MBA • 29

7.5K 243 18
                                    

Jgn lupa Voment:*
Jadilah pembaca yang baik dan Bijak:))

***

Naza mulai mengerjapkan matanya karena dia mencium bau harum dari luar kamarnya.

Naza bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi yang ada di kamar tamu, untuk mencuci muka.

Keluar dari kamar Naza berjalan menuju dapur. "Wih Tante masak apa nih?"

"Mau bantuin?"

"Enggak dulu deh Tan, rada pusing soalnya"

"Yaudah tuh ke ruang tv aja ada Zidan"

Naza dengan semangatnya langsung berbalik dan berjalan ke arah ruang tv. Dia melihat seoongok laki-laki yang berperawakan tinggi. Di usianya yang masih sangat bocah.

"Wih bocah! Pakab coy!" Seru Naza tepat di samping Zidan sambil mengayunkan tangannya sebagai tanda 'Tos'

Zidan melihat Kaka perempuannya itu hanya geleng-geleng kepala."baik kak, ga berubah ya dari dulu. Heran"

Naza mengeluarkan kekehannya." Nggak lah gue kan bukan Supermen. Gila sih! Engga cocok tau Lo jadi anak SMP. Badan tinggi banget gini"

"Suka-suka aku lah kak. Kan badan-badan aku"

"Dasar lu! Mana Adek lu. Gue pen ketemu kangen banget nih"

Zidan bangkit dari duduknya."bentar aku panggilan dulu"

"Oke"

Zidan berjalan ke arah kamar adiknya yang hanya selisih satu tahun saja dengan Zidan. Kamar yang ada di lantai dua. Sedangkan Naza sibuk menonton kartun kesukaannya apa lagi kalo bukan Tom and Jerry.

Selang beberapa menit, pekikan keras melengking di setiap sudut rumah besar ini. "OH MY GOOD! KAK NAZAAAAAA! I MISS YOU SO MUCH"

Pekikan keras dan disusul dengan pelukan erat yang menimpa tubuh Naza.

Naza terkekeh geli melihat kelakuan ponakan wanitanya ini."Astaga, lo udah gede loh,Ra. Tambah berat ini Kaka engga kuat"

Maisara merenggangkan pelukannya dan menatap Kaka sepupunya itu intens.

"Kenapa sih natep gitu? Serem ah jadi takut"

"Ka Naza tuh udah engga sayang aku ya?! Sebel! Sebel! Sebel. Kaka tuh udah jarang banget kabar-kabar aku lagi," jelas Maisara pada Naza dengan menghentakan kakinya ke lantai.

"Lo tuh. Baru ketemu di tanya kek kabarnya malah marah-marah"

Di keluarga adik papanya ini, suami dari tante Maya menegaskan pada anak-anaknya untuk tidak menggunakan lo-gue pada sanak saudara. Lain halnya kepada teman-temannya.

"Apa kabar kakaku yang cantik? Tambah Endut aja nih hehe," Tawa centil keluar dari bibir Maisara.

Naza mendengus sebal mendengar kata terakhir dari mulut adiknya itu."Enak aja! Engga gendut ya!"

"Iya engga.."

"Cuma berisi. Hahaha"Setelah mengucapkan itu dan di susul tawa menggema. Maisara berlari menuju dapur.

"Jangan kabur Lo! Dasar Cemen"

Enak aja di katakan gendut. Berat badan Naza kan cuma 45kg, itupun Naza di bantu tinggi coba aja kalo Naza cebol. Gendut beneran udah.

****

"Papa nanti pinjem mobil buat ke Alfamart ya?"

Saat ini keluarga Naza dan Maisara sedang makan siang bersama.

"Iya, ajak Maisara sekalian tuh sama Naya juga di ajak jalan-jalan. Zidan sekalian"

Sebelum Naza menjawab ucapan papanya, Naya menyela terlebih dahulu "engga usah pa, aku masih harus nge-revisi cerita aku."

Oke singkat cerita, Naya ini juga selama sekolah SMA sangat suka membaca buku terutama novel sama dengan Naza. Cuma yang membedakan Naya menjadi lebih tertantang untuk membuat novel, karena dia jadi merasakan bagaimana susahnya penulis novel saat harus menulis dengan ide yang seadanya. Dan beberapa ceritanya sudah ada yang di terbitkan.

"Iya om, aku juga masih ngurus tugas sekolah," Kata Zidan menimpali.

"Yaudah si om. Aku sama ka Naza aja berdua" Maisara menarik turunkan alisnya kepada Naza.

"Yaudah hati-hati ya"

"Iya pa!"

Setelah makan bersama. Sesuai dengan apa yang tadi Naza ucapkan, kini Naza dan Maisara sudah ada di dalam mobil menuju ke Alfamart.

Sebenarnya Alfamartnya itu ada yang dekat dengan perumahan. Cuma Naza ada ide untuk ke suatu tempat.

Line

AnantaNaza
dimana nih? Otw. Hehe

5 menit kemudian ponselnya berbunyi

AgathaBriyan
ada nih di sini.

AnantaNaza
Disini mana elah!

AgathaBriyan
di rumah sayang.

AnantaNaza
Okedeh.

Naza meng lock-off handphonenya. Melirik ke arah Maisara yang dari tadi diam.

"Diem aja sih? Kerasukan Lo ya? Apa nahan berak lo?"

Maisara menoleh ke arah kakanya yang sedang menyetir."Ngomong sama aku?"

"Engga sama tukang becak tadi lewat" Dengus Naza sebal.

"Elah, gitu aja ngambek"

"Engga sih aku cuma bingung aja ini mau kemana. Perasaan Alfamartnya udah kelewat gitu, ini mau ke alfamart sebelah benua mana kak?" Jawab Maisara setelah lama terdiam.

"Ini mau ke jalan-jalan aja biar lo paham kota jakarta," Balas Naza

Maisara mengangguk,"Okedeh."

Maisara langsung berputar 90 derajat menghadap Naza."Kaka lulus langsung nikah? Engga kuliah gitu?"

Naza yang mendengar kata kuliah langsung terdiam seribu bahasa.

"Kak?"

"Aku salah ngomong ya? Maaf"

Naza melirik ke arah Maisara tangannya mengelus puncak kepala ponakannya itu."Enggak kok, Kaka aja yang sedikit sensitif dengar kata kuliah"

"Ini kita mau kemana kak"

"Ke rumah temen Kaka dulu, tapi agak jauh sekitar 1 jam setengah baru sampai. Kamu tidur dulu aja"

"Engga ah aku mau nemenin Kaka"

"Oke deh"

Mobil terus berjalan melewati rumah-rumah penduduk.

Suasana tampak tak sunyi dengan di temani oleh lagu dari 'Maroon5', bahkan suara ponakannya itu yang katanya mau menemani Naza sudah tidak terdengar.

Diliriknya Maisara yang sedang tertidur dengan posisi yang pasti tidak nyaman.

Mobil di pinggirkan ke sebelah kiri jalan. Di betulkannya posisi tidur Maisara agar anak itu tidur dengan nyaman.

****

To be continued..

<<Next to part 30>>
-Ara

Marriage By Accident[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang