Chapter 33~Obrolan Malam~

907 40 14
                                    

Malam semakin larut, tapi gadis berkerudung itu masih saja belum tidur. Diva menghela pelan dan menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia menegakkan tubuhnya dan merasakan tenggorokkannya kering.

Ia memutuskan untuk mengambil minum di dapur. Ia langsung turun kebawah menuju dapur. Setelah sampai didapur Diva langsung mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih. Ia mendudukkan dirinya di kursi makan lalu meminum air itu sampai habis.

Semua lampu dirumah telah dimatikan, Diva duduk termenung sibuk dengan pikirannya sambil menopang dagu.

Diva terlonjak, ia sadar dari lamunannya saat lampu hidup dan suara bunda memanggil namanya.

"Diva.. "

Diva berbalik badan dan mendapati bunda sedang berdiri sambil memegang botol air minum yang telah kosong.

"Kamu belum tidur? " Tanya bunda, Diva menyengir dan bunda menyusulnya duduk dimeja makan.

"Diva nggak bis tidur bun, bunda sendiri kenapa belum tidur? " Ujar Diva.

Bunda meletakkan botol air munum yang kosong itu diatas meja.

"Mau ambil minum. Air minum dikamar bunda habis. " Ucap Bunda, Diva ber oh ria.

"Oh iya div, tadi ada yang ngantar paket katanya buat kamu." Tanya bunda.

Diva mengernyitkan alisnya, "Paket?  Paket apa, Diva nggak pernah pesen paket. " Kata Diva bingung.

"Liat aja dulu, mungkin kamu lupa. " Ujar Bunda dan beranjak dari duduknya.

"Paketnya ada di sofa. Bunda tinggal dulu ya, jangan begadang . " Ucap bunda. Diva mengangguk dan bunda melesat pergi.

Diva penasaran, ia beranjak dan mengambil paket itu di sofa ruang tamu. Diva membolak balikkan paket berukuran sedang itu tetapi tidak tertera siapa yang mengirimnya. Hanya tertulis tulisan ' For Adiva'.

Diva mengedikkan bahunya dan membawa paket itu kekamarnya. Dan langsung membuka paket itu. Diva sedikit terkejut dengan isi paket itu. Paket itu berisi senuah boneka teddy berwarna cokelat dan sebuah jam tangan wanita berwarna pink.

"Siapa yang ngirim? " Tanyanya pada diri sendiri sambil mengerutkan keningnya.

Tak hanya 2 bendaa itu saja yang berada didalam paket itu tapi juga ada sepucuk surat tanpa amplop. Diva membuka surat itu dengan sedikit terburu buru karena penasaran.

'Adiva, semoga kau suka dengan pemberian kecilku ini.'

~S~

S?

Siapa S?

Diva berpikir dalam dan tiba tiba pikirannya langsung tertuju pada satu titik. Ia kembali menyimpan paket itu dan meletakkannya di dalam lemari.

Ia melirik jam dan menunjukkan pukul 02.15. Diva menghela pelan dan  mencoba untuk tidur kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

--••--

Diva berjalan gontai menyusuri koridor kampus yang tidak terlalu ramai. Matanya mengerjap sendu karena masih merasakan kantuk akibat tidak bisa tidur semalam.

"Diva!" Panggilan seseorang menginterupsi langkahnya dan berbalik.

"Lesu amat sihh. " Ucap Nana. Diva tidak mengindahkan ucapan Nana dan kembali berjalan.

"Yaelahhh di kacangin. "

"Apasihh, gue ngantuk." jawab Diva ogah ogahan.

"Pasti lo begadang nonton drakor terbaru ya. "

Mencintai dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang