Chapter 1 ~KANIA DAN LARISA~

2.7K 105 9
                                    

-disekolh

Diva masuk ke kelasnya dan menemukan kedua sahabatnya Tarisa dan Kania sedang ngobrol santai.

"Hii Diva, astaga lo cantik banget hari ini.. "
Ucap Kania memuji Diva.

"Nih anak kenapa, lebay banget, tapi ada yang aneh..".
Ucap Diva dgn tatapan curiga.

"Ciee dia peka.. ".
Ucap Kania dengan cengiran kudanya.

"Emang dia rada gesrek Div otaknya.." Ucap Tarisa merajuk.

"Nggak papa yang penting cantik".
Ucap Kania.

Diva terkekeh sambil menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya ini.

"Ada apa nihh coba cerita.. ".tanya diva penasaran.

"Gue mau serius.. ".ucap kania.

"Lo mau nikah.. ".
Cetus Diva terkejut.

"Bukan serius itu.. ".
Balas Kania.

Diva dan Tarisa duduk menghadap Kania dan lebih mendekat.

"Diva gue mau lo.. ".Kania menggantung,"Mau apa.." tanya diva penasaran.

"Combalngin gue sama Aldi.. ".
Ucap Kania.

Diva mengerutkan keningnya, aneh dengan pernyataan sahabatnya itu.

"Hah.. ".
Kaget Diva.

"Kok kaget gitu.. ".

"Ya gimana gue nggak kaget, lo minta comblangin dengan Aldi sedangkan gue nggak punya hubungan apa apa, tatap muka secara langsung aja nggak pernah. Aneh lo.. ".
Tolak Diva.

Seketika Kania menjadi lesu.
"Risa bilang klo lo tetanggaan dengan Aldi.. ".

Diva beralih menatap Tarissa yang sedari tadi diam, sedangkan Tarissa hanya bersiul tanpa rasa bersalah.

"Nenek gue, catat nenek gue, bukan gue yang tetanggaan.. ".
Ujar Diva lagi.

"Sama aja lah, lo kan sering main gitu kan ya kerumah nenek lo, kali aja kan ketemu, terus kalian ngobrol santuy, ehh jadi CS, tapi jangan ada rasa.. ".
Diva menjitak kepala Kania yang tertutup jilbab putih, Knia meringis kecil.

"Nggak segampang itu.. ".
Ujar Diva. "Nggak gue nggak mau, kerjaan gue dah banyak jangan nambah nambah lagi.. ". Sambung Diva.

"Ayolah Div.. ".
Ujar Kania memohon.

"Kenapa harus gue, Tarissa ada mereka kan satu organisasi.. " .

"Dia nggak mau.. ".
Jawab Kania.

"Lo yakin.. ".

"Yakinlah..".

"Yakin mau pacaran?".

Ucapan Diva membuat Kania diam.

"Yaudah deh nggak pacaran, TTM aja".

"Apa bedanya.. ".
Tarissa yang hanya menyimak, akhirnya bersuara.

"Statusnya beda.. ".
Jawab Kania.

Mereka tidak sadar jika, sedari tadi seisi kelas memperhatikan mereka, Diva menahan tawanya melihat wajah Kania yang terlihat malu dan salah tingkah.

"Nggak seperti yang kalian pikirkan kok guys, suer dehh.. ".
Ucapnya sambil menunjukkan 2 jarinya 'peach'.

Setelah itu guru yang mengajar pun datang dan memulai pelajaran.

---••---

Yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga. Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas. Diva, Kania, Tarissa berjalan menuju kantin.

Mereka mencari tempat duduk yang masih kosong. Setelah itu Kania pergi memesan makanan mereka bertiga.

"Ris.. Kania kok tiba tiba minta comblangin ke Aldi.. ".
Tanya Diva penasaran.

"Nggak tau gue div, Kania gitu loh, si manusia serba tiba tiba.. ".
Ujar Tarissa.

Diva memangku dagu dengan kedua tangannya.

"Tapi div, di mah udh punya pacar.. ".
Diva menoleh.

"Oh ya?.. ".
Tarissa mengangguk yakin.

"Gue pernah denger dari anak anak".
Ujar Tarissa.

"Udah putus.. ".
Knia datang dengan membawa pesanan mereka.

"Tau dari mana? ".
Tanya Diva dengan tatapan menyelidik.

"Gue kan stalker handal div.. ".
Ujar Kania.

Handphone Diva berbunyi ada oesan masuk. Diva mengambil handphonenya dan membaca pesan tersebut.

Bunda❤
Div.. Nanti pulang sekolah langsung aja kerumah nenek ya, bunda ada disana, dirumah nenek ada acara..

Oke bun..

Diva kembali menyimpan handphone kedalam saki rok abu abunya.

"Kenapa div? ".
Tanya Tarissa.

"Bunda SMS nyuruh kerumah nenek pas pulang sekolah.. ".
Ujar Diva, ia meminum jus jeruk yang ia pesan.

"Nahh.. Kan udah jalan Allah.. ".
Kania menggebrak meja, membuat Tarissa dan Diva tersedak.

"Kaget anjirr.. Kalo bakso ini ketelen bulet bulet gimana...".
Sentak Tarissa emosi dan langsung menyeruput es teh manisnya.

"Tenggorokkan gue sakit gara gara lo Kania.. ".
Ujar Diva masih terbatuk batuk.

"Maaf gue kaga sengaja.. ".
Ucapnya sambil menampilkan cengiran kudanya.

Batuk Diva mereda dan Tarissa juga.
Kania memakan baksonya santai.

"Mau ya Div.. ".
Ucapnya lagi.
Diva baru saja ingin menyuapkan sendokkan pertamanya jadi berhenti.

"Ga tau ahh, liat aja nanti.. ".
Ujar Diva dan Kania tersenyum sumringah.

================================
Assalamualaikum

Ketemu lagi..
Maaf ya klo ceritanya gaje
Trs typo nya berada dimana mana.
Mari kita koreksi bersama oke

Jangan lupa vote and komen guys..

Syukron ❤


Mencintai dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang