4 bulan kemudian
"Sayang...."
"APA?!" bentak Fleur. Bahkan membentak pun wajahnya masih tetap datar. Dia menatap Nicholas yang kini tengah memelas dan membawa sebuah gelas ditangannya. Bahkan sejak tadi yang mereka lakukan hanya memutari rumah baru mereka yang baru 4 bulan ini mereka tempati. "Aku tidak mau Nicholas."
"Apa hari ini aku harus memaksamu lagi? apa kau tak lelah seperti ini hampir setiap hari? Ayolah, 3 bulan kemarin kau biasa-biasa saja meminumnya. Tapi kenapa sejak sebulan lalu kau susah sekali untuk meminum susu hamilmu?"
Fleur sebenarnya merasa kasihan pada Nicholas. Setiap hari dia membuat pria itu kewalahan dengan tingkahnya yang semakin aneh saja. Tapi kali ini dia sungguh tak suka dengan apa yang pria itu minta. Hanya hal sederhana sebenarnya, meminum susu hamilnya.
Tapi dia sungguh tidak mau!
Susu hamil itu rasanya benar-benar amis. Dia tak suka. Saat trimester pertama memang dia tak mengeluh dengan rasa susu itu. mungkin karena terlalu banyak mual-mual. Jujur saja, dia mengalami morning sickness yang lebih berat dari para wanita hamil biasanya. Membuatnya lemas hampir setiap hari dan Nicholas sendiri dengan penuh perhatian selalu merawatnya dengan baik. Meninggalkan segala pekerjaannya dan menemaninya hampir setiap hari dirumah. Tapi sejak melewati trimester pertama dia mulai bisa merasakan rasa susu hamil itu dengan baik, dan itu memuakkan-dia benci rasanya.
"Tidak. Kumohon aku benci rasanya." Akhirnya Fleur hanya bisa memohon. Tapi percuma, Nicholas tak akan menyerah begitu saja. Pria itu akan melakukan apapun untuk kebaikan kedua malaikatnya.
Dengan cepat Nicholas berjalan dan meraih tubuh gadisnya yang kini mulai sedikit berisi. Dan dia cukup senang karena tubuh itu tak hanya tinggal tulang-tulang dengan sedikit daging seperti dulu-yang justru telihat seperti tak pernah diberi makan.
Nicholas mengecup perut bulat yang kini sudah berusia hampir 5 bulan itu. Lalu menegakkan tubuhnya dan menatap Fleur dengan senyum miringnya.
"Kau akan tetap menyuruhku meminumnya?" tanya Fleur yang kini perlahan merubah ekspresinya dengan wajah memelas. Hal yang sangat jarang terjadi.
Nicholas menatap Fleur garang dan semakin mengeratkan cengkramannya pada lengan Fleur. Dia tak suka saat Fleur memasang ekspresi seperti itu, karena hal itu dapat membangkitkan sesuatu dibawah sana. Sialan, kenapa saat ini dia bisa-bisanya berfantasi yang aneh-aneh. Oh pikirkan anakmu dan gadismu Nicholas. Kau tak mungkin menyerangnya.
Dengan cepat Nicholas menegak susu hamil itu dan mencium Fleur. Memindahkan air susu itu kedalam mulut Fleur. Ini cara yang akan dilakukannya jika putus asa karena wanita itu tak bisa diajak berkompromi untuk meminum susunya. Setelah habis, Nicholas kembali menegak sisa susu dan kembali mencium Fleur. Terus seperti itu hingga susu dalam gelas habis tak bersisa. Dia akan melakukan apapun untuk kedua malaikatnya. Meskipun harus merasakan susu ibu hamil yang terasa jauh lebih amis dari susu pada umumnya.
Fleur sendiri tak menolak cara Nicholas. justru dia cukup senang, karena jika seperti itu entah kenapa rasa susunya jadi berbeda. Terasa lebih enak, atau bibir Nicholas yang enak?
"Hah akhirnya kau meminumnya."
Fleur hanya menyengir tanpa rasa bersalah pada Nicholas. Nicholas sendiri mengacak-acak rambut Fleur. Mereka kini semakin terbuka satu sama lain. memahami diri satu sama lain dan membuat hidup mereka terasa lebih cerah. Dan kebersamaan seperti ini terasa amat menyenangkan dan sayang untuk dilewatkan bagi mereka.
Nicholas sendiri tak pernah menunjukkan sifat buruknya lagi. dia menjadi seorang pria yang seutuhnya milik gadis yang dicintainya. Hanya menatap gadisnya tanpa peduli dengan yang lainnya. Bahkan segalanya hanya tentang gadisnya. Baginya tak ada yang lebih penting dari itu. kecuali calon bayinya, mereka sama-sama hal terindah bagi Nicholas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right One
Proză scurtăAku mencintaimu, tapi aku tidak bisa melepaskan kebiasaan ini. -Nicholas Handson, sang penderita HyperSex . . Aku mengingat semuanya. Setiap detik kebersamaan kita dan setiap detik kau menyakitiku. Maaf, aku takut tak bisa bertahan. -Fleur Jasmi...