"Melodi terindah dan penuh dengan misteri adalah irama detakan jantung."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Happy Reading! (○゚ε゚○)
Suasana kamar hotel 205 dan 206 gaduh. Dikarenakan salah satu dari sembilan laki-laki yang beberapa jam yang lalu keluar belum kembali. Hal itu membuat yang lain merasa khawatir hingga membuat suasana gaduh.
"Astaga jam berapa ini. Kenapa Yuto kun belum pulang ?" gerutu Chinen.
"Benar, ini sudah 4 jam dia belum pulang. Astaga dia selalu membuat orang khawatir." umpat Yamada.
"Aku takut dia tersesat." ujar Inoo dengan nada dan raut wajah khawatir.
"Astaga adik kita dimana sampai jam ini." ujar Yabu dengan cemas.
"Benar sekali ini sudah sore waktunya. Dimana dia." sambung Hikaru dengan raut yang kentara khawatir.
Yamada dan Chinen yang mendengarnya mendengus.
(nih duo chibi iri sama perhatian mereka ke Yuto~\(≧▽≦)/~)
"Iya adik kalian membuat khawatir." ujar Yamada dengan sarkas.
Mereka mengabaikan nada sarkas Yamada karena mereka cemas dengan Yuto.
Titt tittttt
Suara bel memecahkan keheningan.
Yamada yang duduk di dekat pintu membukanya. Dan saat tahu siapa dibalik pintu itu dia mendengus.
"Kakak-kakakmu mengkhawatirkanmu." Yamada kesal.
"Kenapa ?" tanya Yuto dengan bingung.
Plakkkkkk
Yamada menabok kepala Yuto dengan majalah. Yuto meringis.
"Kenapa ? Kau sudah 4 jam belum pulang-pulang." Yamada mendengus dengan keras, betapa kesalnya dia kepada Yuto.
"Maaf tadi aku ada keperluan sehingga aku lupa waktu." ujar Yuto.
"Aku kira kau akan tersesat. Dan membuat kami hampir." sahut Chinen dengan nada jengkel.
"Maafkan aku." balas Yuto dengan cengengesan.
"Syukurlah kalau kau baik-baik saja." ujar Yabu.
Inoo dan Hikaru mengangguk-nganggukan kepalanya dan bernafas lega.
"Ini pesanan kalian." Yuto memberikan bungkusan plastik yang berisi makanan yang mereka pesan. Setelah itu dia bergegas menuju kamar karena merasa lelah dan bahagia bersamaan.
Yamada dan Chinen yang memperhatikannya merasa curiga melihat ekspresi yang ditahan oleh Yuto.
"Apakah kau tidak merasa curiga ?" bisik Chinen.
"Ya aku sangat curiga, ini pertama kalinya dia ke Indonesia mengunjungi restoran Mc Donald pulangnya dengan perasaan bahagia. Tidak mungkinkan di Indonesia ada yang dia kenal ?" ujar Yamada dengan raut terlihat berpikir.
"Ya kau benar." sahut Chinen yang juga terlihat tengah berpikir dan menerka-nerka apa yang terjadi pada Yuto.
"Kita lihat saja nanti siapa yang membuatnya terlihat bahagia." ujar Yamada.
Chinen membalasnya dengan menganggukan kepalanya sambil berpikir.
**********
Dikamar Yuto berbaring dengan gelisah. Satu jam dia tidak bisa memejamkan matanya.
Dia masih memikirkan pertemuannya dengan seorang gadis yang berpakaian serba putih.
Mengingat wajahnya dan obrolannya Yuto tidak bisa menahan diri untuk tersenyum.
Ini memang pertemuan pertamanya dengan gadis itu, tetapi gadis itu cukup membuatnya nyaman, dan yang dia syukuri gadis itu pandai berbahasa Jepang dan memperlakukannya seperti orang biasa.
Biasanya gadis manapun saat berhadapan dengannya bertingkah dengan sedikit berlebihan dan terlihat salah tingkah, tetapi gadis ini ? Dia terlihat tidak peduli sama sekali seolah-olah sudah mengenalnya sejak lama dan menganggapnya seperti dia hanya orang biasa.
Tetapi perlakuan gadis itu membuatnya nyaman. Ini pertama kalinya dekat dengan dan merasa nyaman pada orang biasa yang bukan dari kalangan selebritis.
Dia heran bagaimana bisa gadis itu terlihat merespon keberadaannya dengan biasa, tidak seperti gadis lain yang dari kalangan oramg biasa yang akan histeris melihat atau bertemu dengannya. Tapi gadis ini terlihat seperti mengenalnya sudah lama, padahal ini adalah pertemuan pertama.
"Ahhh sudahlah untuk apa aku memikirkannya, nanti aku bisa menanyakannya langsung jika ada kesempatan untuk bertemu." gumamnya dalam hati.
-tbc
💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮

KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Hopes
General FictionIni hanya cerita biasa. Bukan cerita istimewa. Ini menceritakan seorang Alanda Renasya Cyrra. Gadis biasa yang mempunyai seribu mimpi. Mimpi terbesarnya adalah bertemu Nakajima Yuto yang merupakan anggota Hey! Say! Jump. Tidak hanya Nakajima tetapi...