3. Hadir Kembali

491 21 3
                                    

Waktu
Bukankah ia dipercaya sebagai pengobat lara?
Tapi kenapa kini ia hadir sebagai pengingat luka?

____________________________________

"Panca..."
Teriak Sila yang kini mulai berlari ke arah Panca di parkiran SMU PANCASILA.

"Mm?" Jawab Panca ketika Sila sudah berada di hadapannya kini.

"Lo mau balik?" Tanya Sila basa-basi.
"Iya,
Kenapa? Mau bareng?" Tawar Panca.

"Gak usah, gue bawa mobil" Jawab Sila
"Lagian gue juga ada kumpulan OSIS" Lanjutnya.

"Oh.
Terus, lo mau ngapain manggil gue?" Tanya Panca.

"Oke. Gue langsung to the point aja.
Gue mau nanya! Lo... ada masalah?" Tanya Sila menyelidik.

Panca langsung mengerutkan keningnya, bingung akan pertanyaan pacarnya itu.
"Maksud lo?"
Bukannya menjawab pertanyaan Sila, Panca lantas balik tanya pada Sila.

"Ckkk...." Decak Sila sambil memutar bola mata malas.
"Panca, lo, lagi ada masalah apa? Kok hari ini lo banyak diemnya?"
Ucap Sila memperjelas pertanyaannya tadi.

Panca terdiam mendengar pertanyaan Sila.
"Gue harus bilang apa ke Sila?
Gue kan gak mungkin jujur sama Sila, tentang Luna"
Ucap Panca dalam hati.

"Woy Panca.... gue lagi nanya ini kok lo malah diem sih" Ucap Sila kesal karena Panca tidak menjawab pertanyaannya.

"Eh... gu.... gue gak papa kok" jawab Panca bohong.

"Serius?
Lo gak bohong kan sama gue?"
Tanya Sila

"Ngapain gue bohong, gak ada gunanya juga kan?" Ucap Panca.

"Ya udah deh, tapi kalo ada masalah lo cerita sama gue, jangan diem aja!" Titah Sila.

"Iya, iya bawel" Ucap Panca sambil mengacak rambut pacarnya gemas.

"Ihh Panca" Desis Sila kesal sambil memukul punggung tangan Panca yang mengacak rambutnya.

"Ya udah sana katanya ada kumpulan OSIS"
Kata Panca.

"Ya udah, lo pulangnya hati-hati ya!" Ucap Sila perhatian.

"Iya, lo juga nanti pulangnya hati-hati ya!" Kata Panca balik perhatian.

"Hmm... ya udah gue masuk dulu ya.... by" Ucap Sila lalu pergi sambil melambaikan tangannnya.

Panca tersenyum kecil....

🍃 🍃 🍃 🍃

#Di mobil Karel

"Lo kenapa sih Pan?" Tanya Karel pada Panca karena melihat Panca diam sedari tadi.

Panca menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan Karel.
"Bang, lo masih inget sama Luna gak?"

"Luna?" Jawab Karel sambil mengingat nama itu.
"Iya gue masih inget, kenapa emang" tanya Karel.

"Dia tadi chat gue,
Katanya dia mau balik ke Indo"

"Oh.... terus?" Tanya Karel lagi.

"Kok terus?" Panca balik tanya.

"Ya terus kenapa emangnya kalo si Luna balik ke Indonesia?" Jawab Karel.

"Ckk lo gimana sih, kalo sampe dia dateng ke kehidupan gue lagi, terus hancurin hubungan gue sama Sila gimana?" Kata Panca panjang lebar.

"Ya elah, gak usah takut kali. Kan lo sama Luna udah gak ada hubungan apa-apa lagi."

"Ya tapi kan bang," Ucapan Panca terpotong

"Udah ah Pan, gak usah dipikirin, buang-buang waktu aja tau gak?"
Ucap Karel menegaskan.

Panca menghela nafas panjang, lalu menghembuskannya dengan kasar.

🍃 🍃 🍃 🍃

#flashback on

Tadi waktu jam pelajaran dimulai, Panca mendapat pesan masuk di WhatsApp ponselnya.

0895xxxx
Hallo Arkhana Dwipanca Gautama.....
Apa kabar?

Anda
Siapa?

0895xxxx
Gue Aluna....
Lo masih inget gue kan?

Anda
Iya gue inget,
Dapet nomor gue dari mana?

0895xxxx
Itu gak penting,
Yang terpenting sekarang
adalah gue mau ngasih
kabar baik buat lo....

Anda
Apaan?

0895xxxx
Gue bakal balik
ke Indonesia....

Panca diam sejenak setelah membaca pesan itu.

0895xxxx
Gimana,
Lo seneng kan,
gue balik ke Indo?

~READ~

Panca hanya membaca pesan itu tanpa berniat untuk membalasnya.
Panca melamun memikirkan pesan singkat yang dikirim dari gadis bernama Luna tadi.

"Panca, ngapain kamu?
Maen hp?" Ucap Pak Saslim guru yang sedang mengajar di kelas Panca.
Sontak lamunan Panca buyar mendengar suara Pak Saslim.
"Eh....
Maaf pak." Ucap Panca spontan.

"Simpan hp km dan fokus pada tugas kamu!" Seru Pak Saslim.

"Eee.... iya pak"
Panca pun menyimpan ponselnya di tas nya.

#falashback off

"Huh...
Kenapa sih tu orang pake balik lagi ke kehidupan gue?"
Hingga saat ini Panca masih memikirkan pesan singkat dari Luna tadi.
Seseorang yang pernah menjadi bagian dari masalalu nya.

Jujur, Panca benar-benar tidak mau kembali lagi pada masalalu itu. Masa dimana Panca mencintai orang yang salah!

Ia tidak mau kebahagiaan nya dengan Sila terusik dengan kehadiran sosok wanita yang *dulu* pernah Panca perjuangkan.

Saat ini Panca sedang berada di kamar nya dengan dinding yang ber-cat putih, sprei abu-abu warna kesukaannya, sofa maroon yang berada di pojok ruangan, serta tirai putih yang menghiasi setiap kaca jendela yang ada di kamar megah nya.

Panca terlihat memejamkan matanya, berharap bisa melupakan pesan singkat yang di terimanya di sekolah tadi pagi.

Hari ini begitu kacau untuknya, dan malam ini ia berniat untuk merileks kan fikirannya.

"Panca...."
Teriak Karel dari luar kamar Panca.

"Hmm..." Sahut Panca dari dalam kamar tanpa membuka matanya.

"Makan malem dulu" Teriaknya lagi.

"Males.
Udah kenyang" Ucap nya lagi masih tetap memejamkan matanya.

"Makan apaan lo udah kenyang?"
Tanya Karel
"Makan angin?" Tanya Karel lagi.

"Makan hati!" Jawab Panca asal.

Karel membelak kan bola mata nya, sedikit terkejut karena jawaban adiknya tadi.

"Serah lo deh" Ucap Karel kesal dan pergi meninggalkan kamar Panca.

____________________________________

🍁 🍁 🍁

Come Back Guys...

20 April 2019
2F

PANCASILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang