Marriage By Accident[On Going]

MBA • 20

Jgn lupa Voment:*
Jadilah pembaca yang baik dan bijak:))

****

Hari ini, di sekolah Naza maupun di sekolah Briyan sedang melangsungkan ujian Nasional. Dimana ujian ini adalah penentu bagi seluruh siswa akan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi atau tidak.

Hari ini hari pertama ujian di langsungkan, ujian yang berlangsung selama 4 hari membuat Naza benar-benar menekuni setiap detail soal yang ada di depannya.

Ruangan Naza dan Tiara kebetulan sekelas karena dari abjad yang dekat.

Naza bisa melihat dari jarak yang cukup dekat, Tiara mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Tidak seperti biasanya, Naza pun tau bagaimana keinginan dan kegigihan Tiara saat menceritakan cita-citanya yang benar-benar membuat Tiara berbinar saat bercerita dengan Naza.

Naza hanya tersenyum getir, sebentar lagi dia bakal di tinggal jauh sahabatnya Dan masa depannya.

Sambil menguatkan diri Naza mengganguk yakin, bahwa semuanya belum berakhir, masa depan Naza masih panjang.

Naza kembali berkutat dengan soal-soal yang berada di hadapannya.

****

Kantin SMA 5 Bangsa ramai seperti biasanya.

Kedua wanita yang tak lain adalah Naza dan Tiara berjalan ke arah salah satu tempat duduk yang ada di sana.

"Mau pesen apaan nih?" Tanya Tiara ke Naza seperti biasanya.

"Emm.." Naza berfikir sambil melihat pedagang yang ada di kantin,"Bakso sama jus jeruk aja"

"Oke, tunggu ya"

Sepeninggal Tiara ke penjual bakso Naza membuka hpnya dan melihat ke aplikasi linenya disitu sudah ada banyak sekali pesan dari laki-laki maupun perempuan.

Namun, Naza hanya membalas pesan dari teman perempuannya saja dan mengabaikan pesan teman laki-lakinya.

Naza bingung pada dirinya sendiri.

Entahlah kemana sikap jutek dan playgril yang Naza punya. Kini hilang seiring berjalannya waktu, semenjak kejadian 'itu'.

Line

FarelHermanu
Naza?

FarelHermanu
Lo dimna?

FarelHermanu
p

AnantaNaza
di kantin.

FarelHermanu
Oke. Gue kesitu.

Setelah menutup line, yang dia lihat tidak ada pesan dari laki-laki itu.

Tidak

Tidak

Naza tidak mengharapkan laki-laki itu untuk menghubunginya. Tapi entahlah, Naza bingung.