Prolog

4K 101 5
                                    

"Aku akan belajar dari hujan yang tetap turun walaupun sudah merasakan jatuh berkali-kali"

Stefanny arsyinta.
gadis yang terkenal dengan paras cantiknya, dan otak minusnya. ia memiliki 2 orang sahabat yang bernama cella dan shiren. Saat ini stefa tengah berjuang untuk mendapatkan hati seorang pria tampan, yang terkenal dengan sifat dingin dan tatapan tajamnya.

---

bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, seluruh murid SMA Pelita sudah berhamburan menuju kantin tercinta. Tapi... tidak dengan stefa, ia malah memilih berdiam diri di dalam kelas. sebenarnya shiren sudah mengajaknya untuk pergi ke kantin, namun stefa menolak dan tetap ingin di kelas.

Stefa pun memilih membaca sebuah novel yang diambilnya dari dalam tas, kemudian ia memasang earphone ke telinganya agar tidak ada gangguan sedikitpun.

saat sedang asik membaca, stefa dikejutkan oleh kedatangan cella dan shiren yang berlari kearahnya dengan wajah panik. Dia pun berhenti sejenak dari kegiatannya tersebut, dan menatap secara bergantian kearah sahabatnya yang kini berada di depannya itu.

"kalian lagi dikejar siapa sih?!" tanya stefa kepada cella dan shiren yang masih mengatur nafas-nya.

"hfftt gawat stef! itu laki lo berantem lagi sama sih reza, di depan kelasnya reza!" kata cella dengan nada panik.

Ini sudah ketiga kalinya Bastian dan Reza berkelahi, yang berujung Reza di rawat di rumah sakit. mereka berdua pun sudah diberi peringatan keras dari kepala sekolah, dimana mereka akan di drop out. Karena ada rapat mendadak dari kepala sekolah, semua guru-guru pun berkumpul di kantor. alhasil tidak ada yang bisa melerai perkelahian itu.

"stef lo tau kan gimana Bastian kalo udah kalap, yang berakhir korbanya di bawa ke rumah sakit!" timpal shiren.

stefa pun langsung mengangguk, dan beranjak menghampiri Bastian dan reza. diikuti dengan cella dan shiren di belakangnya.

"Berhenti! Bastian stop!" Seketika keadaan menjadi hening. Bastian yang tengah menghajar Reza pun ikut terhenti. ia berbalik badan, dan menatap ke sumber suara yang sudah berani menghentikan aksinya itu.

"udah bas udah! ini udah ketiga kalinya! kamu lupa peringatan dari kepala sekolah?! kamu bisa di D.O bas!"

Perkataan stefa barusan, membuat Bastian lebih tersulut emosi. ia sangat benci dengan orang yang ikut campur seperti stefa.

"bangsat!" Bastian pun menghampiri Stefa dan menatap tajam kearah gadis itu. "lo gak punya hak untuk ikut campur masalah gue!" ucap Bastian penuh penekanan.

"aku bakal berhak ikut campur dalam segala hal tentang kamu. salah satunya ini!" balas stefa dengan sangat yakin.

"ck. Lo siapa?! Lo gak lebih dari seorang pengacau!" ucap Bastian dan langsung meninggalkan kerumunan tersebut.

stefa yang mendengar perkataan bastian hanya tersenyum kecut, ini bukan pertama kali baginya mendapat bentakan maupun cacian dari bastian.  satu per satu murid pun ikut berhamburan, menyisakan Stefa dan kedua sahabatnya.

"sabar ya stef, itu bastianya lagi pms kali." kata cella yang mencoba menenangkan sahabatnya itu.

"hu'um marah mulu, kek cewek anjir." tambah shiren, yang membuat stefa terkekeh kecil.

mereka pun kembali ke dalam kelas, dan menunggu bel masuk berbunyi.

"Aku akan belajar dari hujan yang tetap turun walaupun sudah merasakan jatuh berkali-kali."

---

Jangan lupa votment nya guys! (maapkeun jika banya ke typo-an di cerita ini!)

my ice boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang