Btw,
Ini tuh cuma short story. Jadi maklumin aja kalau alurnya cepat atau bahkan banyak narasinya..
.
.
Tali tambang itu melilit di sepanjang pergelangan tangan dengan kuat. Ujung satunya teringat dengan kuat di pinggiran ranjang besar mewah di kamar itu. Kaki itu sesekali bergerak gelisah menandakan sang pemilik yang akan sadar dari kegelapannya.
Seseorang duduk di sudut diatas sofa hitam dengan pandangan sayu namun tajam kearah sosok yang terikat di kasur. Yah, itu aku—Nicholas Handson.
Siapa yang kuikat? Tentu saja, gadisku—Fleur Jasmine.
Aku melihat gadisku yang mulai bergerak menandakan kesadarannya mulai kembali. Ahh aku tak sabar menunggunya sadar. Malam ini akan kupastikan aku akan menjadi sangat liar untukmu sayang. Berapa lama aku tak menyentuhmu? 3 tahun huh? Kau tahu betapa aku merindukanmu. Meski wajahmu berbeda, tapi tubuhmu sama. Dan aku sangat mencintaimu.
“Ughh.”
Aku masih diam di posisiku melihatnya yang mulai perlahan-lahan membuka mata. Mata hitam pekat yang selalu menghipnotisku.
Dari posisiku, aku dapat melihatnya yang panik karena terikat. Dan dia mulai menjerit minta tolong atau apapun agar di lepaskan. Hhh aku tak akan melepaskanmu sayang.
“Hmm, kau tampak sangat menggoda.” Ucapku mulai berjalan menghampirinya. Dia tampak kaget saat melihatku.
Aku duduk di sisi ranjang di kamar kami—yah ini Apartment kami.
Aku mengelus kepalanya lembut secara tersenyum sendu. Benar, aku sangat merindukannya. Aku kini perlahan menunduk dan mengecup dahi itu, turun dan mengecup kedua mata berbola hitam legam yang selalu kusuka, bibirku terus berjalan di wajahnya. Mengecup kedua pipi yang sangat menggemaskan bagiku. Terus turun dan mengecup sepanjang garis rahangnya yang melekuk lembut. Aku sedikit menjauhkan wajahku dan menatap mata indahnya yang kini menatapku tajam. Oh, aku tak suka tatapan itu.
“Aku merindukanmu.” Ujarku lirih. Dapat kulihat ekspresinya yang sedikit berubah, tapi tak lama langsung berubah datar dengan tatapan matanya yang tajam.
“Apa yang kau lakukan?” tanyanya dingin.
Apa yang kulakukan? Ah pertanyaan bagus.
“Lian Jefferson? meski wajah dan namamu berbeda, kau tetap Fleur Jasmine bagiku….”
“Fleur yang bodoh.” Sergah Fleur cepat. Tatapan matanya semakin menusuk menatapku tapi juga terselip kesedihan disana. Apa? apa aku sebegitu buruknya baginya? Bisakah aku menebus kesalahanku yang lalu. Aku ingin bersamanya kembali dengan cara yang berbeda. Dengan hidup yang berbeda. Bisakah?
“Bodoh? Akulah yang bodoh. Aku mencintaimu. Sangat. Tapi aku tak sadar jika caraku mencintaimu salah. Seharusnya aku yang bodoh bukan? Fleur sayang.”
Tanpa membuang waktu aku menerjang Fleur yang terikat di ranjang kami. Aku dengan nafsu yang mulai naik berada di atasnya. Menginginkannya untuk diriku sendiri, tanpa ingin orang lain memilikinya meski itu seujung kuku. Aku egois, aku rakus hanya untuknya. Dia milikku, dan akan selalu menjadi milikku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right One
Short StoryAku mencintaimu, tapi aku tidak bisa melepaskan kebiasaan ini. -Nicholas Handson, sang penderita HyperSex . . Aku mengingat semuanya. Setiap detik kebersamaan kita dan setiap detik kau menyakitiku. Maaf, aku takut tak bisa bertahan. -Fleur Jasmi...