MBA • 19

7.9K 236 5
                                    

Jgn lupa Voment:*
Jafilah penbaca yang baik dan bijak:))


****

"Tiara Stop," Teriak Naza pada Tiara yang sedang fokus mengendarai mobilnya.

Mobil berhenti mendadak. "Apaan sih Za? Kalo nyuruh berhenti jangan mendadak dong. Untung di belakang ngga ada kendaraan lain"

Naza tak menghiraukan ucapan Tiara, lalu bergegas turun dari mobil dan berjalan ke arah kedai kecil-kecilan penjual es cream di pinggir jalan.

"Astaga! Naza lo mau kemana?"

Tiara menyusul langkah Naza yang berhenti di depan kedai es cream. Melihat mata sahabatnya yang berbinar melihat es cream strowberry di hadapaannya, semakin membuat Tiara bingung dengan tingkah sahabatnya ini.

"Lo minta berhenti cuma karena pengin ini es cream!? Astaga! Gue ngga abis pikir deh, bukannya lo tadi udah makan es cream di caffe"

Naza menganggukan kepalanya sebagai jawaban untuk Tiara. "Es cream strowberry satu," Tunjuk Naza pada es cream strowbery kepada penjual kedai tersebut.

Setelah mendapatkan es cream, Naza dan Tiara berjalan kembali ke arah mobilnya yang berhenti sembarangan.

Tiara memandang Naza heran setelah duduk di kursi kemudi. "Sifat lo semakin hari semakin aneh, Za. Lo beda bukan Naza yang dulu lagi"

Setelah mengatakan itu, Tiara menyalakan mobilnya kembali.

Keheningan terjadi di dalam mobil itu, sampai mobil tiba di kediaman rumah Naza.

Naza yang melihat Tiara keluar dari mobil dan bukannya berjalan ke arah pintu masuk tapi, ke arah pintu keluar pun bertanya.

"Mau kemana? Ngga mampir dulu?" Tanya Naza seolah tidak terjadi apa-apa.

"Nggak, langsung balik aja udah di tungguin juga sama Fajri"

Di jalan memang Tiara sempat, meminta tolong Fajri yang notabennya sebagai pacar Tiara untuk kesekian kalinya.

"Yaudah," Lanjut Naza sambil menghabiskan suapan es cream terakhirnya.

***

Sedangkan di posisi lain, tepatnya di caffe. Ketiga orang itu tetap diam sampai Danu berucap yang membuat mereka serempak menampakan wajah bingung.

"My princes kenapa balik duluan sih ya?" Kata Sanu pada dirinya sendiri.

"Terus si Naza itu kenapa ngga keluar dari kamar mandi ya," lanjutnya. "Apa jangan-jangan mereka kabur lagi," heboh Danu sambil menggoyangkan lengan Briyan dan Farel kencang.

"Temen lo. Sarap," Farel beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu keluar setelah mengatakan itu.

"Dih! Siapa yang di bilang sarap? Gue?" Tanya Danu pada Briyan dan menunjuk dirinya sendiri. "Enak aja, cowo ganteng sejagad raya gini di bilang sarap, gue mutilasi juga lo," Cerocos Danu tak henti-hentinya membuat Briyan berdecak kesal.

Tak lama setelah itu.

"Misi ka, makanannya datang," Seorang waiters datang dan menaruh makanan di atas meja.

Marriage By Accident[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang