Part 8

1.1K 48 3
                                        

"aku tak tahu kapan hati ini akan berhenti mencintaimu."

~stefanny

---

Cella sudah menemukan buku yang dia inginkan, dan sekarang dia tengah mencari stefa yang entah sudah berada di mana. saat berjalan melewati satu per satu rak buku akhirnya cella menemukan stefa yang sedang melihat bastian?

"gawat ada Bastian sama ulet bulu." gumam nya dan langsung menghampiri stefa yang sudah terisak.

Ketika hendak berbalik ingin pulang, Bastian dan irene terkejut karena di sana ternyata ada stefa dan cella yang entah sejak kapan ada disana. setelah itu Bastian kembali memasang muka datarnya dan menatap ke arah lain sedangkan irene menyerengit menatap bergantian orang yang berada di depannya.

"kok kalian bisa disini?" tanya irene dengan sangat jutek.

"yah suka-suka kita dong mau dimana.urasanya sama Lo apa?!" kata cella tak kala membalas tatapan mata dari Irene.

"udah cel.Kita pergi." stefa menggenggam pergelangan tangan cella dan membawanya untuk menjauh dari dua orang yang sangat membuat hatinya remuk.

"ayo bas kita pulang." ajak Irene lalu merangkul tangan Bastian yang hanya dibiarkannya.

"cel Lo udah dapet kan buku yang Lo maksud?" tanya stefa saat sampai di mobil.

"udah stef. Gue yakin kok sama Lo kalo Lo bisa dapetin dia." cella mencoba menguatkan stefa, serta menggenggam tangannya.

saat sudah sampai di rumah cella, mereka berdua langsung menuju ke kamar yang berada di lantai dua, tidak lupa cella juga berpesan kepada pembantu nya untuk membawakan minuman dan cemilan yang diantar ke kamarnya. Saat sudah ada di kamar stefa langsung merebahkan tubuhnya dan mengambil ponsel di dalam tasnya yang dimatikanya tadi.

"stef gue mau mandi dulu ya.kalo bi Inah udah Dateng bilang minuman sama cemilannya taruh aja di atas meja oke?" stefa hanya mengangguk paham dan setelah itu kembali berkutat dengan ponselnya.

untuk mengisi keheningannya stefa pun memutar lagu kesukaannya, sesekali dia mengikuti lirik lagu tersebut.

Cinta Dalam Hati

Ungu

mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa dicintai
tak mengapa bagiku
asal kau pun bahagia
dalam hidupmu dalam hidupmu

telah lama ku pendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku
tak mengapa bagiku
mencintaimu pun adalah bahagia untukku

bahagia untukku...

ku ingin kau tahu diriku disini
menanti dirimu meski ku tunggu
hingga hujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan izinkan aku memeluk dirimu
kali ini saja tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia
untuk sekejap saja...

Sekilas senyum perih terukir di wajahnya,lagu itu bagaikan gambaran dari kisah cintanya.cella yang baru keluar dari kamar mandi merasa tubuhnya sangat segar diapun melihat ke arah stefa yang hanya diam saja.

"Oy stef jangan ngelamun Mulu. mau Lo kesambet setan?" stefa hanya menatap sekilas ke arah cella dan mengubah posisinya menjadi duduk sambil memegang bantal guling.

"cel gue mau nanya deh." stefa yang memasang wajah serius membuat cella bergidik ngeri.

"Serius amat muka lo? Mau nanya apaansih emang?" Tanya cella sambil mengambil minuman dan cemilan di atas meja.

"menurut lo gue harus tetap ngejar sih Bastian atau gue harus berhenti sampai dsini aja?"cella yang mendengarnya langsung terbelalak kaget, soalnya ini adalah seorang stefa. dia tidak akan pernah menyerah sebelum itu menjadi miliknya.

"Kok gitu? Selagi Lo masih punya kesempatan buat dapetin dia yah kejar lah. semua gak dateng cuma-cuma stef, gak ada hasil yang ngehianatin usaha." Cella menepuk pelan pundak stefa mencoba memberi semangat kepadanya.

"Gue bakal usahain. Makasih ya cel Lo udah support gue." stefa pun langsung memeluk cella yang juga membalas pelukannya.

"aku tak tahu kapan hati ini akan berhenti mencintaimu."

---

my ice boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang