisa.. ".

"Nggak tau ustazah,, mereka muntah muntah terus ngeluh perutnya sakit...."
Ujar warga tersebut.

"Dokter didesa ini sedang kekota, puskesmas tutup, sekarang mau manggil bidan Dena di desa sebelah...."

"Maaf pak, anak anaknya dimana sekarang.. ".
Tanya Kania.

Mencintai dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang