"Melangitkan doa adalah caraku membahasakan rindu"
____________________________________
Panca berjalan di koridor sekolah yang sudah terlihat sepi, karna bel tanda masuk telah berbunyi 5 menit yang lalu.
"Panca..." Teriak seseorang yang terlihat sedikit berlari ke arah Panca. Panca pun membalikkan badannya.
"Sila.?" Gumam Panca kecil.
Sila menambah kecepatan larinya, mengabaikan keringat yang sudah mulai menetes di pelipisnya, agar cepat sampai di hadapan Panca.
"Huh...." Desis Sila yang sekarang sudah berada di hadapan Panca.
"Ckk..." Decak Panca, sambil mengeluarkan sebuah sapu tangan dari saku celananya.
Panca pun mengelapkan keringat Sila dengan sapu tangan yang di pegangnya.
Sila menatap Panca dengan tatapan dalam yang sedang dengan lihai mengelap keringatnya.
Tidak, kali ini Sila tidak akan tertipu lagi dengan Panca.
"Ckk..." Decak Sila kesal sambil menghempas tangan kanan Panca yang sedang mengelap keringatnya. Panca menatap Sila bingung.
"Kali ini gue gak bakal ketipu lagi sama lo!" Ucap Sila.
"Maksud lo?" Jawab Panca bingung sambil mengerutkan keningnya.
"Kenapa semalem handphone lo gak aktif?" Tanya Sila.
"Ckk... Handphone gue low, Sil" Jawab Panca jujur.
"Ya seenggaknya lo berusaha buat kasih kabar ke gue lah. Emangnya lo gak kangen apa sama gue?" Ketus Sila kesal.
"Melangitkan doa adalah caraku membahasakan rindu.
Biar tuhan aja yang sampein rindu gue ke lo" Jawab Panca dengan tatapan dalam.
Tatapan yang membuat Sila hanya bisa diam membeku."Udah lah, yok" lanjutnya sambil menarik tangan Sila menuju kelas mereka, 11 ipa 2 tepatnya.
"Mm..." Sila hanya bisa berdehem pasrah.
🍃 🍃 🍃 🍃
#Skip di kelas Panca
"Pagi anak-anak!" Ucap seorang guru yang bernama pak Saslim, yang tak lain adalah guru Fisika.
"Pagi pak!" Ucap para siswa kompak.
"Kalian masih ingat kan, kalau hari ini kita mau Ulangan Harian?" Tanya pak Saslim.
"Emang iya pak? Kayaknya enggak deh pak!"
"Ah enggak pak"
"Masa sih pak? Kok saya gak inget ya?"
"Kelas sebelah kali pak!"
Riuh para siswa di kelas 11 Ipa 2
"Udah-udah cukup, jangan berisik mengganggu kelas lain saja kalian ini!" Ucap pak Saslim sedikit penuh penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANCASILA
Teen FictionMengenai Dia... Seseorang yang penuh dengan asa, Seseorang yang juga penuh dengan luka. Mengenai masalalunya... Dimana ia mengerti apa itu luka, Yang membuatnya kehilangan jati dirinya. Mengenai lukanya... Dia pernah terluka, Karena seseorang dimas...