Part 10

1.1K 51 1
                                    

"Jika diibaratkan, kau bagaikan hujan. Walau membuatku basah. Membuatku dingin. dan Membuatku sakit. Aku tetap menyukainya."

---


stefa kembali dengan membawakan nampan yang sudah berisi menu yang di pesanya. Semenjak kejadian tadi, stefa tidak berhenti tersenyum membayangkan semuanya itu nyata. setiap orang yang melihatnya, pasti berpikir bahwa stefa sudah gila termasuk sahabat-sahabatnya yang saat ini melihatnya dengan tatapan heran.

"kasian banget sih sahabat gue baru gini aja udah buat Lo kek orang gila apalagi kalo udah di tembak. Auto gila lo." kata cella yang bergidik ngeri menatap stefa yang tak berhenti tersenyum.

"udah cel, tugas kita itu kan nge support stefa supaya cepat di tembak sama Bastian. iya gak stef?"

" Iya deh, Dan semoga Bastian cepet mutusin Irene. amin." Kata cella yang juga di aminkan oleh shiren juga stefa.

"udah.makan dulu yuk, keburu makanannya dingin." Ajak stefa.

Setelah selesai makan mereka bertiga langsung beranjak untuk kembali lagi ke kelas. saat melewati koridor sekolah, stefa pamit sebentar untuk ke toilet.

"gue ke toilet sebentar ya. kalian duluan aja."

"Oke jangan lama-lama."

Stefa hanya mengangguk dan kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi ke toilet. sesampainya di tolilet ia berpapasan dengan irene yang sedang menghapus cermin. Irene yang melihatnya pun ikut berbalik dan menatap stefa malas.

"biasa aja dong liatnya. gue colok tau rasa Lo."

Irene yang mendengarkannya hanya acuh, kerena ia tidak ingin berdebat dengan stefa. stefa pun sudah tidak menghiraukan kepergian irene, dan kembali fokus menatap dirinya ke arah cermin.

"ya ampun berantakan banget rambut gue."

setelah selesai merapikan rambut dan seragamnya,stefa pun hendak balik kelasnya. Tetapi, ketika ia berbalik tiba-tiba ada yang mengunci pintu toilet dari arah luar. stefa pun cepat-cepat menahan gagang pintu itu, tetapi sudah berhasil di kunci oleh orang yang dari arah luar. stefa terus menggedor pintu tersebut, berharap ada yang mendengarnya dan membuka pintu itu.

"WOY BUKA!! SIAPAPUN YANG ADA DI LUAR SANA TOLONG BUKAIN!" teriaknya yang masih menggedor-gedor pintu toilet.

"TOLONG BUKAIN PINTUNYA SIAPAPUN YANG ADA DI LUAR."

Stefa terus memberontak. sesungguhnya ia sudah di landa ketakutan, kerena ia tidak suka dengan kegelapan. Di toilet hanya ia seorang diri, kerena ini sudah jam masuk dan pelajaran tengah berlangsung. sudah 10 menit stefa berteriak dan menggedor pintu, tetapi hasilnya nihil. Tak ada yang mendengar maupun lewat dan menolongnya. Kini ia terisak di sudut pintu toilet dengan ketakutan yang bercampur aduk.

"Siapapun yang dengar suara gue tolongin! Tolong gue. Gue takut." stefa masih berusaha meminta pertolongan, walaupun hasilnya tetap sama.

tok..tok..tok. stefa pun langsung menghentikan tangisannya dan mengetuk kembali pintu tersebut.

"tolongin gue. siapapun Lo tolongin,Gue di kunci."

"stefa?" guman Bastian. Tanpa banyak berpikir Bastian menyuruh stefa untuk mundur menjauhi pintu. Ia akan mendobrak pintu tersebut, memang terkesan sedikit gila. tetapi itu jalan satu-satunya yang Bastian pikirkan, di tambah dia juga malas mengambil kunci duplikat yang berada di pos satpam.

"gue dobrak."

dengan persekian detik Bastian berhasil mendobrak pintu tersebut. Ia melihat stefa yang masih termenung dengan wajah yang terkejut sekaligus takut.

"Lo gpp kan?" tanya Bastian, sambil menuntun stefa untuk keluar dari dalam toilet wanita.

"kita ke kantin dulu. Beli minum."

Stefa yang masih dalam pikirannya,hanya mengikuti perkataan Bastian. Setelah sampai di kantin Bastian membeli minum buat stefa.

"Nih diminum dulu."

stefa pun menerima botol minuman yang di berikan Bastian, dan ia langsung meneguknya sampai habis.

"Udah mendingan?" Tanya Bastian lagi. yang melihat wajah stefa sudah mulai tenang.

"Iya. Makasih ya Bastian." Stefa pun melirik ke arahnya sambil tersenyum.

"sekarang Lo masuk kelas. Daripada ketauan bolos di kantin." ucap Bastian. Lalu pergi meninggalkan stefa tanpa menunggu balasan darinya.

"Jika diibaratkan, kau bagaikan hujan. Walau membuatku basah. Membuatku dingin. dan Membuatku sakit. Aku tetap menyukainya."

---

SELAMAT MEMBACA!
----------
jangan lupa di vote⭐

my ice boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang