'Aku terbangun dari mimpi burukku.
Tapi ternyata mimpi buruk itu terus beranjut.
Menghantuiku setiap hari. Membuatku hancur perlahan karena pesakitan.
Bisakah... bisakah kau tak meninggalkanku??'..
..
..
'PENGUSAHA TERNAMA NICHOLAS HANDSON DITANGKAP KARENA AKSI PENYEKAPAN TERHADAP ANAK BUNGSU KELUARGA JEFFERSON'
'DIDUGA NICHOLAS HANDSON MELAKUKAN PENGANIAYAAN HINGGA SANG KORBAN DILARIKAN KE RUMAH SAKIT'
'NICHOLAS HANDSON TERANCAM 4 TAHUN PENJARA DENGAN DENDA RATUSAN JUTA'
Headline hampir semua berita hari ini sungguh membuat hampir seluruh warga yang tahu menganga tak percaya. ini skandal besar. Seorang Nicholas Handson melakukan hal itu? tidak bisa dipercaya. Seorang CEO terhormat yang dingin dan jarang terekspos kini menjadi sorotan utama karena tindakan kriminal yang dia lakukan.
Tak ada satupun yang menyangka pria tampan akhir 30-an itu akan mendapatkan skandal sebesar ini. bahkan dampaknya sudah sangat terlihat dengan menurunnya harga saham Handson Enterprises dengan drastis.
Ada apa dengan pria itu dan anak bungsu keluarga Jefferson? Pertanyaan itu yang terus berputar di kepala setiap orang. Bahkan para wartawan berusaha menggali lebih dalam hal itu. tapi sayang, tak ada sama sekali petunjuk. Tak ada satupun yang berbicara. Lian yang belum sadar dan Nicholas yang bungkam tak bisa diharapkan untuk ditanyai.
Hari ini, Colchester berguncang. CEO sebuah perusahaan Real Estate terbesar di Kota Colchester bahkan Inggris itu, hari ini membuat semua orang bungkam.
..
..
Mata itu perlahan terbuka. Seharian penuh gadis itu tak sadarkan diri dan akhirnya siang ini gadis itu mau membuka mata.
Fleur menatap lemah semua orang yang berkerumun didekatnya. Dia dapat melihat Andrew beserta kedua orang tua pria itu. matanya menelusuri ruang yang kini dia tempati. Dan mata kelamnya akhirnya jatuh kesosok pria yang rambutnya hampir memutih sepenuhnya, duduk di sebuah sofa yang terdapat disudut ruang. pria paruh baya itu tersenyum lega. Ada rasa sedih dan lega dari ekspresi di wajah keriputnya. Fleur membalas senyuman itu dengan senyum tak apa-apa-nya. Dia tak ingin pria tua itu terlalu khawatir dengan keadaannya. Lagipula ini bukan pertama kalinya pria tua itu melihatnya dirawat di sebuah ruang di rumah sakit.
"Dad.." panggilnya. Menatap memohon ke arah pria tua yang dipanggilnya 'dad'. Adam Jefferson, ayah angkatnya. Pria tua yang menyelamatkannya dulu dari insiden kebakaran rumah sakit. Pria baik hati dan penuh perhatian yang selama 3 tahun ini sudah merawatnya. Dia bersyukur. Sangat bersyukur. Setelah sekian lama tak bertemu dengan seseorang yang menyayanginya dengan tulus, akhirnya Tuhan memberikannya seorang ayah angkat yang sangat baik.
Melihat pria tua itu mengingatkannya pada Nathaniel Handson. Mereka sama-sama menyayanginya dengan tulus. Dan saat mengingat Niel, nama orang itu muncul dengan seketika. Tidak, bukan berarti dia melupakannya. Bahkan tidak pernah. Sama sekali. karena dia dapat mengingat dengan sangat baik dan kenangan bersama orang itu amat berharga baginya. Meski hampir semuanya kenangan buruk.
Pria tua itu berjalan dengan perlahan ke arah Fleur tanpa mengalihkan tatapannya dari anak angkatnya tersebut. Andrew bergeser memberikan ruang pada calon ayah mertuanya sedangkan kedua orang tuanya memilih kembali setelah merasa lega bahwa Fleur sudah sadar. Pria itu sendiri cukup bersyukur orang tuanya mau ikut menjenguk diselah kesibukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right One
Short StoryAku mencintaimu, tapi aku tidak bisa melepaskan kebiasaan ini. -Nicholas Handson, sang penderita HyperSex . . Aku mengingat semuanya. Setiap detik kebersamaan kita dan setiap detik kau menyakitiku. Maaf, aku takut tak bisa bertahan. -Fleur Jasmi...