Part 2

1.5K 66 2
                                    

"mengharapkanmu adalah patah hati yang kuciptakan sendiri."

~stefanny

---

mereka bertiga pun turun dari rooftop dan berjalan menuju ke kelas. tapi saat hendak berbelok mereka bertiga langsung di kejutkan oleh kemunculan pak Anton- guru BK yang selalu berkeliling untuk mengecek murid yang berkeliaran saat jam kbm di laksanakan.

"eh ayam-ayam kaget." shiren yang kaget langsung menutup mulutnya, sedangkan stefa dan cella saling bertatapan yang mengisyaratkan mampuss.. mereka sudah siap dengan kata mutiara yang akan di lontarkan pak Anton kepada mereka bertiga.

"kenapa kalian bertiga berada di luar saat jam kbm berjalan?! kalian mau bolos ya?!"  tanya pak Anton yang menatap satu-satu murid yang ada di hadapannya.

"enggak pak, ini Anu pak kita a-abis .." stefa yang ingin membalas pertanyaan pak Anton seketika menjadi gugup dan lupa apa yang akan ia katakan.

"ini anu apa?! kalo ngomong yang jelas!" kata pak Anton yang sudah menaikan suaranya menjadi dua oktaf. baru ingin cella berbicara pak Anton sudah menyambung perkataannya lagi.

"saya tidak ingin berpanjang lebar. karna kalian bertiga sudah berkeliaran di saat jam kbm, maka kalian saya hukum. kalian harus  membersihkan gudang yang berada di belakang sekolah sampai jam kbm selesai!" Kata pak Anton kepada stefa,cella,dan shiren. mereka bertiga yang mendengarkan nya langsung terkejut dan saling melongo.

"pak perpus aja. bapak kan tau kalo gudang di belakang agak horor pak. bapak gak kasian apa sama kita." shiren pun membuka suara dan berusaha untuk merayu pak Anton agar hukumannya akan di ganti.

"Jangan mengatur saya! Lakukan sesuai yang saya katakan! saya akan mengecek saat bel pulang berbunyi." kata pak Anton dan berjalan meninggalkan mereka bertiga.  mereka bertiga pun pasrah dan langsung menuju ke gudang belakang. saat sudah sampai di gudang, mereka lalu membagi tugas masing-masing. pertama, bagian mengelap kaca dilakukan oleh stefa. kedua, bagian menyapu dan manata barang-barang  dilakukan oleh cella. dan ketiga, bagian mengepel dilakukan oleh shiren.

Satu jam berlalu..

"gila capek banget njir ,encok semua nih badan gue." kata cella sambil meluruskan badannya.

"sama cell, emang ya pak Anton ngasih hukumannya gak kira-kira." balas shiren yang merentangkan tangannya.

"btw, ini udah jam berapa ya?" tanya stefa, tanpa menggubris percakapan antara cella dan shiren barusan.

"jam 12.00 stef." jawab shiren, sambil melihat jam di pergelangan tangannya.

"okeh, balik yuk. sekalian mampir ke kantin beli minum." ajak stefa kepada kedua sahabatnya. mereka pun berlalu meninggalkan gudang dan pergi menuju kantin.

--- 

Bel pulang...

"Stef  pulang bareng siapa lo?" tanya cella sambil memasukkan buku-buku nya ke dalam tas.

"biasa, kang ojek." balas stefa yang sudah  mengendong tasnya.

"oke, kalo lo ren, pasti sama Aldi nih ya kan?" kata cella menebak yang membuat shiren tersenyum malu.

"tau aja cella mah, malu akutuh." shiren lalu menutup wajahnya sendiri. tak lama kemudian seorang pria berdiri di depan kelas dan memanggil nama shiren. "ren ayok pulang." ya suara itu adalah milik Aldi, shiren pun langsung mengangguk, dan pamit kepada kedua sahabatnya. "gue duluan ya, udah di jemput sama bebeb Aldi hihihi bye.." setalah itu shiren berjalan menemui Aldi dan mereka berdua pun pergi.

"sejak kapan tuh dua orang jadian?" tanya stefa kepada cella.

"baru kemarin, balik yuk." jawabnya, lalu cella mengajak stefa untuk balik.

setelah sampai di depan gerbang sekolah, cella langsung pamit karena jemputannya yang sudah tiba. "stef gue duluan ya, atau mau sekalian aja?" tawar cella, stefa hanya menggeleng karena jarak rumahnya dan cella lumayan jauh dan tidak searah. "oke, duluan ya stef bye.." mobil Alphard milik cella pun berjalan. kini tinggal stefa dan beberapa murid yang menunggu jemputannya.

stefa pun menengok ke kiri dan kanan, berharap tukang ojek langganannya akan segera datang. "tumben ojek langganan gue belum muncul juga." saat stefa menghadap ke parkiran, tak sengaja ia menangkap sosok bastian yang tengah berjalan menuju motornya. "emang jodoh gak kemana ehe." stefa langsung menghampiri bastian,  dengan harapan bisa mendapatkan tumpangan gratis. "ekhm..ekhm, kebetulan banget   

my ice boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang